KOMPAS.com – Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alamsyah kembali melaksanakan gerakan tanam melalui pompanisasi di areal seluas 265 hektar (ha) bersama Kelompok Tani (Poktan) Alam Sejahtera dan penyaluran tiga unit pompa 6 inci di Desa Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), Kamis (25/4/2024).
Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) turut berupaya mendukung keberhasilan pelaksanaan Optimalisasi Lahan Rawa, Pompanisasi Lahan Tadah Hujan, dan Tumpang Sisip Padi Gogo Tahun Anggaran 2024.
Dalam kegiatan tersebut, Andi merasa senang karena ditemani oleh jajaran sekretaris daerah (sekda) dan kepala dinas dalam mendorong program-program Kementerian Pertanian (Kementan).
“Kementan menggiatkan strategi demi mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem ini. Kegiatan atau program Kementan hadir untuk petani maupun masyarakat. Jika tidak ada fasilitasi, sulit untuk produksi, jadi kami hadir membantu,” tutur Andi melalui siaran persnya, Kamis.
Baca juga: Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Menurut Andi, saat ini ada sawah yang tidak mendapat air karena tidak ada irigasi serta terbatasnya curah hujan. Jika tidak ada air, olah tanah tidak bisa dimulai.
Padahal, beberapa meter di depan sawah terdapat sungai, danau, atau aliran air yang besar tetapi tidak bisa terkoneksi ke sawah. Oleh karena itu, Mentan mendorong optimalisasi pompanisasi air untuk pertanaman.
“Tahun ini Insya Allah akan didistribusikan 71.000 unit pompa. Pada tahap pertama ini ada 21.000 unit untuk seluruh Indonesia. Nah, kemarin 3.500 unit sudah kami distribusikan pada Apel Siaga Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) di Kodam,” ujar Andi.
Dirinya melanjutkan, selain bantuan pompa, Kementan juga memberikan support berupa traktor roda dua dan roda, tetapi usulan tersebut masih dalam proses.
Baca juga: Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Berkaitan dengan hal itu, Andi berpesan, bantuan yang telah diberikan harus dirawat dan jika terdapat kendala atau masalah dapat disampaikan melalui dinas setempat. Nantinya, laporan ini akan dilanjutkan ke Kementan dan ditindaklanjuti.
“Saat ini dilakukan olah tanah karena memanfaatkan kondisi masih ada sedikit hujan. Melalui Pak Kadis bisa diusulkan benih, nanti pemerintah akan mengupayakan bantuan tersebut. Mari bantu petani supaya semua berjalan lancar,” tutur Andi.
“Pak Menteri terus berupaya membantu petani dan mencari solusi strategis demi mengatasi kendala di lapangan. Untuk masalah pupuk, mohon disampaikan ke dinas terkait. Demi mewujudkan ketahanan pangan, harus segera dibantu olah lahannya. Kalau bisa terolah, nanti dalam dua minggu ini sudah bisa tanam. Nah, nanti benihnya akan disalurkan pemerintah ke petaninya,” sambungnya.
Andi menyampaikan, pompa-pompa juga akan didistribusikan secepatnya sesuai kebutuhan. Selain itu, pihaknya juga meminta adanya usulan, seperti daerah, lokasi yang tidak terdapat air, dan lokasi yang memungkinkan menampung air hujan.
Baca juga: Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
“Dari usulan tersebut, nantinya dapat diberikan dana kompensasi termasuk jika ada kebutuhan seperti pipa. Ke depan, kami akan kawal terus agar dapat segera terealisasi,” tegas Andi.
Lebih lanjut, Andi berharap, Kementan dan Dinas Pertanian bersama-sama terus membantu dan mengawal petani setempat mulai dari pemberkasan, pembuatan rekening, sampai penanganan padi kembali.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Alam Sejahtera, Sardi memberikan apresiasi atas bantuan Kementan karena dapat meningkatkan produktivitas pertanaman.
"Terima kasih buat Bapak Mentan atas bantuan pompa airnya di desa kami, sehingga kami bisa menanam yang tadinya cuma satu atau dua kali, sekarang bisa tiga kali. Jadi, kami atas nama masyarakat di sini mengucapkan terima kasih atas bantuannya," ungkap Sardi.
Baca juga: Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Senada dengan Sardi, salah satu petani juga menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Kementan.
Menurutnya, selama menjadi petani, dirinya belum pernah menerima bantuan pompa air. Oleh karena itu, ia mengaku bangga dan berterima kasih kepada Kementan atas bantuan yang telah diberikan.