Meningkat Tajam, Kementan Gencarkan Ekspor Beras Premium dan Khusus

Kompas.com - 05/10/2018, 15:30 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menunjukkan padi kualitas eksporDOK Humas Kementerian Pertanian RI Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menunjukkan padi kualitas ekspor


KOMPAS.com
- Ekspor beras Indonesia kategori premium dan khusus meningkat tajam dalam kurun waktu empat tahun terakhir.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, volume ekspor beras kategori ini pada 2017 mencapai 3.433 ton. Angka itu meningkat lebih dari 2.540 persen dibandingkan pada 2014 yang hanya sekitar 130 ton.

Kementerian Pertanian ( Kementan) pun memperkirakan ekspor beras premium dan khusus akan kembali mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Kementan, hingga Agustus lalu, volume ekspor beras kategori premium dan khusus sudah mencapai 3.069 ton.

“Capaian ini membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya terfokus pada peningkatan beras untuk memperkuat cadangan beras pemerintah saja, tetapi juga turut berupaya untuk mengembangkan beras untuk segmen pasar khusus,” kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Gatut Sumbogodjati dalam keterangan pers yang Kompas.com, Kamis (4/10/2018).

Lebih lanjut, Gatut mengatakan, Kementan melalui Ditjen TP juga terus mendorong pengembangan beras premium maupun khusus melalui sejumlah program.

BACA JUGA: Ekspor Beras, Cara Indonesia Taklukkan Negara Lain

Di antaranya melalui penerapan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, serta penyediaan alat dan mesin pertanian, seperti traktor, pompa air dan alat bantu tanam untuk produksi.

Sementara itu, Combine Harvester digunakan untuk menurunkan kehilangan hasil dan percepatan proses panen.

“Kami juga memfasilitasi sertifikasi beras organik, serta memberikan bantuan alat pasca panen Rice Milling Unit (RMU), packing, serta dryer atau alat pengering,” tambah Gatut.

Beras Indonesia ini pun, kata Gatut, telah berhasil memasuki pasar mancanegara, antara lain Malaysia, Singapura, Australia, Jerman, Italia, Belgia dan Amerika Serikat.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menunjukkan beras Indonesia kualitas eksporDOK Humas Kementerian Pertanian RI Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menunjukkan beras Indonesia kualitas ekspor
Beras yang diekspor tersebut berupa beras organik, beras hitam, beras merah, beras ketan hitam, serta beras premium dari jenis pandan wangi, mentik wangi, dan beberapa jenis beras premium lokal lainnya.

“Beras tersebut diminati kalangan masyarakat tertentu karena beberapa alasan antara lain tidak menggunakan bahan kimia, rendah glikemik, cita rasa yang khas, dan memang digunakan sebagai bahan baku untuk jenis makanan tertentu,” ujar Gatut.

Gatut menyebutkan sebagai bagian dari upaya meningkatkan ekspor beras kategori premium dan khusus, Kementan pun merujuk pada konsep pengembangan komoditas berbasis wilayah.

BACA JUGANilai Ekspor Pertanian Indonesia 300 Miliar Dollar AS

Dengan konsep ini, Kementan mendorong wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga untuk mengembangkan komoditas padi unggulan lokal.

“Contohnya seperti beras Adan Krayan dari Kalimantan Utara yang selama ini diminati oleh Konsumen di Malaysia dan Brunei. Beras ini memiliki tekstur lembut dengan warna putih, merah dan hitam kemerahan, Papar Gatut.

Lalu, lanjut Gatut, beras Raja Uncul dari Kalimantan Barat dan beras Siam Unus Mutiara dari Kalimantan Selatan juga berpotensi mengisi pasar Malaysia.

Karena itu, Gatut optimis bahwa Indonesia tidak hanya sebatas mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri, tapi juga mampu mengisi kebutuhan pasar luar negeri.

Posisi Indonesia sebagai produsen beras terbesar ketiga dunia setelah China dan India adalah representasi bahwa potensi sumber daya alam Indonesia sangat besar.

“Untuk memperluas akses pasar internasional, kami secara terus menerus melakukan promosi dan koordinasi dengan perwakilan Indonesia di luar negeri, baik Atase Partanian maupun Atase Perdagangan,” pungkas Gatut.

Terkini Lainnya
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kementan
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Kementan
Kolaborasi Pemerintah dan Bulog Pastikan Ketersediaan Stok Pangan di Tangerang
Kolaborasi Pemerintah dan Bulog Pastikan Ketersediaan Stok Pangan di Tangerang
Kementan
Kuota Pupuk Bersubsidi di NTT Tambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat
Kuota Pupuk Bersubsidi di NTT Tambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat
Kementan
Apresiasi Mentan Amran, Penambahan Alokasi Pupuk Jadi Angin Segar bagi Petani Sumsel
Apresiasi Mentan Amran, Penambahan Alokasi Pupuk Jadi Angin Segar bagi Petani Sumsel
Kementan
Pengamat Politik Al Azhar: Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti
Pengamat Politik Al Azhar: Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti
Kementan
Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi
Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi
Kementan
Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas
Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas
Kementan
Petani Jatim Apresiasi Tambahan Pupuk Subsidi Senilai Rp 28 Triliun
Petani Jatim Apresiasi Tambahan Pupuk Subsidi Senilai Rp 28 Triliun
Kementan
Pemda dan Petani Aceh Sambut Gembira Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi
Pemda dan Petani Aceh Sambut Gembira Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi
Kementan
Kementan Pompanisasi Sawah Tadah Hujan di Banten
Kementan Pompanisasi Sawah Tadah Hujan di Banten
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke