KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, program-program pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bersifat inklusif dan terbuka bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Utamanya bagi para UMKM yang membutuhkan intervensi dalam upaya penguasaan, peningkatan, dan pengalihan kompetensi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja," tutur Ida melalui keterangan persnya, Rabu (6/9/2023).
Ida mengungkapkan, sejak 2022, Kemenaker telah menggelar pelatihan peningkatan produktivitas untuk meningkatkan produktivitas pekerja, termasuk pekerja di sektor UMKM di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP).
"Tentu sangat bisa para pelaku UMKM Shopee ikut banyak program pelatihan kewirausahaan di BPVP Kemenaker. Pelayanan program pelatihan ini dapat diakses melalui ekosistem ketenagakerjaan digital kami, yaitu Sistem Informasi dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan (SIAPKerja)," ujarnya saat Ngobrol Santai bersama UMKM (Markas) Shopee Indonesia di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Ramai soal Freelance Disebut Semi Menganggur, Ini Kata Kemenaker
Ida Fauziyah menjelaskan, Kemenaker memiliki program untuk mengembangkan UMKM melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula yang memfasilitasi minat dan bakat kewirausahaan angkatan kerja.
Program tersebut, kata dia, diperuntukkan bagi pekerja pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tidak memiliki skill dan modal, tetapi masih berkeinginan memiliki usaha.
"Kemenaker terus berperan aktif melakukan peningkatan kompetensi dan perluasan kesempatan kerja guna menekan laju angka pengangguran dengan memfasilitasi minat dan bakat kewirausahaan angkat kerja. Program bantuan TKM Pemula ini dapat diakses melalui portal online bizhub.kemnaker.go.id,” imbuh Ida.
Selain TKM Pemula, lanjut dia, Kemenaker juga memiliki program pengembangan wirausaha untuk memperluas dan melanjutkan usaha melalui TKM Lanjutan berbasis perorangan guna mengembangkan usaha yang telah dibangun melalui program TKM Pemula.
Baca juga: 7 Tips Cuan Berlimpah Usaha Jual Mobil Bekas
Para TKM Lanjutan dapat mengikuti program Business Matching. Rekan-rekan TKM Lanjutan menawarkan inovasi produk maupun jasa dengan para investor, pembeli, akselerator, dan mitra potensial lainnya dalam pengembangan usaha dan pembangunan jejaring kemitraan.
“Diharapkan dengan fasilitasi ini, rekan-rekan TKM Lanjutan dapat memperluas akses kemitraan yang dapat meningkatkan kapasitas usaha dan penyerapan angkatan kerja," kata Ida.
Lebih lanjut, ia mengatakan, seluruh program pelatihan yang digelar Kemenaker telah melalui proses verifikasi dan akreditasi sehingga dapat dipastikan seluruh pelatihan terjamin secara kualitas.
Kemenaker saat ini memiliki 21 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pelatihan Vokasi yang tersebar di 15 provinsi dengan kejuruan unggulan seperti otomotif, manufaktur, TIK, elektro, listrik, welding, dan lainnya.
Baca juga: IMI Teken Kerja Sama dengan FMCTL Kembangkan Otomotif di Timor Leste
Adapun provinsi tersebut, di antaranya Banten, Jawa Barat (Jabar), Sumatera Utara (Sumut), Jawa Tengah (Jateng), dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Dengan 3.812 program pelatihan tersedia di SIAPKerja, siap mengakomodasi kebutuhan pelatihan vokasi dan peningkatan produktivitas di seluruh Indonesia. Program pelatihan ini dapat diakses secara gratis oleh masyarakat yang memenuhi persyaratan,” imbuh Ida.