Puji Program Swasembada Pangan Indonesia, Menteri Pertanian Selandia: Luar Biasa Cepat 

Kompas.com - 07/08/2025, 16:36 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian, Perdagangan, Investasi, dan Kehutanan Selandia Baru Todd McClay menyampaikan kekagumannya atas langkah strategis pemerintah Indonesia mewujudkan swasembada pangan.

Menurutnya, Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan dari sisi produktivitas pertanian maupun kemandirian pangan. 

“Saya sangat terkesan dengan kinerja pemerintah Indonesia dan inisiatif Menteri Pertanian ( Mentan) Amran untuk mewujudkan swasembada pangan pada produk yang sebelumnya impor,” katanya.

Hal tersebut dikatakan Mentan Amran usai mengikuti pertemuan dan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).

McClay menilai, kepemimpinan Mentan Amran Sulaiman menjadi faktor kunci dalam mendorong sektor pertanian Indonesia yang kini lebih tangguh dalam menghadapi tantangan global.

Baca juga: Booming Kelapa di Pasar Global, Mentan Tak Mau Indonesia Cuma Jadi Penonton

“Luar biasa betapa cepatnya perkembangan dan perubahan di Indonesia. Saya pikir kepemimpinan Menteri Amran mendorong masyarakat Indonesia tidak hanya menjadi lebih produktif, tetapi juga memiliki ketahanan pangan yang lebih baik,” ungkapnya.

McClay juga menyampaikan penghargaan atas sambutan hangat dari pemerintah Indonesia. 

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan pemerintah Indonesia atas sambutan hangat," katanya.

Ia menyoroti pentingnya kolaborasi dua negara dalam menciptakan sistem pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.

“Melalui kerja sama ini, Selandia Baru dan Indonesia akan bekerja sama di bidang pertanian dan teknologi pertanian, saling bertukar ide dan inovasi guna mendukung pencapaian target Presiden Indonesia dalam meningkatkan produksi pangan dan kemandirian,” jelasnya.

Baca juga: Harga Beras Masih Mahal, Mentan Amran: Operasi Pasar Jalan Terus

Oleh karena itu, McClay menekankan pentingnya kemitraan antara Selandia Baru dan Indonesia yang selama ini telah terjalin.

“Hari ini bersama sahabat baik saya, merupakan suatu kehormatan bagi saya mewakili pemerintah Selandia Baru untuk menandatangani perjanjian kerja sama dengan pemerintah Indonesia,” ucapnya.

Dalam kunjungan McClay di Kantor Kementan sebelumnya, kedua menteri menandatangani pembaruan MoU tentang Kerja Sama Pertanian.

Melalui kerja sama itu, Indonesia dan Selandia Baru sepakat mendorong kemitraan yang saling menguntungkan (win-win solution) serta menciptakan keseimbangan dalam neraca perdagangan kedua negara.

Amran berharap, MoU tersebut bisa menjadi win-win solution supaya perdagangan antara New Zealand dan Indonesia bisa bisa seimbang. 

Baca juga: Sebut Beras Oplosan Layak Dikonsumsi, Mentan: Masyarakat Tak Perlu Khawatir

“Kita kedatangan tamu dari Mentan Selandia Baru hari ini juga membawa semangat baru. Kita akan memperkuat kolaborasi ke depan,” katanya. 

 

 

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com