KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mengencarkan peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas padi secara nasional.
Salah satu caranya adalah dengan memperkuat Perluasan Areal Tanam ( PAT) padi melalui kegiatan pompanisasi dan irigasi perpompaan (irpom) di lahan-lahan pertanian.
Kabar baik datang dari Kelompok Tani (Poktan) Cileungsir Desa Banjarsari Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak.
Walau memasuki musim kemarau, poktan tersebut masih bisa melakukan tanam padi bersama berkat bantuan Kementerian Pertanian ( Kementan) dan sinergi semua pihak terkait yang saling memperkuat ketahanan pangan nasional.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat menghadiri dan melakukan penanaman padi bersama Poktan Cileungsir, Sabtu (7/9/2024).
"Mudah-mudahan pertanian di lebak, padi tumbuh baik dan target tercapai, serta mensejahterakan petani,” harapnya dalam siaran persnya, Sabtu.
Baca juga: Kementan Proyeksikan Impor Sapi 1 Juta Ekor dalam 5 Tahun Pemerintahan Prabowo
Heru menambahkan, upaya keras Kementan berbuah manis. Pada 2023, indeks pertanaman (IP) hanya 1. Lalu, pada 2024, IP naik menjadi IP 3, salah satunya karena adanya bantuan pompa.
Dia menyampaikan, Kementan mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para petani atas semangat dan keberhasilannya melakukan penanaman meskipun pada musim kemarau.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat mengungkapkan, berkat bantuan Kementan, walau bulan Agustus kemarau bisa dilakukan penanaman seluas 7.000 hektar dengan bantuan PAT dan irpom.
Dia berharap, pendistribusian dan pelaksanaan irpom bisa selesai pada September 2024.
“Saya berharap, kepada para petani tolong dijaga bantuan pemerintah supaya bantuannya kedepannya tetap berkepanjangan. Terima kasih banyak Kementan atas support-nya kepada Warunggunung, Kabupaten Lebak,” katanya.
Baca juga: Kementan Ingin Kembangkan Champion Cabai untuk Jaga Stabilitas Harga
Umayah, salah satu petani mengatakan, mengaku bersyukur atas bantuan dari Mentan Amran.
“Sekarang sudah ada airnya, jadi bisa nanem lagi. Semoga ke depan hasilnya bagus,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dirasakan Farahiyah. Salah satu petani yang ikut melakukan tanam itu gembira bisa menanam meskipun kemarau.
"Saya bersyukur bisa nanam padi. Walau kemarau tetap semangat, berkat bantuan Bapak Menteri," ujarnya.
Sebagai informasi, sebagian penanaman dilakukan pada Agustus 2024 dan akan dikejar pada September hingga Oktober 2024.
Adapun produktivitas pada 2023 adalah 5 ton per hektar. Pada 2024, dengan bantuan pompa 3 inci dan sarana produksi (saprodi) dari pemerintah, produktivitas berhasil naik 5,2 hingga 5,3 ton per hektar.
Varietas utama yang dihasilkan adalah Inpari 32 dengan pengairan dari sumber air Daerah Irigasi (DI) Cisangu Atas.
Baca juga: Kementan Sebut Komoditas Cabai dan Bawang Merah Langganan Sumbang Inflasi