KOMPAS.com - Direktur Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Fauziah menjelaskan, dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) kompeten harus memperhatikan 4 hal.
“4 hal itu adalah standar kompetensi yang menjadi acuan dalam proses pelatihan, lembaga pelatihan yang kredibel, training material yang berkualitas, dan instruktur yang qualified,” kata dia, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Semua itu, lanjut Fauziah, merupakan runtutan satu kesatuan dalam proses untuk membangun SDM berkualitas yang mampu bersaing dalam dunia kerja.
Nah, untuk mwujudkan SDM kompeten dan berkualitas Kemnaker menyelenggarakan Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional ( KKIN) VII Regional Sulawesi Selatan di Makassar.
Baca juga: Upaya Kemnaker Perluas Kesempatan Kerja SDM Indonesia
Fauziah yang membuka KKIN VII tersebut mengatakan, kompetisi ini diselenggarakan Kemnaker bertujuan untuk mengukur, meningkatkan, dan memeratakan peningkatan kompetensi yang terintegrasi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pada awal pelaksanaan, KKIN hanya diikuti oleh instruktur Balai Latihan Kerja (BLK) pemerintah. Namun, sejak 2017, KKIN juga diikuti instruktur dari lembaga pelatihan swasta dan industri.
"Ini dimaksudkan agar ada persaingan dari instruktur pemerintah, swasta, dan industri. Mereka berkompetisi secara fair, secara profesional. Sehingga nanti diharapkan, berpulang ke hasil pelatihannya, yaitu siswa yang kompeten," kata Fauziah usai membuka kompetisi itu Senin malam (26/8/2019).
Dia menuturkan, instruktur merupakan aktor utama dalam pelatihan kerja. Mereka berfungsi sebagai fasilitator dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perubahan sikap, dan perilaku (etos kerja) dari tenaga kerja.
Oleh karena itu, kompetisi yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis antar instruktur lembaga pelatihan dapat meningkatkan kompetensi serta profesionalitas instruktur. Imbasnya akan meningkatkan kompetensi siswa pelatihan.
"Berangkat dari hal itu, peranan instruktur di lembaga pelatihan kerja harus diperkuat karena memiliki korelasi dengan pembangunan SDM dan sebagai pintu masuk dalam mewujudkan Indonesia kompeten," terang Fauziah.
Kepala Disnakertrans Provinsi Sulawesi Selatan, Agustinus Appang yang hadir dalam pembukaan kompetisi, menyambut baik pelaksanaan KKIN.
Baca juga: Tingkatan Kompetensi Tenaga Kerja, Kemnaker Genjot Pendidikan Vokasi
Menurutnya, pada 2030, Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi. Kompetisi ini dinilainya menjadi salah satu upaya menyambut bonus demografi tersebut.
Selain itu, KKIN dinilai mampu meningkatkan wawasan dan daya saing instruktur. Guna menghadapi berbagai perubahan di sektor ketenagakerjaan.
"Hal ini menuntut kita semua untuk menyiapkan SDM yang mampu mengikuti perkembangan, sehingga kompetisi ini akan memberi pengaruh signifikan dalam penyiapan SDM kedepan," kata dia
Perlu diketahui, KKIN IV Regional Sulawesi Selatan diikuti 88 instruktur dari 4 provinsi, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Kompetisi ini diselenggarakan dari tanggal 26-30 Agustus 2019 di BLK Makassar.
Kepala BLK Makassar, Fitroh Hanrahmawan, selaku tuan rumah menjelaskan, para instruktur akan berkompetisi dalam 9 bidang kompetisi.
Baca juga: Kemnaker: Pengangguran Menurun, Lapangan Kerja Meningkat
Rinciannya adalah pengelasan (10 orang), otomotif kendaraan ringan (10), instalasi listrik (10), tata busana (10), pendingin dan tata udara (10), elektronika (9), desain grafis (10), rekayasa mekanik (9), dan IT solution for bussines (10).
Ia berharap, instruktur yang ikut KKIN dapat menularkan semangat kompetitif dan daya saing kepada siswa pelatihan.
"Karena dengan standar yang ada, materi test yang ada, ini juga menjadi acuan kurikulum kedepan. Sehingga semangat untuk berkompetisi, berdaya saing, ini bisa ditularkan ke siswa pelatihan," kata Fitroh.
Selain itu, instruktur yang mengikuti KKIN VII Regional Sulawesi Selatan diharapkan dapat melanjutkan KKIN tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Samarinda.
Turut hadir dalam acara pembukaan KKIN IV Regional Sulawesi Selatan, Sekda Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat dan Kepala Disnaker Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan.