KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di Desa Semadin Lengkong, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar).
Kegiatan yang dilakukan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) itu diharapkan dapat mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Ali Jamil mengatakan, kegiatan RJIT di Desa Semadin Lengkong, dibangun oleh Kelompok Tani (Poktan) Mandiri 87.
Baca juga: Kementan Beri Bantuan Alsintan untuk 32 Poktan di Sumba Barat
Ia mengungkapkan bahwa kondisi saluran irigasi awalnya berupa saluran tanah. Kondisi ini membuat distribusi air ke lahan sawah kurang lancar dan sering kehilangan air akibat tanah yang porus.
“Kami perbaiki kondisi itu dengan RJIT, agar fungsinya lebih maksimal, kami buat saluran irigasi permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan dua sisi saluran,” tutur Ali dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (29/3/2023).
Baca juga: Kementan Salurkan RJIT untuk Penuhi Kebutuhan Pengairan di Kuningan
Ali menjelaskan, kegiatan RJIT adalah bagian dari water management. Tujuannya untuk memperbaiki atau membenahi saluran irigasi.
"Akan tetapi, (kegiatan RJIT juga) untuk memaksimalkan fungsi saluran irigasi agar luas areal tanam bertambah, begitu juga indeks pertanaman (IP) dan produktivitas," ucapnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebelumnya menuturkan bahwa kegiatan RJIT dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air di lahan persawahan.
“Air adalah faktor yang sangat menentukan dalam pertanian. Dengan air yang terpenuhi, tanaman bisa maksimal. Melalui kegiatan RJIT, kita memastikan hal itu. Kita pastikan air di saluran irigasi bisa memenuhi kebutuhan di lahan persawahan,” imbuhnya.
Baca juga: Pelajar Dianiaya hingga Terluka di Persawahan oleh Teman Sekolah, Polisi Cari Pelaku
Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan, Rahmanto menjelaskan bahwa realisasi kegiatan RJIT di Desa Semadin Lengkong sudah selesai 100 persen.
"Spesifikasi panjang saluran 168 meter (m) dan lebar penampang luar 80 centimeter (cm) untuk mengairi sawah 50 hektar (ha)," ujarnya.
Terkait dengan peningkatan intensitas pertanaman, Rahmanto mengatakan, produktivitas pertanian Desa Semadin Lengkong lebih mempertahankan intensitas tanam yang sudah dua kali dalam setahun.
"Pada lokasi ini, intensitas pertanaman 200 atau dua kali tanam dalam satu tahun. Dampak lain dari rehabilitasi saluran ini adalah dapat dilakukannya percepatan tanam," ujarnya.