Dorong BLK Komunitas Cetak SDM Siap Kerja, Stafsus Menaker Tekankan Beberapa Hal Ini

Kompas.com - 07/04/2021, 20:34 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Staf Khusus (Stafsus) Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Dita Indah Sari (kanan) dan pakar pekerja migran Indonesia (PMI) Reyna Usman (kiri) dalam acara Sosialisasi Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Bidang Wisata dan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) Wilayah Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/4/2021).DOK. Humas Kemnaker Staf Khusus (Stafsus) Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Dita Indah Sari (kanan) dan pakar pekerja migran Indonesia (PMI) Reyna Usman (kiri) dalam acara Sosialisasi Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Bidang Wisata dan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) Wilayah Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/4/2021).

KOMPAS.com – Staf Khusus (Stafsus) Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Dita Indah Sari mengatakan, Balai Latihan Kerja ( BLK) Komunitas harus bisa mencetak tenaga kerja yang siap kerja, baik di dalam maupun luar negeri.

Untuk bisa melakukan hal itu, kata dia, BLK Komunitas harus melibatkan industri lokal, asosiasi industri, dan perusahaan penempatan tenaga kerja luar negeri sejak proses perencanaan pembangunan BLK, proses pelatihan, hingga pascapelatihan.

Dita pun mencontohkan penerapannya lewat BLK Komunitas yang menggelar pelatihan di sektor pariwisata. Menurut dia, dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di bidang ini, BLK Komunitas harus memperhatikan beberapa hal.

“Harus ada komunikasi dengan asosiasi industri seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Ini agar lulusan BLK Komunitas benar-benar memiliki keterampilan yang dibutuhkan industri pariwisata setempat,” jelasnya.

Baca juga: Sesuaikan Perkembangan Jaman, Pejabat Fungsional Kemnaker Harus Berkolaboratif

Selain itu, menurutnya, BLK Komunitas juga harus bisa bersinergi dengan para pegiat, praktisi, dan asosiasi pariwisata, atau dalam kasus ini adalah PHRI dan pemerintah daerah (pemda).

Hal tersebut disampaikan Dita dalam acara Sosialisasi BLK Komunitas Bidang Wisata dan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) Wilayah Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/4/2021).

Selain asosiasi setempat, tambah Dita, pengembangan BLK Komunitas di bidang pariwisata juga harus memperhatikan kerja sama dengan P3MI.

Dengan demikian, pelatihan yang diselenggarakan tidak hanya sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal, tetapi juga pasar kerja luar negeri.

Baca juga: Kemnaker Bersama Kemendes dan UNISA Berdayakan Masyarakat Desa, Ini Tiga Poin Kerja Samanya

Ia menambahkan, dalam sektor pariwisata, ada 20 keterampilan yang beririsan dengan keterampilan yang dibutuhkan pekerja migran Indonesia ( PMI).

Artinya, ketika BLK Komunitas mampu bermitra dengan PHRI dan P3MI, maka lulusan pelatihan akan bisa bekerja di dalam dan luar negeri.

“Asalkan ada permintaan dari luar negeri dan ada standar yang bisa disesuaikan,” kata dia seperti tertulis dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (7/4/2021).

Keuntungan bermitra dengan industri lokal

Dita menjelaskan, dengan menggandeng asosiasi industri lokal dan P3MI, BLK Komunitas bisa memiliki banyak keuntungan.

Salah satunya adalah penguatan soft skill dan attitude yang sesuai dengan industri lokal dan luar negeri.

Baca juga: Sukses Luncurkan Mang Covid, Kemnaker Sabet Merdeka Award

“Karena kalau punya attitude yang baik itu akan mudah dibentuk. Namun, jika hanya skill tapi attitude buruk, itu susah dibentuk,” tuturnya.

Keuntungan lain yaitu BLK Komunitas bisa menjalin kerja sama pemagangan. Dengan begini, peserta pelatihan bisa melihat dan merasakan langsung industri yang akan digeluti.

Di samping itu, BLK Komunitas juga bisa lebih mandiri dalam menjalankan program pelatihan, meskipun tidak lagi mendapat anggaran pelatihan dari pemerintah.

“Kalau punya mitra, entah P3MI, Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), hotel, atau asosiasi lain, akan tetap beroperasi meski tidak mendapat suntikan dana dari pemerintah. Intinya minimal bisa mandiri. Itu output yang kita harapkan dari kerja sama ini,” terang Dita.

Baca juga: Sekjen Kemnaker Sebut Perkembangan Industri Harus Diimbangi dengan Sistem Penempatan Kerja yang Tepat

Sementara itu, pakar PMI Reyna Usman mengatakan, program BLK Komunitas tidak hanya sekadar membangun secara fisik, tapi juga meningkatkan akses peningkatan keterampilan bagi masyarakat.

“Kita ingin melakukan percepatan, tidak hanya komunitas, tetapi juga pasar dunia kerja yang ada di daerah masing-masing,” ujarnya.

Reyna menambahkan, Labuan Bajo merupakan daerah wisata super prioritas. Untuk itu, pelatihan jurusan wisata harus diarahkan lebih ke pasar kerja.

“Saya melihat jurusan pariwisata itu perlu lebih ke pasar kerja, jangan lulusan pendidikan kita tidak diterima di pasar kerja,” tuturnya.

Baca juga: Lindungi Buruh dan Keberlangsungan Usaha, Kemnaker Kampanyekan Budaya K3

Terkini Lainnya
Lepas 1.200 Peserta Pemagangan ke Jepang, Menaker Sampaikan Empat Pesan Penting Ini
Lepas 1.200 Peserta Pemagangan ke Jepang, Menaker Sampaikan Empat Pesan Penting Ini
Kemenaker
Fondasi Kuat Ketenagakerjaan 2025: 3,59 Juta Lapangan Kerja Baru, Pengangguran Terendah Sejak 1998
Fondasi Kuat Ketenagakerjaan 2025: 3,59 Juta Lapangan Kerja Baru, Pengangguran Terendah Sejak 1998
Kemenaker
Soal Komitmen Presiden Prabowo Hapus
Soal Komitmen Presiden Prabowo Hapus "Outsourcing", Menaker: Jadi Landasan Permenaker
Kemenaker
Peringati May Day 2025, Menaker Dorong Kolaborasi untuk Jawab Tantangan Ketenagakerjaan
Peringati May Day 2025, Menaker Dorong Kolaborasi untuk Jawab Tantangan Ketenagakerjaan
Kemenaker
Menaker Jajaki Kerja Sama Penyiapan Tenaga Kerja dengan UEA dan China di Forum LEMM BRICS
Menaker Jajaki Kerja Sama Penyiapan Tenaga Kerja dengan UEA dan China di Forum LEMM BRICS
Kemenaker
Di Forum BRICS, Menaker RI Dorong Tata Kelola AI yang Adil dan Kolaboratif
Di Forum BRICS, Menaker RI Dorong Tata Kelola AI yang Adil dan Kolaboratif
Kemenaker
Staf Khusus Menaker RI dan Bupati Pringsewu Resmi Buka Sosialisasi Magang ke Luar Negeri
Staf Khusus Menaker RI dan Bupati Pringsewu Resmi Buka Sosialisasi Magang ke Luar Negeri
Kemenaker
Bambang Irawan: Mari Tingkatan Kompetensi SDM melalui Program Magang ke Luar Negeri
Bambang Irawan: Mari Tingkatan Kompetensi SDM melalui Program Magang ke Luar Negeri
Kemenaker
Kemenaker dan Kementerian PPPA Perkuat Sinergi Ketenagakerjaan lewat Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kemenaker dan Kementerian PPPA Perkuat Sinergi Ketenagakerjaan lewat Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kemenaker
Lepas 1.500 Peserta Magang ke Luar Negeri, Menaker: Manfaatkan untuk Pengembangan Diri
Lepas 1.500 Peserta Magang ke Luar Negeri, Menaker: Manfaatkan untuk Pengembangan Diri
Kemenaker
Menaker: Program MBG Serap Tenaga Kerja Cukup Besar
Menaker: Program MBG Serap Tenaga Kerja Cukup Besar
Kemenaker
Menaker: SDM Unggul Jadi Kunci Masa Depan Industri Indonesia
Menaker: SDM Unggul Jadi Kunci Masa Depan Industri Indonesia
Kemenaker
Wamenaker: Industri Tekstil Harus Bangkit, Saatnya Aksi Nyata
Wamenaker: Industri Tekstil Harus Bangkit, Saatnya Aksi Nyata
Kemenaker
Gagal SNBP? Polteknaker Tawarkan Beasiswa Penuh untuk Lulusan SMA/SMK
Gagal SNBP? Polteknaker Tawarkan Beasiswa Penuh untuk Lulusan SMA/SMK
Kemenaker
Kemnaker dan Kemenhut Berkolaborasi Perluas Kesempatan Kerja melalui Agroforestri
Kemnaker dan Kemenhut Berkolaborasi Perluas Kesempatan Kerja melalui Agroforestri
Kemenaker
Bagikan artikel ini melalui
Oke