Pupuk Subsidi Terbatas, Kementan Ajak Masyarakat Manfaatkan 2 Program Ini

Kompas.com - 08/03/2023, 16:41 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Kementerian Pertanian (Kementan) menyarankan petani untuk memanfaatkan program KUR Pertanian dan UPPO untuk mengatasi keterbatasan pupuk subsidi.DOK. Humas Kementan Kementerian Pertanian (Kementan) menyarankan petani untuk memanfaatkan program KUR Pertanian dan UPPO untuk mengatasi keterbatasan pupuk subsidi.

KOMPAS.com –Kementerian Pertanian (Kementan) beberapa waktu lalu mengeluarkan perubahan kebijakan terkait alokasi pupuk subsidi yang kini hanya diberikan kepada dua pupuk, yaitu Urea dan NPK.

Kedua jenis pupuk itu dianggap sebagai prioritas karena mengandung unsur hara makro esensial yang dibutuhkan dalam proses metabolisme dan biokimia sel tanaman.

Perubahan kebijakan tersebut pun menuai kendala di tengah masyarakat. Terlebih, alokasi pupuk subsidi pada 2023 hanya sekitar 9 juta ton. Jika dibandingkan dengan kebutuhan petani di Indonesia, jumlah tersebut dinilai sangat kurang.

Menghadapi masalah itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menyarankan masyarakat memanfaatkan dua program Kementan untuk mengatasi keterbatasan pupuk subsidi.

Dua program tersebut, yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian dan Unit Pengelola Pupuk Organik (UPPO).

Baca juga: Kementan Gandeng Ombudsman Optimalkan Pengawasan Distribusi Pupuk Bersubsidi

"Karena anggaran kita terbatas sehingga ada beberapa cara yang tentu sudah kita laksanakan berdasarkan apa yang sudah disampaikan oleh pak Menteri tadi melalui program yang namanya KUR," paparnya dalam siaran pers, Rabu (7/3/2023).

Ali menjelaskan, program KUR Pertanian mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai langkah untuk mengatasi keterbatasan pupuk subsidi.

"Oleh Bapak Presiden KUR ini didorong, oleh Bu Menteri Keuangan (Menkeu) didorong, oleh Pak Menteri Koordinator (Menko), dan kami semua di Kementan sangat mendukung itu,” ungkapnya.

Dengan begitu, anggaran yang hanya tersedia di Kementan untuk pupuk subsidi tidak akan cukup karena luas pertanaman di Indonesia cukup besar.

“Jadi, intinya pupuk itu tidak cukup dari segi anggaran sehingga dimanfaatkan yang namanya pola pembiayaan yang lain, itu yang namanya KUR, kawan-kawan semua," jelasnya.

Baca juga: Kementan Beri Skema Kredit Usaha Alsintan dengan Bunga Rendah

Ali menambahkan, petani sebenarnya tidak kesulitan membeli pupuk dari permodalan karena permodalan bisa dari KUR.

"Itu disiapkan pemerintah, disiapkan Bapak Presiden, disiapkan negara untuk itu sehingga apa yang disampaikan Pak Menteri terkait dengan pembiayaan KUR, salah satunya dimanfaatkan petani kita untuk membeli pupuk,” terangnya.

Kemudian, program Kementan untuk mengatasi keterbatasan pupuk subsidi berikutnya adalah UPPO.

“Jadi sebenarnya, pupuk tidak hanya pupuk kimia, petani harus dapat juga menggunakan pupuk organik juga," kata Ali.

Ali menjelaskan, pupuk organik bermanfaat bagi petani karena dapat memperbaiki kualitas lahan pertanian sehingga dapat mencegah degradasi lahan.

Pupuk organik juga dapat meningkatkan produksi pertanian, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Tak kalah penting, pupuk dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.

Baca juga: Dukung Kelompok Kerja Pertanian, Sekjen Kementan Hadiri Kegiatan Side Event G20 India

"Harus gunakan pupuk organik karena dapat memberikan banyak sekali manfaat, mulai dari perbaikan tanah atau lahan pertanian,” ujarnya.

Ali menyebutkan, pupuk organic bisa membuat petani lebih produktif dalam menghasilkan produk pertanian karena kualitas lahannya menjadi lebih baik.

“Maka dari itu, Kementan mengajak petani melalui para penyuluh untuk bisa menghasilkan pupuk organik," tutur Ali.

Untuk diketahui, Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 mengatur tentang tata cara penetapan alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi sektor pertanian.

Sebelumnya, penyaluran pupuk bersubsidi mencakup lebih dari 60 jenis komoditas. Lewat Permentan Nomor 10 Tahun 2022, pupuk subsidi diprioritaskan untuk sembilan komoditas utama yang dibutuhkan sebagai bahan makanan pokok.

Baca juga: Dongkrak Produksi Karet Nasional, Kementan Implementasikan 3 Program

Komoditas pokok itu, meliputi padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao dengan batas kepemilikan lahan maksimal 2 hektar (ha) per petani.

Selain itu, terdapat juga perubahan pada jenis pupuk bersubsidi yang sebelumnya terdiri dari 6 jenis pupuk, yakni ZA, Urea, SP-36, NPK, Pupuk Organik, dan Pupuk Organik Cair menjadi hanya dua jenis pupuk saja, yaitu Urea dan NPK.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke