KOMPAS.com - Dampak El Nino telah menyebabkan 70 hektar (ha) lahan pertanian mengalami kekeringan di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ( NTB).
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Pertanian ( Kementan) melalui Tim Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) melakukan verifikasi lokasi untuk memberikan bantuan pembangunan dua bangunan konservasi, satu sumur tanah dalam, serta satu sumur tanah dangkal.
Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait serta dengan petani untuk meminimalisasi dampak El Nino di NTB.
Pihaknya siap membantu menyediakan infrastruktur bagi daerah-daerah yang terdampak kekeringan dengan menyediakan paket bantuan kepada petani.
Baca juga: Kementan Ungkap Alasan Tunjuk Lesti Kejora Jadi Duta Petani Milenial
“Pertama adalah bangunan konservasi, sumur tanah dalam, dan sumur tanah dangkal. Bantuan ini digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai, air tanah, maupun mata air,” ujar Ali dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (23/9/2023).
Ali melanjutkan bahwa Dinas Pertanian serta petani setempat harus bersinergi mengantisipasi kekeringan. Menurutnya, daerah-daerah yang terancam kekeringan, tetapi memiliki sumber air, akan diberikan bantuan pompa dan pipa.
“Upaya tersebut bisa menyelamatkan lahan sawah yang terancam gagal panen. Bila ada daerah lain juga membutuhkan, silakan ajukan permintaannya,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan Tim Ditjen PSP di Kabupaten Lombok Tengah, lahan seluas 70 ha di Kecamatan Batukliang membutuhkan bantuan pompa dan pipa. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah tanam serta meningkatkan produktivitas pertanian.
Baca juga: Sukses pada Sektor Peternakan, Kementan Raih Tiga Penghargaan Internasional
“Melalui Gerakan Nasional (Gernas), kami telah melakukan tanam padi di lahan seluas 500.000 ha. Upaya ini merupakan bentuk keaktifan kami dalam berperang melawan El nino," ujar Ali.
Berdasarkan hasil pendataan, Provinsi NTB menetapkan total luas Gernas pada Agustus hingga Oktober 2023 seluas 13.337 ha.
Dari data tersebut, Dinas Pertanian Provinsi NTB memprioritaskan Kabupaten Lombok Tengah sebagai lokasi yang membutuhkan tambahan ketersediaan air. Adapun target tanam di kabupaten ini sebesar 1.928 ha sampai Oktober 2023.