KOMPAS.com- Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemenaker) Republik Indonesia (RI) menjajaki kerja sama di bidang ketenagakerjaan dengan Pemerintah Oman.
Kerja sama tersebut bermula saat pertemuan bilateral antara Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dan Kepala Departemen Hukum Kementerian Luar Negeri Oman Sulaiman Bin Saud Aljabri di Kantor Kemenaker, Jakarta, Senin (11/9/2023).
Ida mengatakan, kerja sama ini memuat hubungan ketenagakerjaan, hukum, dan perundang-undangan ketenagakerjaan, pengembangan kapasitas sumber daya, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Kami harap pertemuan ini menjadi momentum bagi Indonesia dan Oman dalam bekerja sama yang saling menguntungkan," ucap Ida dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin.
Ida menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara yang menempatkan pekerja migran melalui skema government to government (G to G), private to private (P to P), inter-corporate transfer, dan penempatan mandiri.
Ada beberapa ketentuan yang ditetapkan Indonesia untuk melindungi pekerja migran, yakni negara tujuan harus memiliki peraturan perlindungan tenaga kerja asing di seluruh sektor, memiliki perjanjian tertulis (MoU) dengan Indonesia, sistem jaminan sosial atau asuransi tenaga kerja asing, serta integrasi dengan pemerintah Indonesia.
"Kini pemerintah Indonesia memiliki kebijakan untuk menetapkan pekerja migran sesuai dengan keterampilan bidangnya dan sudah tersertifikasi untuk menduduki posisinya di sektor formal," jelas Ida.
Saat ini, Indonesia sedang memasuki tahap bonus demografi. Artinya, penduduk usia produktif di Indonesia mendominasi jumlah penduduk keseluruhan.
Baca juga: Ada Batas Usia Maksimal di Lowongan Kerja, Kemenaker: Tak Ada Larangan bagi Perusahaan
Oleh karena itu, Kemenaker berupaya untuk mengoptimalkan potensi dengan pemberdayaan kompetisi dan daya saing melalui pelatihan vokasi.
Sebagai informasi, pelatihan vokasi akan diadakan di 21 Balai Pelatihan Vokasi dan Pruktuvitas (BPVP) di bawah naungan Kemenaker. Terdapat beberapa kejuruan yang disediakan, seperti otomotif, informatika dan telekomunikasi, garmen apparel, las, dan listrik.
"Kami harap kedua pihak dapat mengembangkan kerja sama di bidang pelatihan kejuruan yang potensial melalui exchange training program," pungkasnya.
Lebih lanjut, Ida mengharapkan kerja sama tersebut dapat terealisasi melalui pertukaran informasi dan kunjungan, comparative study atau benchmarking, seminar dan konferensi, proyek bersama, bantuan teknis, maupun pertukaran tenaga ahli.
"Saya harap kerja sama antara Indonesia dan Oman dapat segera terealisasi dan bermanfaat bagi kedua negara," ujarnya.