KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan, setiap instansi, baik tingkat pusat maupun daerah, memiliki peran penting dalam mewujudkan Reformasi Birokrasi Tematik ( RB Tematik), tidak terkecuali Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Sebagai instansi yang menaungi riset dan inovasi, BRIN dapat memberikan masukan berupa analisis masalah dan alternatif solusi kebijakan kepada instansi terkait," tutur Anas melalui keterangan persnya, Selasa (5/9/2023).
Hal tersebut disampaikan Anas saat menghadiri Town Hall Meeting BRIN di Kantor BRIN, Selasa.
BRIN, sebut Anas, bisa mengawal implementasi kebijakan dengan riset yang konstruktif sehingga berbagai kebijakan pemerintah memiliki dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat.
Baca juga: Menpan RB: 1.800 ASN Pindah ke IKN pada Juli 2024
"Peran BRIN juga menguatkan pendekatan evidence-based policy melalui riset dan kajian inovasi. Hal tersebut menjadi dasar pengambilan kebijakan yang efektif dalam berbagai bidang pemerintahan, seperti pengentasan kemiskinan dan peningkatan investasi," imbuhnya.
Dengan demikian, lanjutnya, BRIN menjadi mesin penggerak perubahan positif dalam reformasi birokrasi serta memastikan langkah-langkah yang diambil pemerintah berdasarkan bukti dan inovasi yang kuat.
Terdapat empat area yang menjadi fokus utama RB Tematik, yaitu penanggulangan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi administrasi pemerintahan, dan percepatan prioritas aktual presiden.
Keseluruhan area tematik tersebut ditopang oleh Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk menjaga keterpaduan dan keselarasan langkah dalam penerapan digitalisasi.
Baca juga: Menpan-RB Sebut Wacana WFH bagi ASN untuk Tekan Polusi Harus Dikaji
Anas menjelaskan, collaborative network governance menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan kinerja.
"Hasil dan dampak yang diinginkan harus menjadi hasil kerja bersama berbagai instansi terkait, bukan hanya beban satu instansi. Kami mendorong BRIN melahirkan terobosan atau inovasi yang memberikan dampak bagi masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa instansinya juga telah melakukan reformasi birokrasi dalam segala sektor, seperti menerapkan sistem kerja flexible working arrangement (FWA) berbasis output.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motivasi dan semangat para aparatur sipil negara (ASN) di BRIN untuk dapat bekerja lebih baik lagi dan memberi dampak bagi masyarakat luas. Kami siap berkolaborasi dan mendukung instansi lain berdasarkan tugas dan fungsi BRIN,” ucapnya.
Baca juga: Mahfud MD Tugas ke Luar Negeri, Menpan-RB Azwar Anas Jadi Menko Polhukam Ad Interim