KOMPAS.com - Pariwisata merupakan salah satu sektor yang potensial untuk digarap Indonesia dalam rangka meningkatkan daya saing dengan negara tetangga.
Untuk mewujudkannya, diperlukan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni agar bisa bersaing secara kompetitif.
Ketua Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi ( BNSP) Kunjung Masehat mengatakan untuk meningkatan kualitas SDM secara menyeluruh di sektor pariwisata, diperlukan akselerasi secara bersama-sama dari hulu sampai hilir.
Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan ASEAN Common Competency Standard for Tourism Professional (ACCSTP).
Baca juga: Kemnaker: Pengangguran Menurun, Lapangan Kerja Meningkat
“Dengan akselerasi secara bersama-sama sesuai fungsi masing-masing, diharapkan pembangunan SDM di sektor pariwisata akan lebih nyata," ujar Kunjung saat membuka workshop Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professional (MRA-TP) di Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Dengan demikian, SDM pariwisata yang unggul dan tenaga kerja Indonesia yang dapat bersaing di pasar kerja global bukan lagi angan-angan belaka.
Kunjung mengungkapkan dalam pertemuan ASEAN Tourism Professional Monitoring Committee (ATPMC) di Inlay Lake, Myanmar telah disetujui penggunaan logo ASEAN dalam sertifikat yang diterbitkan oleh BNSP apabila standar yang digunakan mengacu kepada ACCSTP.
Baca juga: Kemnaker Andalkan Satgas untuk Cegah Pekerja Migran Nonprosedural
“Untuk itu mari bersama-sama mengimplementasikan ACCSTP baik di sekolah vokasi, lembaga pelatihan, dan lembaga sertifikasi sehingga kita dapat bersama-sama menciptakan SDM yang unggul,“ katanya dalam rilis tertulis, Kamis (22/8/2019).
Kunjung berpendapat workshop yang diikuti 80 peserta ini merupakan awal dari implementasi MRA-TP yang akan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Ke depannya juga akan dilakukan pertemuan teknis untuk guru, instruktur, dan asesor kompetensi agar implementasi MRA-TP dapat berjalan dengan optimal.
“Saya berharap forum ini dapat terjalin dengan baik sehingga masing-masing pemangku kepentingan dapat berkontribusi secara maksimal demi Indonesia,“ katanya.
Selain itu, Kunjung berharap cara ini diterapkan pula untuk sektor-sektor lain sehingga semua SDM Indonesia menjadi SDM yang kompeten, unggul, dan dapat bersaing.
Menurut Kunjung, implementasi ACCSTP harus dimulai dari pengembangan program pelatihan yang dilaksanakan oleh sekolah vokasi di tingkat SMK dan perguruan tinggi.
Selanjutnya juga Balai Latihan Kerja (BLK) pemerintah maupun swasta, pengembangan skema sertifikasi, penyusunan materi uji, sampai dengan pengakuannya oleh industri.
"Hal itu tidak akan terwujud tanpa adanya sinergitas dan harmonisasi antar pemangku kepentingan di Indonesia," ujar Kunjung.
Baca juga: Kemnaker: 2024 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akan Meningkat 6,5 Persen
Ia mengatakan sektor pariwisata merupakan salah satu dari delapan profesi yang telah dilakukan MRA di Kawasan ASEAN.
Penandatanganan MRA oleh Menteri Pariwisata sudah dilakukan pada 2010 dan kemajuan dari implementasinya masih berlangsung tahap demi tahap.
Kunjung berharap workshop ini mampu menelurkan rekomendasi sesuai kondisi aktual.
"Jika workshop sepakat terapkan ACCSTP, maka semua proses dilakukan berpacu secara bersama-sama," tutupnya.