Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Kompas.com - 24/04/2024, 15:52 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Direktur Jenderal perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah melakukan Kegiatan Pompanisasi, Olah Tanah, dan Tanam Padi sebagai bagian dari upaya khusus Perluasan Areal Tanam (PAT) untuk meningkatkan Produksi Padi Nasional di Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Rabu (24/4/2024).DOK. Humas Kementan Direktur Jenderal perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah melakukan Kegiatan Pompanisasi, Olah Tanah, dan Tanam Padi sebagai bagian dari upaya khusus Perluasan Areal Tanam (PAT) untuk meningkatkan Produksi Padi Nasional di Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Rabu (24/4/2024).

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya secara proaktif menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin nyata. 

Hal ini dibuktikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman salah satunya dengan melakukan Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur (Jatim) beberapa waktu lalu.

Inisiatif Mentan Amram itu dilakukan sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Melanjutkan langkah tersebut, Direktur Jenderal perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah melakukan kegiatan pompanisasi, olah tanah, dan tanam padi sebagai bagian dari upaya khusus perluasan areal Tanam (PAT) untuk meningkatkan Produksi Padi Nasional di Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Rabu (24/4/2024).

"Pompanisasi ini merupakan solusi cepat dan tepat dalam menangani el nino yang memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Andi menjelaskan bahwa pompanisasi akan memberikan dampak positif dalam mencapai target produksi untuk kebutuhan pangan nasional.

Ia mencontohkan di Desa Kedungglugu, Kecamatan Gondang, Nganjuk, Jawa Timur (Jatim) yang memiliki aliran Sungai Wedas yang mampu mengairi 12.000 hektar (ha) lahan.

Sebelum pompanisasi dilakukan, Sungai Wedas hanya mencukupi mengairi lahan untuk satu kali penanaman. Ke depannya aliran air di sungai ini harus bisa dilakukan dua sampai tiga kali penanaman.

Direktur Jenderal perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah.DOK. Humas Kementan Direktur Jenderal perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah.

Padahal, sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, Provinsi Jatim memiliki kurang lebih 380.000 ha lahan tadah hujan.

"Kami optimis bahwa sistem pompanisasi mampu memaksimalkan penanaman di lahan ini. Saya hadir di sini untuk memantau percepatan tanam melalui pompanisasi, serta memastikan penggunaan pompa sesuai peruntukannya dan spesifikasinya," ujarnya.

Baca juga: Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Lebih lanjut, Andi menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan air dalam pertanian sangat penting untuk keberhasilan usaha tani, khususnya dalam budi daya padi.

Ia berharap kegiatan pompanisasi dan pembangunan sistem perpipaan dari Kementan, bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diwakili oleh Kodim 0810 Nganjuk, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung program ketahanan pangan.

Utamanya, dalam pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mengurangi tingkat kemiskinan.

"Semoga petani di Desa Kedungglugu, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, terus aktif dalam meningkatkan indeks pertanaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi padi dan berkontribusi secara nasional," tuturnya.  

Respons positif pemimpin daerah

Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna menyambut baik dan siap mendukung sepenuhnya program Mentan Andi Amran Sulaiman, serta siap mengawal usulan bantuan dari petani agar sesuai dengan kebutuhan mereka.

"Saya bersama stakeholder di Kabupaten Nganjuk akan memanfaatkan peluang ini sebagai solusi bagi petani padi di wilayah aliran Sungai Wedas," tuturnya. 

Pemanfaatan tersebut, lanjut Handoko, bertujuan untuk meningkatkan penanaman, dari yang semula satu kali penanaman dapat dimanfaatkan untuk tiga kali penanaman dan tiga kali panen.

Baca juga: TMMD Ke-119 Diakhiri dengan Penanaman Padi, Bupati Siak Nyatakan Ini Bukti Dedikasi TNI Bangun Desa

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Kedungglugu, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Sartono menyampaikan bahwa petani di desanya biasa menanam dua kali tapi hanya bisa panen sekali. 

Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya air saat masa tanam yang kedua. Namun, ia mengaku bersyukur atas hasil panen yang didapatkan, meskipun tidak selalu memuaskan. 

“Alhamdulillah, tidak panen pun kami syukuri. Kami biasa menyebutnya bonek. Kedatangan Dirjenbun dan Pj Bupati Nganjuk memberikan semangat bagi petani di desa kami. Semoga kami dapat berkontribusi banyak untuk produksi gabah kering panen (GKP) nasional," ucapnya.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke