KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyampaikan empat pesan penting kepada para peserta pemagangan sebelum berangkat ke Jepang.
Hal tersebut disampaikan Menaker saat secara resmi melepas 1.200 peserta program pemagangan ke Jepang yang difasilitasi oleh Dewn Pimpinan WIlayah (DPW) III Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) Jawa Tengah dan Yogyakarta di Semarang, Jumat (9/5/2025).
Baca juga: Menaker: Kami Ingin Semua Lapangan Kerja Terbuka untuk Segala Usia
Pertama, kata Menaker, jadilah duta bangsa. Para peserta diharapkan menunjukkan identitas Indonesia melalui sikap sopan santun, menjunjung nilai-nilai ketimuran, serta kedisiplinan yang tinggi.
Kedua, teruslah belajar. Menaker menekankan bahwa magang bukanlah tujuan akhir, melainkan bagian dari proses pembelajaran jangka panjang.
Ia mendorong peserta untuk mempelajari berbagai hal di tempat magang dan tidak membatasi diri hanya pada tugas yang diberikan.
Ketiga, menjaga nilai dan budaya Indonesia. Ia mengingatkan peserta untuk tetap memegang teguh jati diri dan tidak larut dalam budaya asing.
“Budaya Indonesia adalah kekayaan yang harus dijaga. Jangan sampai budaya keseharian adik-adik berubah sepulang dari Jepang,” tegasnya melalui siaran persnya, Sabtu (10/5/2025).
Keempat, hormati orangtua. Menaker menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan orangtua sebagai sumber keberkahan hidup.
"Tetaplah berkomunikasi selama berada di Jepang. Karena kemudahan hidup kita ada dalam keberkahan yang diberikan orangtua," ucapnya.
Menaker Yassierli menyampaikan, program pemagangan merupakan salah satu strategi pemerintah untuk memperluas akses kerja dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.
“Program ini adalah bukti nyata kepedulian pemerintah terkait lapangan kerja. Magang menjadi salah satu strategi utama, dan tahun ini kami menargetkan 50 ribu peserta magang ke luar negeri,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Dirjen Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Binalavotas) Kemenaker Agung Nur Rohmad, Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Syamsi Hari, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) Firman Budiyanto, serta perwakilan dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin).
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi turut memberikan arahan kepada para peserta. Ia menegaskan, para pemagang merupakan representasi bangsa dan daerah.
“Saya titip, belajarlah. Belajarlah dari cara kerja orang Jepang. Belajar profesionalisme, belajar tindak-tanduk, tingkah laku, laku lampahnya orang Jepang itu seperti apa. Belajarlah apa pun yang ada di sana," pesannya.
Sementara itu, Ketua Umum AP2LN, Firman Budiyanto menegaskan komitmen organisasinya dalam menjaga kualitas program pemagangan.
Baca juga: Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya
Ia menyatakan, AP2LN terus berupaya mencetak generasi muda yang unggul, kompetitif, dan siap berkontribusi bagi pembangunan Indonesia setelah kembali dari Jepang.
“Program pemagangan yang diselenggarakan pemerintah Indonesia sejak 1993 memang diharapkan agar kalian kembali dari Jepang untuk membangun bangsa," katanya.
"Jadi apa yang kalian dapatkan di Jepang, baik ilmu, keterampilan, maupun modal, gunakanlah untuk membangun Indonesia,” ucap Firman.