KOMPAS.com- Kementerian Pertanian (Kementan) membangun koordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) guna mendukung peningkatan produksi dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo dalam program Newsroom CNN Indonesia, Minggu (8/10/2023).
"Pertanian adalah sektor yang memiliki potensi besar dalam daya saing. Oleh karena itu, kami sedang fokus dalam menyiapkan cadangan pangan pemerintah (CP), sehingga diperlukan kontribusi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pangan, seperti ID Food," kata Arief dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (9/10/2023).
Arief mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat produksi dalam negeri, salah satunya fenomena El Nino dan ancaman hama.
Baca juga: Hadapi Kekeringan, Ditjen PSP Kementan Berikan Bantuan 2 Embung Geomembran di Purwakarta
"Kegagalan produksi tani di suatu daerah tidak hanya diakibatkan oleh institusi, melainkan faktor-faktor lain seperti climate change, air, dan gangguan hama," tutur Arief.
Oleh karena itu, Kementan menjalankan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Bulog, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kami jalankan koordinasi dengan Bulog dan sejumlah kementerian untuk mengendalikan pengelolaan ketersediaan produksi dan harga beras," ucap Arief.
Sebelumnya, Arief telah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Panen Raya di Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Baca juga: Selamatkan Perkebunan Sawit, Kementan Padamkan Kebakaran Lahan di Kalsel
Pada kesempatan itu, Jokowi memastikan harga gabah berada di rata-rata Rp 7.000 per kilogram (kg).
"Kami akan terus berupaya memberikan harga yang wajar bagi masyarakat melalui penyerapan dan memasok ketersediaan produk di pasar," jelas Jokowi.