Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kompas.com - 21/08/2025, 19:53 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Kinerja Kementerian Pertanian ( Kementan) di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendapat apresiasi tinggi dari Komisi IV DPR RI. Dalam rapat kerja bersama Mentan Amran dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, para anggota dewan menilai peningkatan produksi pangan nasional telah berdampak nyata pada serapan beras oleh Perum Bulog, yang kini tembus 4 juta ton. Kondisi ini membuat stok beras nasional berada di posisi aman.

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Gerindra, Khalid, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (21/8/2025), menyampaikan rasa terima kasih atas capaian tersebut. Menurutnya, produksi yang tinggi memberi ruang besar bagi Bulog untuk menyerap gabah dan beras petani, sekaligus menjamin ketersediaan pangan nasional.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi luar biasa kepada Menteri Pertanian Produksi yang meningkat membuat penyerapan Bulog juga luar biasa hingga mencapai 4 juta ton beras. Kami dari Fraksi Gerindra menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian, Bulog, dan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Bahkan Pak Presiden menyampaikan bahwa stok pangan kini sudah mencapai 4 juta ton,” ujar Khalid Dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Dapat Anggaran Rp 22,38 Triliun di 2026, Kementan Janji Genjot Perkebunan dan Hortikultura

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri, menekankan bahwa isu pangan merupakan urusan mendasar bagi masa depan bangsa. Ia mengutip penelitian FAO pada 2000 yang menyebutkan bahwa negara dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa mustahil bisa berkembang dan sejahtera jika urusan pangan tidak dikelola dengan baik.

“Kalau urusan pangan tidak beres, it’s impossible to be developed and prosperous. Jadi kami sangat serius. Atas dasar itu, kami sangat apresiasi atas prestasi capaian produksi dan stok pangan,” ujar Rokhmin.

Apresiasi yang diberikan oleh anggota Komisi IV DPR RI tersebut semakin memperkuat optimisme bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Keberhasilan menjaga stok beras di atas 4 juta ton menjadi bukti nyata bahwa kerja kolaboratif antar lembaga pemerintah mampu memberikan hasil signifikan bagi rakyat.

Dalam rapat tersebut, Mentan Amran menyampaikan bahwa potensi produksi beras Januari - September 2025 diproyeksikan mencapai 28,24 juta ton, naik 12,76 persen dari 2024 sebesar 25,04 juta ton. Dengan konsumsi beras nasional pada periode yang sama sebesar 23,38 juta ton, maka surplus beras diperkirakan mencapai 4,86 juta ton.

Baca juga: Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Optimisme tersebut sejalan dengan proyeksi FAO, yang memperkirakan produksi beras Indonesia pada musim tanam 2025/2026 dapat mencapai 35,6 juta ton, atau tumbuh 4,5 persen dari musim sebelumnya. Sementara itu, laporan USDA Rice Outlook 2025 juga memperkirakan produksi beras Indonesia akan menyentuh angka 34,6 juta ton, tumbuh 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain capaian produksi, Mentan Amran juga menyoroti kondisi tata kelola beras, khususnya terkait peran penggilingan padi. Saat ini terdapat 161.401 unit penggilingan kecil dengan kapasitas 116,2 juta ton/tahun. Namun kapasitas tersebut belum sepenuhnya terpakai karena produksi gabah sekitar 65 juta ton gabah kering panen (GKP) per tahun.

“Yang kecil saja kapasitasnya sudah lebih dari cukup, apalagi ditambah dengan adanya penggilingan besar dan menengah dengan kapasitas 50 juta ton per tahun,” jelas Mentan Amran.

Baca juga: Kementan dan Komisi IV DPR Dorong Maros Jadi Lokomotif Pertanian Sulsel, Siap Perjuangkan Bantuan Alsintan

Di lapangan, lanjut Mentan Amran, ketika panen raya penggilingan kecil masih bisa bertahan. Namun pada masa panen paceklik, di mana produksi hanya tersisa 30 persen dari total, penggilingan kecil sering tertekan harga.

“Kalau penggilingan kecil menjual Rp 6.700 per kg gabah sementara penggilingan besar membeli Rp 7.000 per kg, kalau konsepnya adalah pasar bebas tanpa intervensi akan membuat penggilingan kecil menunggu waktu habis. Pada saatnya nanti yang besar akan monopoli,” tegasnya.

“Kalau ini dibiarkan, bisa ada 1 juta orang kehilangan pekerjaannya,” tambahnya.

Dengan capaian dan tantangan tersebut, Kementerian Pertanian akan terus memperkuat produksi, memperbaiki tata kelola, dan melindungi petani, pelaku usaha kecil serta konsumen agar ketahanan pangan nasional tidak hanya terjaga, tetapi juga berkeadilan.

Terkini Lainnya
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Kepercayaan pada Beras Premium Runtuh, Masyarakat Beralih ke Penggilingan Kecil

Kepercayaan pada Beras Premium Runtuh, Masyarakat Beralih ke Penggilingan Kecil

Kementan
Dukung Kesuksesan Program Jaksa Mandiri Pangan, Kinerja Mentan Diapresiasi Jaksa Agung

Dukung Kesuksesan Program Jaksa Mandiri Pangan, Kinerja Mentan Diapresiasi Jaksa Agung

Kementan
Jaksa Agung: Jajaran Kejaksaan Wajib Dukung Mentan dalam Akselerasi Swasembada Pangan

Jaksa Agung: Jajaran Kejaksaan Wajib Dukung Mentan dalam Akselerasi Swasembada Pangan

Kementan
Kapal Phinisi Kementan-Kementerian KP Warnai Karnaval HUT Ke-80 RI, Tunjukkan Kekayaan Pangan dan Hasil Laut

Kapal Phinisi Kementan-Kementerian KP Warnai Karnaval HUT Ke-80 RI, Tunjukkan Kekayaan Pangan dan Hasil Laut

Kementan
Prabowo Siap Tindak Tegas Pelaku Kecurangan Pangan, Ingatkan Denda Rp 50 Miliar

Prabowo Siap Tindak Tegas Pelaku Kecurangan Pangan, Ingatkan Denda Rp 50 Miliar

Kementan
Wamentan Targetkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP Tersalur hingga Akhir 2025

Wamentan Targetkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP Tersalur hingga Akhir 2025

Kementan
Pasca Kasus Beras Oplosan, Mentan Sebut Pabrik Besar Beli Gabah Lebih Tinggi

Pasca Kasus Beras Oplosan, Mentan Sebut Pabrik Besar Beli Gabah Lebih Tinggi

Kementan
Kementan dan Komisi IV DPR Dorong Maros Jadi Lokomotif Pertanian Sulsel, Siap Perjuangkan Bantuan Alsintan

Kementan dan Komisi IV DPR Dorong Maros Jadi Lokomotif Pertanian Sulsel, Siap Perjuangkan Bantuan Alsintan

Kementan
Pengamat: Perlu Kehati-hatian dalam Pernyataan Terkait Polemik Beras

Pengamat: Perlu Kehati-hatian dalam Pernyataan Terkait Polemik Beras

Kementan
Puji Program Swasembada Pangan Indonesia, Menteri Pertanian Selandia: Luar Biasa CepatĀ 

Puji Program Swasembada Pangan Indonesia, Menteri Pertanian Selandia: Luar Biasa CepatĀ 

Kementan
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Nasional Triwulan II-2025 Capai 5,12 YoY, Pertanian Sumbang 13,53 Persen

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Nasional Triwulan II-2025 Capai 5,12 YoY, Pertanian Sumbang 13,53 Persen

Kementan
Modernisasi Pertanian Kementan Tingkatkan Luas Tambah Tanam di Banten

Modernisasi Pertanian Kementan Tingkatkan Luas Tambah Tanam di Banten

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke