KOMPAS.com – Penyuluh pertanian memiliki peran penting dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian Indonesia, terutama dalam mewujudkan pembangunan pertanian berwawasan agribisnis.
Hubungan antara penyuluh dan petani pun bak mata uang yang tidak bisa dipisahkan dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Apalagi, saat ini, Indonesia memiliki target produksi padi setara 35 juta ton beras.
Mengingat peran penting tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dijadwalkan akan menghadiri Jambore Penyuluh Pertanian yang dilaksanakan di Desa Sidera, Kecamatan Sigi, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (6/11/2023).
Amran mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki peran penting dalam meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian. Dengan begitu, Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan ekspor.
Baca juga: Mentan Amran Ajak ICMI Garap Pertanian untuk Wujudkan Swasembada Pangan
Untuk itu, peran penyuluh pertanian di lapangan perlu dioptimalkan. Menurut Mentan, para penyuluh harus benar-benar dekat dan menjadi pendamping petani. Mereka juga harus mampu mengantarkan serta mengawal kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian sampai ke tingkat petani.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh penyelenggaraan Jambore Penyuluh Pertanian tersebut.
"Penyuluh dan petani merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian. Sebagai garda terdepan, penyuluh dan petani harus memastikan bahwa pangan tidak bermasalah karena kami harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat," ungkap Dedi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (5/11/2023).
Dedi menambahkan, menjadi garda terdepan dalam penyediaan pangan bagi 273 juta jiwa bukan hal mudah. Menurutnya, penyuluh harus mampu menjadi sahabat dan pemberi solusi untuk petani, memanfaatkan sumber daya yang ada, serta memiliki pengetahuan dan teknologi karena mereka merupakan tulang punggung bangsa.
Baca juga: Mentan Minta Seluruh Kepala Dinas Pertanian di Indonesia Kawal Produksi Beras
Sebagai informasi, Jambore Penyuluh Pertanian 2023 diselenggarakan mulai Minggu (5/11/2023) hingga Rabu (8/11/2023) dengan tema “Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Keberhasilan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Penyangga Pangan Utama IKN”.
Tujuan diadakan kegiatan Jambore itu adalah untuk meningkatkan semangat kerja dan motivasi, serta meningkatkan keterampilan, wawasan, dan jiwa pemimpin di antara para penyuluh pertanian di lapangan.
Selain itu, juga memperkuat silaturahmi antar Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) se-Kabupaten/Kota dalam lingkup Provinsi Sulteng.
"Jambore Penyuluh Pertanian juga merupakan kesempatan berharga untuk mengevaluasi sejauh mana peran dan keberadaan para penyuluh telah diterima oleh masyarakat, terutama para petani di Sulteng,” kata Dedi.
Kegiatan itu, imbuhnya, juga menjadi momen penting untuk menunjukkan semangat dan dedikasi para penyuluh pertanan dalam membantu petani dan masyarakat di wilayah Sulteng.
Dedi berharap, melalui acara tersebut, pihaknya dapat terus memperkuat peran penyuluh pertanian, menginspirasi perubahan positif, serta mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan kesejahteraan petani.