KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait infrastruktur irigasi pertanian dalam rangka mewujudkan peningkatan produksi beras 35 juta ton untuk musim panen mendatang.
Rakor tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil dan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR beserta jajarannya.
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mengatakan, kementerian di bawah pimpinannya harus mampu bekerja cepat, optimal, dan memiliki koordinasi yang baik.
"Kementan saling bersinergi dalam menyediakan irigasi, pupuk, dan lainnya. Bahkan bersinergi dengan Kementerian PUPR untuk memastikan infrastruktur irigasi dalam kondisi baik dan tersedia airnya," ujar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Ditjen PSP Kementan Kembangkan Optimasi Lahan Kering
Sementara itu, Dirjen PSP Kementan Ali Jamil mengungkapkan, Kementan dan Kementerian PUPR bekerja sama memastikan ketersediaan air di tingkat usaha tani. Caranya dengan mengembangkan sumber air alternatif atau rehabilitasi jaringan irigasi.
"Kita berkoordinasi untuk memastikan ketersediaan air di tingkat usaha tani sebagai suplesi air irigasi untuk mendukung produksi beras 35 juta ton, komoditas hortikultura, serta perkebunan dan peternakan yang juga memerlukan air,” ucapnya.
Salah satu caranya, sebut Ali, dengan menampung atau meningkatkan muka air dan mengoptimalkan pemanfaatan air dengan sumber air yang berasal dari mata air, curah hujan atau run off, sungai atau sumber air lainnya.
Demi mendukung pencapaian target produksi, Kementan dan Kementerian PUPR berkolaborasi memanajemen irigasi, berkoordinasi melaksanakan kegiatan, hingga memperkuat organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) agar infrastruktur yang sudah dibangun dapat dimanfaatkan.
Baca juga: Dorong Korban dan Pelaku Perundungan di Bandung Jalani Mediasi, Kadis P3A: Demi Masa Depan Anak
"Di daerah itu ada balai, Komisi Irigasi (Komir), penyuluh, P3A. Nah, ini perlu dilakukan pembinaan (di daerah) dalam manajemen pengelolaan air,” imbuh Ali.
Ali menjelaskan, Kementan akan memperkuat penentuan prioritas tanam. Sementara itu, Kementerian PUPR mengoptimalkan pengoperasian bangunan irigasi dan P3A atau kelompok tani (poktan) lainnya bertugas menjaga dan memanfaatkan bangunan irigasi dengan baik.
Ia melanjutkan, guna mewujudkan target produksi beras, lokasi ketersediaaan air yang sesuai perlu dipastikan, sehingga pemanfaatan air bisa lebih optimal.
“Kementan akan mendetailkan lokasi target peningkatan beras dan Kementerian PUPR akan melakukan overlay data tersebut dengan ketersediaan air irigasi, baik irigasi teknis maupun irigasi perpompaan," jelas Ali.