KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo ( Jokowi) panen raya padi di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang.
Di lahan seluas 760 hektar dengan produktivitas mencapai 8,4 ton tersebut, Jokowi memastikan panen padi tetap berjalan di sejumlah lokasi, sehingga produksi padi nasional bisa berjalan maksimal di tengah ancaman El Nino.
Jokowi mengaku senang melihat hasil panen petani yang melimpah selama periode kedua dengan indeks pertanaman (IP) yang juga meningkat.
Ia mengaku, hasil panen di sejumlah wilayah diarahkan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat.
Baca juga: Cuaca Tak Menentu, Cabai Merah di Deli Serdang Terancam Gagal Panen Raya
“Saya senang melihat hasilnya, saya kira ini satu hektar bisa mencapai 9 ton, kita harapkan dari panen inilah pasokan beras bisa menambah cadangan kita,” tegas Jokowi usai menyaksikan panen dan meninjau langsung aktivitas petani di wilayah tersebut.
Jokowi melanjutkan, meski El Nino berpotensi mengancam produksi padi, stok beras dalam negeri dan cadangan beras Badan Urusan Logistik (Bulog) dipastikan dalam posisi yang aman.
“Namun memang tetap masih kurang, sehingga dari stok yang ada di Bulog sekarang ini 1,7 juta ton, kita masih menambah lagi sampai akhir tahun kira kira 1,5 juta ton cadangan kita, karena apa pun El Nino memberikan pengaruh pada produksi dan hasil panen yang ada," jelasnya.
Sementara itu, Plt Mentan Arief Prasetyo mengatakan, sinergi dan kolaborasi adalah kunci untuk menguatkan sektor pangan dan pertanian.
Baca juga: Pasokan Berkurang akibat Belum Panen Raya, Harga Beras di Makassar Naik
Menurutnya, peran dan fungsi Kementerian Pertanian (Kementan) yang berfokus pada produksi pangan menjadi bagian penting dalam penguatan tata kelola pangan nasional.
"Tentunya dengan penugasan dari Bapak Presiden, kita berharap dapat mengakselerasi pembangunan pertanian yang semakin menguatkan peran dan fungsi Kementan yang berfokus pada peningkatan produksi pangan, daya saing pertanian, dan kesejahteraan petani," ujarnya.
Perlu diketahui, luas panen pada Januari-September 2023 di Kabupaten Subang adalah 131.423 ha dengan total produksi 893.366,24 ton gabah kering panen (GKP).
Adapun harga jual gabah di lokasi mencapai Rp 7.200 per kg dengan harga beras rata-rata sebesar Rp 13.500 per kg.
Jokowi menuturkan, saat ini harga gabah ditingkat petani cukup tinggi. Bahkan ada yang menyentuh harga Rp. 7.600 per kg.
Baca juga: Kementan Optimis Panen Raya Tahun Depan Tak Molor
“Petani senang harga gabahnya Rp 7.300 sampai Rp 7.600. Kalau petaninya senang, tetapi pembeli berasnya yang harus kita atasi dengan memasok sebanyak-banyaknya pasar, sementara di Cipinang harga sudah turun,” terang Jokowi.