3 Strategi Kemnaker Jawab Tantangan Industri 4.0

Kompas.com - 27/10/2018, 07:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Direktur Persyaratan Kerja S. Junaedah (jilbab merah) saat mewakili Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI pada agenda Munas ke-1 Persaudaraan Dosen Republik Indonesia bertajuk di Gedung Nusantara 1 DPR RI, Jakarta, Jumat (26/10/2018).Dok. Humas Kementerian Ketenagakerjaan RI Direktur Persyaratan Kerja S. Junaedah (jilbab merah) saat mewakili Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI pada agenda Munas ke-1 Persaudaraan Dosen Republik Indonesia bertajuk di Gedung Nusantara 1 DPR RI, Jakarta, Jumat (26/10/2018).


KOMPAS.com
- Kementerian Ketenagakerjaan RI mengambil 3 langkah strategis untuk menjawab tantangan dan mengoptimalkan peluang di era Industri 4.0

Tiga langkah itu adalah meningkatkan link and match, masifikasi pelatihan kerja dan sertifikasi profesi, serta penanaman transversal skill (soft skill) dan entrepreneurship.

"Terkait link and match ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan kompetensi SDM kita sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dengan industri yang berbasis teknologi digital," ujar Direktur Persyaratan Kerja, S. Junaedah dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima.

Junaedah mengatakan itu saat mewakili Menteri Ketenagakerjaan RI pada agenda Munas ke-1 Persaudaraan Dosen Republik Indonesia di Gedung Nusantara 1 DPR RI, Jakarta, Jumat (26/10/2018).

Untuk mewujudkan hal terebut, lanjut Junaedah, Kemnaker terus bersinergi dengan komite vokasi nasional yang merupakan wadah kolaborasi antara pemerintah dan industri.

Bersama komite vokasi nasional, Kemnaker memetakan transformasi industri, penyiapan pekerjaan, keterampilan masa depan, dan perencanaan tenaga kerja dengan para pelaku usaha serta industri di masing-masing sektor prioritas.

BACA JUGAMenaker Yakin Indonesia Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

"Rumusan yang dihasilkan dari kegiatan ini dapat menjadi masukan dan pijakan dalam melakukan perancangan program pelatihan," katanya.

Junaedah mengungkapkan, perancangan program pelatihan tersebut meliputi merancang desain kurikulum, standar pelatihan, penyelengaraan pelatihan kerja dan pemagangan. 

Diharapkan dari situ, output yang dihasilkan lembaga pelatihan kerja relevan dengan kebutuhan dunia industri.

Adapun terkait masifikasi pelatihan kerja dan sertifikasi profesi, Junaeda mengatakan akan membingkainya dalam kebijakan triple skilling, yaitu skilling, up-skilling, dan re-skilling.

"Ketiga kebijakan ini penting untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja terampil saat ini dan di masa yang akan datang," papar Junaedah.

Selain itu pemerintah juga membekali SDM indonesia dengan soft skill, entrepreneurship dan digital skill.

Laporan World Economic Forum menunjukkan 80 persen skill yang diperlukan tenaga kerja untuk bisa bersaing dalam era revolusi industri 4.0 merupakan penguasaan soft skill.

"Di antara 10 skill utama yang diperlukan saat ini, 3 yang teratas adalah complex problem solving, critical thinking dan creativity," pungkas Junaedah.

Terkini Lainnya
Siapkan Unit Teknis Pelayanan Pekerja Penyandang Disabilitas, Menaker Yassierli Bikin Terobosan Baru
Siapkan Unit Teknis Pelayanan Pekerja Penyandang Disabilitas, Menaker Yassierli Bikin Terobosan Baru
Kemenaker
Apresiasi Gerakan
Apresiasi Gerakan "Bangga Jadi Petani", Menaker Yassierli: Petani Itu Mulia
Kemenaker
Job Fair dan Festival Pelatihan Vokasi 2024 Digelar di Bandung Barat, Catat Waktunya
Job Fair dan Festival Pelatihan Vokasi 2024 Digelar di Bandung Barat, Catat Waktunya
Kemenaker
Tidak Ingin Ada PHK, Wamenekar Ajak Karyawan Indofarma Berjuang Bersama
Tidak Ingin Ada PHK, Wamenekar Ajak Karyawan Indofarma Berjuang Bersama
Kemenaker
Menaker Berharap Jaknaker Expo 2024 Jadi Solusi bagi Pencari Kerja
Menaker Berharap Jaknaker Expo 2024 Jadi Solusi bagi Pencari Kerja
Kemenaker
Regulasi Penetapan Upah Minimum 2025 dalam Kajian, Kemenaker Minta Para Gubernur Menunggu
Regulasi Penetapan Upah Minimum 2025 dalam Kajian, Kemenaker Minta Para Gubernur Menunggu
Kemenaker
Lindungi Lapangan Kerja Nasional, Kemenaker Dukung Pembentukan Desk Pencegahan Penyelundupan 
Lindungi Lapangan Kerja Nasional, Kemenaker Dukung Pembentukan Desk Pencegahan Penyelundupan 
Kemenaker
Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Papua, Menaker Dorong Pelatihan Vokasi Berbasis Potensi Lokal 
Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Papua, Menaker Dorong Pelatihan Vokasi Berbasis Potensi Lokal 
Kemenaker
Kemenaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Kerja lewat Naker Expo 2024 di 3 Kota
Kemenaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Kerja lewat Naker Expo 2024 di 3 Kota
Kemenaker
Menaker Ida Sebut Dunia Internasional Berperan Penting Atasi Tantangan Ketenagakerjaan di Palestina
Menaker Ida Sebut Dunia Internasional Berperan Penting Atasi Tantangan Ketenagakerjaan di Palestina
Kemenaker
Indonesia-Filipina Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis Bidang Ketenagakerjaan untuk Hadapi Era Baru
Indonesia-Filipina Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis Bidang Ketenagakerjaan untuk Hadapi Era Baru
Kemenaker
Kemenaker: RUU KIA Tingkatkan Pelindungan dan Kesejahteraan Pekerja
Kemenaker: RUU KIA Tingkatkan Pelindungan dan Kesejahteraan Pekerja
Kemenaker
Di Jenewa, Menaker Ida Sepakati Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Turki
Di Jenewa, Menaker Ida Sepakati Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Turki
Kemenaker
Indonesia Dorong Standar Baru dalam Ekonomi Digital di Pertemuan ASPAG
Indonesia Dorong Standar Baru dalam Ekonomi Digital di Pertemuan ASPAG
Kemenaker
Di International Labour Conference, Menaker Ida Soroti Pentingnya Keadilan Sosial untuk Seluruh Pekerja
Di International Labour Conference, Menaker Ida Soroti Pentingnya Keadilan Sosial untuk Seluruh Pekerja
Kemenaker
Bagikan artikel ini melalui
Oke