Redam Lonjakan Harga Jelang Lebaran, Kementan Gelar Gebyar Pasar Tani di Aceh

Kompas.com - 18/04/2023, 14:52 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh didukung Kementerian Pertanian ( Kementan) kembali menggelar Gebyar Pasar Tani, di Komplek Distanbun Aceh, Lampineung, Banda Aceh, pada Senin (17/4/2023).

Kegiatan yang diikuti oleh 65 peserta yang terdiri dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), petani sayur dan buah ini dibuka sejak pukul 08.00 WIB pagi.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Gebyar Pasar Tani merupakan usaha menjaga ketersediaan bahan pangan hasil panen dan olahan lokal di Ramadhan sekaligus wadah untuk mempromosikan UMKM Indonesia, khususnya UMKM Aceh.

“Ketersediaan (komoditas pangan) cukup. Kalau semua tata kelolanya baik, semua merasakan kebersamaan yang kuat untuk kepentingan bersama maka akan menghadirkan negara yang siap,” kata Mentan SYL dalam siaran persnya, Selasa (18/4/2023).

“Tentu saja setiap Ramadhan dan Idul Fitri pasti naik harga. Yang kita jaga, naiknya normal. Ada ukurannya, kalau naik sampai sekian perlancar distribusi, kalau naik sampai sekian distribusi itu kalau perlu beli di sana pemerintah bawa ke sini. Kalau tidak bisa juga, kita operasi pasar,” kata Mentan SYL.

Baca juga: Stabilkan Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran, Kementan Gelar Pasar Mitra Tani di Pekanbaru

Untuk diketahui dalam Gebyar Pasar Tani di Aceh, aneka olahan pangan dan hasil pertanian dijajakan di beberapa stand.  

Ada juga berbagai jenis sayur-sayuran dan buah-buahan segar yang dijual, seperti alpukat, jeruk, salak, tomat, cabai, bawang merah, bawang putih, hingga telur dan ikan asin. Selain itu, juga terdapat aneka jajanan dari olahan ikan, seperti bakso, pempek, dan otak-otak.

Tak ketinggalan berbagai jenis olahan keripik, mulai dari keripik kentang, keripik talas, dan keripik singkong. Beberapa penjual pun memperbolehkan para pengunjung untuk mencoba tester makanan atau buah-buahan sebelum dibeli.

Selain makanan, di Pasar Tani ini juga terdapat produk tanaman, bibit, dan pupuk.

Gebyar Pasar Tani merupakan bukti kehadiran pemerintah 

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian ( Dirjen PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, penyediaan kebutuhan bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) merupakan hal yang penting.

“Gebyar Pasar Tani ini merupakan bukti pemerintah hadir memastikan bahan pangan pokok tersedia dalam jumlah yang cukup dan mudah diakses oleh masyarakat dengan harga terjangkau,”ungkap Ali Jamil.

Ia menambahkan, penyelenggaraan Gebyar Pasar Tani ini merupakan arahan langsung dari Bapak Menteri Pertanian SYL. Sebelumnya Mentan meminta semua jajaran Kementan untuk menyelenggarakan Pasar Tani secara serentak di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

“Pasar Tani diharapkan menjadi media di mana negara hadir untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan akses pangan pokok bagi masyarakat aman dan mencukupi,” imbuhnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah mengatakan, adanya Gebyar Pasar Tani sangat membantu pelaku UMKM. Untuk itu, kagiatan ini akan terus ditingkatkan.

Baca juga: Jelang Lebaran, Kementan Monitor Ketersediaan dan Harga Pangan di Sumbar

"Saya beberapa kali memantau langsung Pasar Tani, termasuk pada saat roadshow, ada UMKM yang menangis setelah mereka masuk ke Pasar Tani karena merasakan dampak dan manfaatnya bagi mereka," kata Cut Huzaimah.

"Mereka biasanya menjual, mempromosikan barang door to door, bahkan melalui media sosialnya (medsosnya) dan sebagainya belum tentu barangnya terjual. Tapi hari ini di Pasar Tani, mereka duduk empat jam, mereka sudah laris bahkan barangnya tidak ada yang tesisa," ungkapnya

Kepala Bidang Hortikultura Distanbun Aceh, Chairil Anwar mengatakan, kebanyakan produk-produk yang dijual Pasar Tani saat ini berhubungan Lebaran. Hal ini terjadi tema Pasar Tani sat ini adalah untuk menyambut Idul Fitri.

Karena itu, kata dia, masyarakat pun sangat antusiasi menyambut Gebyar Pasar Tani, mengingat hari raya Lebaran sudah tinggal beberapa hari lagi.

"Untuk target omzetnya sendiri minggu lalu tembus lebih dari Rp 180 juta dari hasil kalkulasi keseluruhan UMKM. Jadi nanti setelah mereka selesai berdagang, kami minta data omzet dagang ke mereka, sehingga kita kumpulkan, kita jumlahkan menjadi data omzet Pasar Tani pada hari ini," ujarnya.

Pasar Tani Aceh ini sebenarnya mengkondisikan sebuah pasar yang asalnya dari petani, jadi asal muasalnya dari produk-produk pertanian, bisa jadi produk langsung bahan bakunya atau menjadi produk olahannya.

"Hari ini kita mempertemukan antara produsen dengan konsumen, sehingga harga yang ditawarkan produsen lebih rendah daripada harga pasar dan harga yang diterima konsumen tentunya lebih rendah dari harga pasar," ungkapnya.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com