KOMPAS.com – Kepala Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang Edi Susanto mengatakan, para lulusan BBPLK saat ini tidak sekadar menjadi pekerja pekerja jahit di pabrik garmen.
Menurut Edi, lulusan BBPLK pun mampu menembus pasar internasioal dengan branding dan kualifikasi kompetensi sebagai fashion designer.
"Kami ingin menetaskan para lulusan yang siap diserap oleh industri fashion. Bahkan dapat mengambil peran dalam memajukan sektor industri fashion technology di tanah air,” kata Edi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (20/9/2019).
Salah satu buktinya adalah karya dua siswa binaan BBPLK Semarang turut serta dalam ajang fashion internasional bertajuk "La Mode" Sur La Seina a Paris, di Paris, Perancis, Minggu (29/9/2019) mendatang.
Baca juga: Jurus Jitu Kemnaker Sambut Bonus Demografi 2020
Dua siswa tersebut adalah Nasrul Arif dan Hasti Izzatul Ummah. Keduanya terpilih menampilkan koleksi brand Life Needs Colour (LNC) bertema ‘Arang Kasembadan’.
Untuk diketahui, fashion show berskala internasional itu mempromosikan karya desainer Indonesia serta menggaungkan potensi industri fashion Indonesia ke pasar global. Salah satunya di Benua Eropa, yang memiliki pengaruh terhadap industri fashion dunia.
Nantinya, terdapat 10 desain baju yang akan dibawa pada acara fashion show di Paris tersebut. Sebanyak 5 desain akan ditampilkan di atas kapal pesiar Boreas menyusuri Sungai Siene sambil berkeliling Kota Paris.
Sementara itu, 5 design baju lainnya akan dipamerkan saat acara berlangsung dengan dihadiri 300 undangan, yang terdiri dari buyer dan media internasional.
Baca juga: JDIH Kemnaker Raih Penghargaan Tingkat Kementerian
Sebelum berangkat ke Paris, kedua siswa tersebut telah mengikuti beberapa ajang fashion show, baik di tingkat lokal maupun nasional. Contohnya, pada Mei 2019 lalu, mereka mengikuti acara Muslim Fashion Festival (MUFFEST) di Jakarta.
Edi mengungkapkan, keikutsertaan karya siswa BBPLK Semarang itu merupakan sebuah prestasi yang membanggakan.
"Kedepannya kami ingin BBPLK Semarang menjadi salah satu pusat pengembangan fashion, khususnya fashion technology di Indonesia,” kata Edi.
Hal itu dia sampaikan saat menghadiri konferensi pers Indonesian Fashion Chamber (IFC) dalam rangka penyelenggaraan fashion "La Mode" Sur La Seina a Paris, di Jakarta (20/9/2019).
Sebagai informasi, acara konferensi pers itu dihadiri Direktur Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Ari Satria, Direktur Distribusi Indonesia Timur PT Vitapharms Yusuf Wiharto, dan National Chairman IFC Ali Charisma.