KOMPAS.com - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh didukung Kementerian Pertanian ( Kementan) kembali menggelar Gebyar Pasar Tani, di Komplek Distanbun Aceh, Lampineung, Banda Aceh, pada Senin (17/4/2023).
Kegiatan yang diikuti oleh 65 peserta yang terdiri dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), petani sayur dan buah ini dibuka sejak pukul 08.00 WIB pagi.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Gebyar Pasar Tani merupakan usaha menjaga ketersediaan bahan pangan hasil panen dan olahan lokal di Ramadhan sekaligus wadah untuk mempromosikan UMKM Indonesia, khususnya UMKM Aceh.
“Ketersediaan (komoditas pangan) cukup. Kalau semua tata kelolanya baik, semua merasakan kebersamaan yang kuat untuk kepentingan bersama maka akan menghadirkan negara yang siap,” kata Mentan SYL dalam siaran persnya, Selasa (18/4/2023).
“Tentu saja setiap Ramadhan dan Idul Fitri pasti naik harga. Yang kita jaga, naiknya normal. Ada ukurannya, kalau naik sampai sekian perlancar distribusi, kalau naik sampai sekian distribusi itu kalau perlu beli di sana pemerintah bawa ke sini. Kalau tidak bisa juga, kita operasi pasar,” kata Mentan SYL.
Baca juga: Stabilkan Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran, Kementan Gelar Pasar Mitra Tani di Pekanbaru
Untuk diketahui dalam Gebyar Pasar Tani di Aceh, aneka olahan pangan dan hasil pertanian dijajakan di beberapa stand.
Ada juga berbagai jenis sayur-sayuran dan buah-buahan segar yang dijual, seperti alpukat, jeruk, salak, tomat, cabai, bawang merah, bawang putih, hingga telur dan ikan asin. Selain itu, juga terdapat aneka jajanan dari olahan ikan, seperti bakso, pempek, dan otak-otak.
Tak ketinggalan berbagai jenis olahan keripik, mulai dari keripik kentang, keripik talas, dan keripik singkong. Beberapa penjual pun memperbolehkan para pengunjung untuk mencoba tester makanan atau buah-buahan sebelum dibeli.
Selain makanan, di Pasar Tani ini juga terdapat produk tanaman, bibit, dan pupuk.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian ( Dirjen PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, penyediaan kebutuhan bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) merupakan hal yang penting.
“Gebyar Pasar Tani ini merupakan bukti pemerintah hadir memastikan bahan pangan pokok tersedia dalam jumlah yang cukup dan mudah diakses oleh masyarakat dengan harga terjangkau,”ungkap Ali Jamil.
Ia menambahkan, penyelenggaraan Gebyar Pasar Tani ini merupakan arahan langsung dari Bapak Menteri Pertanian SYL. Sebelumnya Mentan meminta semua jajaran Kementan untuk menyelenggarakan Pasar Tani secara serentak di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
“Pasar Tani diharapkan menjadi media di mana negara hadir untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan akses pangan pokok bagi masyarakat aman dan mencukupi,” imbuhnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah mengatakan, adanya Gebyar Pasar Tani sangat membantu pelaku UMKM. Untuk itu, kagiatan ini akan terus ditingkatkan.
Baca juga: Jelang Lebaran, Kementan Monitor Ketersediaan dan Harga Pangan di Sumbar
"Saya beberapa kali memantau langsung Pasar Tani, termasuk pada saat roadshow, ada UMKM yang menangis setelah mereka masuk ke Pasar Tani karena merasakan dampak dan manfaatnya bagi mereka," kata Cut Huzaimah.
"Mereka biasanya menjual, mempromosikan barang door to door, bahkan melalui media sosialnya (medsosnya) dan sebagainya belum tentu barangnya terjual. Tapi hari ini di Pasar Tani, mereka duduk empat jam, mereka sudah laris bahkan barangnya tidak ada yang tesisa," ungkapnya
Kepala Bidang Hortikultura Distanbun Aceh, Chairil Anwar mengatakan, kebanyakan produk-produk yang dijual Pasar Tani saat ini berhubungan Lebaran. Hal ini terjadi tema Pasar Tani sat ini adalah untuk menyambut Idul Fitri.
Karena itu, kata dia, masyarakat pun sangat antusiasi menyambut Gebyar Pasar Tani, mengingat hari raya Lebaran sudah tinggal beberapa hari lagi.
"Untuk target omzetnya sendiri minggu lalu tembus lebih dari Rp 180 juta dari hasil kalkulasi keseluruhan UMKM. Jadi nanti setelah mereka selesai berdagang, kami minta data omzet dagang ke mereka, sehingga kita kumpulkan, kita jumlahkan menjadi data omzet Pasar Tani pada hari ini," ujarnya.
Pasar Tani Aceh ini sebenarnya mengkondisikan sebuah pasar yang asalnya dari petani, jadi asal muasalnya dari produk-produk pertanian, bisa jadi produk langsung bahan bakunya atau menjadi produk olahannya.
"Hari ini kita mempertemukan antara produsen dengan konsumen, sehingga harga yang ditawarkan produsen lebih rendah daripada harga pasar dan harga yang diterima konsumen tentunya lebih rendah dari harga pasar," ungkapnya.