KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen dan memacu para petani untuk meningkatkan produksi padi nasional, tak hanya di lahan pertanian tetapi juga di lahan-lahan perkebunan.
Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementan, Heru Tri Widarto melakukan dua kali tanam padi di dua kabupaten di Banten sekaligus pada Jumat (22/3/2024).
Pertama bersama Kelompok Tani Tunas Jaya di Desa Cilangkahan, Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak, Banten. Kedua dengan Kelompok Tani Harapan Jaya di Desa Bandulu, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten.
"Tanam padi ini merupakan solusi strategis dalam menghadapi tantangan dampak akibat El Nino dan darurat pangan yang dihadapi petani maupun masyarakat luas. Jadi diharapkan hasil dari produksi ini nantinya bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional," ujarnya dalam siaran persnya, Sabtu (23/3/2024).
Heru menambahkan, lahan yang ada harus dioptimalkan lewat Program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria). Program ini bisa dilakukan dengan tanamanan padi maupun jagung atau pagi gogo.
Baca juga: Atasi Darurat Pangan, Kementan Laksanakan Program Tanam Padi Gogo di Kabupaten Kediri
Dia mengatakan, wilayah Banten memiliki potensi besar untuk dilakukan penanaman padi gogo. Pasalnya kondisi lahan di Banten dan budaya masyarakatnya lebih sesuai untuk di tanam padi, sedangkan lahan di wilayah lain lebih cocok ditanam jagung.
"Jadi tak hanya sekadar lestarikan maupun pelihara tanam padi saja, tapi juga berperan penting menyediakan pangan untuk masyarakat," ujar Heru.
Selain itu, kata dia, Banten juga merupakan salah satu produsen padi peringkat delapan nasional.
Dengan adanya tanam padi gogo ini, Banten diharapkan bisa memperoleh peringkat lebih baik lagi, apalagi padi gogo lebih tahan cuaca ekstrim sehingga cocok untuk kondisi iklim saat ini.
Untuk diketahui, target luas areal tanam padi gogo di Kabupaten Pandeglang seluas 15.000 hektar (ha), Kabupaten Lebak 15.000 ha, sedangkan Kabupaten Serang seluas 233 ha.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten telah mengeluarkan surat untuk memberikan usulan jumlah calon penerima dan calon lokasi (CPCL)—penerima bantuan benih dan lokasi penanaman padi gogo—sampai Kamis (21/3/2024).
Rincian usalannya adalah Kabupaten Pandeglang sebanyak 2.522 ha, Kabupaten Lebak seluas 4.048 ha, dan Kabupaten Serang seluas 17 ha. Sisa target CPCL diharapkan dapat dicapai secara bertahap hingga April 2024.
Baca juga: Cegah Krisis Pangan, Kementan Lakukan Kick Off Padi Gogo di Lahan Kebun Kelapa Bone Bolango
"Ini tidak mudah dan tanggung jawab besar apalagi di tengah kondisi cuaca ekstrim dan darurat pangan saat ini. Harus segera dilakukan dan saling bersinergi demi mewujudkan ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Heru berharap, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di tiga kabupaten tersebut beserta seluruh pihak terkait dapat berpartisipasi aktif dalam mengidentifikasi potensi CPCL dan memverifikasinya.
Setelah itu melalui Dinas Pertanian Kabupaten diajukan ke Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan secara berjenjang.
Agar semakin banyak kelompok tani yang ikut bergabung tanam padi gogo, penanaman juga dapat dilakukan di lahan kelapa dan perkebunan lainnya, tidak hanya di lahan sawit.
"Dengan demikian dampak dari El Nino terhadap pangan bisa teratasi, target tanam maupun panen dapat terealisasikan tepat waktu, serta terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat Indonesia," kata Heru.
Untuk itu, lanjut Heru, dibutuhkan sinergi dan kontribusi aktif semua pihak, baik dalam berkoordinasi maupun pengawalan serta pengoptimalan pembinaan kepada pekebun.
Baca juga: Kementan Genjot Penanaman Padi Gogo sebagai Solusi Pemanfaatan Lahan Sawit
Sebagai informasi, selain melakukan tanam padi gogo, Ditjebun Kementan juga turut memberikan bantuan benih kelapa sebanyak 100 batang kepada kelompok tani di Kabupaten Serang.
"Diharapkan dengan adanya bantuan ini dapat membantu menambah pendapatan pekebun kedepannya," harap Heru.