KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menugaskan seluruh jajarannya untuk terjun langsung menjaga keamanan pangan.
Ia menekankan pentingnya peningkatan produksi melalui berbagai cara, seperti pompanisasi, perluasan areal tanam, pembukaan lahan baru, dan pemanfaatan tumpang sari. Hal ini untuk mencapai kedaulatan pangan di tengah kondisi El Nino yang berkepanjangan.
" Pompanisasi merupakan salah satu langkah cepat untuk mengatasi dampak El Nino. Kita perlu memastikan bahwa dengan adanya pompanisasi, lahan petani tidak mengalami kekeringan," kata Amran.
"Ini (pompanisasi) adalah solusi untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP), dari satu kali tanam menjadi dua, atau bahkan dari dua kali menjadi tiga kali tanam," ujar Amran dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: BPDPKS bersama Ditjenbun dan IPB Gelar Pelatihan Teknis Budi Daya di Sumut, Diikuti 75 Petani Sawit
Sejalan dengan arahan Amran, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) Heru Tri Widarto, yang juga bertanggung jawab atas Program Aksi Terpadu (PAT) di Provinsi Banten, aktif melakukan monitoring dan mendampingi petani mulai dari penanaman hingga panen padi.
Kegiatan penanaman kali ini dilaksanakan di Desa Tegal Kunir Kidul, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, bersama Kelompok Tani (Poktan) Cibantek, Selasa (17/9/2024).
"Penanaman ini merupakan tanam ketiga untuk 2024. Dengan adanya program pompanisasi, petani menjadi lebih bersemangat dan tidak khawatir akan kekurangan air meskipun menghadapi kondisi kekeringan," ucap Heru.
Menurut Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Mauk, Kusnadi, bantuan pompa tersebut memungkinkan petani meningkatkan indeks pertanaman (IP).
Baca juga: Kekeringan, Mobil Polisi di Trenggalek Dimodifikasi untuk Bawa Air
Sebelumnya, IP hanya berkisar antara 1 hingga 1,5 per tahun akibat kekeringan, kini mereka dapat menanam hingga mencapai IP 2,5 per tahun.
"Secara bertahap, kami telah melakukan penanaman di lahan seluas 15 hektar (ha) yang sudah berumur satu hingga 15 hari setelah tanam (HST). Hari ini, kami akan menanam lagi di lahan seluas 5 ha, dan rencananya hingga total 45 ha," tutur Kusnadi.
Setelah kegiatan penanaman, Ketua Poktan Cibentek 1 Sukinan menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementan, dinas, dan pihak-pihak terkait untuk program pompanisasi.
Ia berharap program pompanisasi dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman petani di wilayahnya.
"Dengan dukungan ini, kami dapat terus menanam tanpa khawatir kekurangan air. Semoga program ini dapat berlanjut, sehingga kami dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman kami," imbuh Sukinan.