KOMPAS.com – Pemerintah menyadari pentingnya gizi sebagai fondasi kesehatan masyarakat dan terus berupaya memastikan setiap individu memiliki akses yang setara terhadap nutrisi yang dibutuhkan.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan, digitalisasi menjadi kunci untuk mendukung implementasi program di Badan Gizi Nasional.
“Selamat kepada Prof Dadan yang telah terpilih sebagai kepala badan gizi yang baru, tetapi ini perlu kerja keras,” katanya dalam Audiensi Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana di Jakarta, Jumat (23/8/2024).
Anas mengatakan, pelaksanaan program Badan Gizi Nasional harus didukung dengan tata kelola dan proses bisnis yang baik serta dikontrol secara digital.
Dalam pertemuan singkat tersebut, Anas bersama Dadan membahas skema program makan siang gratis yang menjadi cita-cita dari presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca juga: Trenggalek Punya MPP, Menpan-RB: Wadah Literasi Digital Peningkatan Pelayanan Masyarakat
Dia menjelaskan, ekonomi masyarakat juga akan berkembang dengan program tersebut karena bahan baku yang digunakan berasal dari petani lokal.
“Saya tadi sedang koordinasi bagaimana tata kelolanya, sumber daya manusia (SDM), dan lainnya. Sungguh ini misi yang mulia, tentu perlu didorong dengan tata kelola dan eksekusi yang luar biasa,” ujarnya dalam siaran persnya, Jumat.
Anas juga memberi masukkan terkait pengelolaan SDM dan skema dalam implementasi program makan siang gratis.
Mantan Bupati Banyuwangi itu mencontohkan, pelaksanaan program Rantang Kasih yang telah dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.
“Inovasi ini memberikan bantuan makanan kepada penduduk yang sebatang kara, lanjut usia (lansia), dengan mengirim makanan gratis secara reguler,” jelasnya.
Mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) itu berharap, program tersebut dapat berjalan dengan lancar, dengan didukung tata kelola yang baik.
Baca juga: Pendaftaran CPNS Dimulai 20 Agustus, Menpan-RB: Tersedia 250.407 Formasi
“Mudah-mudahan program makan bergizi di sekolah-sekolah ini akan bisa berjalan dengan baik. Tentu dengan tata kelola dan sistem yang disiapkan ini akan berjalan dengan lancar dengan baik,” jelas Anas.
Pada kesempatan itu, Dadan berterima kasih kepada Anas atas arahan yang diberikan. Menurutnya, banyak masukkan agar program tersebut bisa berjalan dengan baik.
“Terima kasih kepada Pak Menpan-RB, yang telah menerima kami dan banyak memberikan arahan terutama terkait apa yang harus kami jaga agar program ini bisa berjalan dengan baik, tetapi tidak menyalahi aturan dan tetap di jalur yang benar,” katanya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk Badan Gizi Nasional melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83/2024 tentang Badan Gizi Nasional pada 15 Agustus 2024.
Perpres tersebut menyebutkan, sasaran pemenuhan gizi yang menjadi tugas dan fungsi Badan Gizi Nasional diberikan kepada peserta didik pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di lingkungan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan keagamaan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus, dan pendidikan pesantren; anak usia di bawah lima tahun; ibu hamil; dan ibu menyusui.
Baca juga: Tinjau Layanan Publik BPOM, Menpan-RB Dukung Penguatan Digitalisasi Layanan