Hasil Riset Kementan-Unpad Sebut Lalat Buah Mangga Tak Ada di Pulau Jawa

Kompas.com - 07/09/2022, 19:49 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

event Discover Indonesian Super Foods and Drinks.DOKUMENTASI HUMAS KEMENTAN event Discover Indonesian Super Foods and Drinks.

KOMPAS.com – Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Keri Lestari mengatakan, lalat buah atau  Bactrocera occipitalis tidak ada di pulau Jawa.

“Yang ada hanyalah varietas unggul mangga dari Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) dengan kualitas siap ekspor sehingga tidak perlu khawatir dalam melakukan proses ekspor mangga ke luar negeri, terutama ke Jepang," ujar Keri, dikutip dari keterangan persnya, Rabu (7/9/2022).

Penjelasan itu dia sampaikan menyusul penelitian dan riset tentang lalat buah yang dilakukan Institut Pembangunan Jabar (Injabar) Unpad bersama Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian ( Kementan).

Adapun beberapa waktu belakangan lalat buah ditengarai berada di buah mangga Indonesia sehingga menjadi hambatan ekspor mangga ke Jepang.

Keri menyebutkan, berdasarkan riset Bactrocera occipitalis yang dilakukan tim Injabar yang dipimpin Agus Susanto dari Fakultas Pertanian Unpad, lalat buah hanya ditemukan di wilayah pinggir hutan Kalimantan Utara alias jauh dari pemukiman.

Baca juga: Maksimalkan Pertanian di Pidie, Kementan Hibahkan 10 Unit Hand Tractor

Saat penelitian berlangsung, lalat tersebut ditemukan dari buah jambu dan belimbing. Lalat buah yang diperiksa di buah mangga pun tidak ditemukan.

Tim Injabar dan Barantan Tarakan bersama-sama melakukan trapping dan menemukan sekitar 2.800 lalat buah.

Dari jumlah tersebut , hanya ditemukan 14 lalat yang secara morfologis mirip. Setelah dilanjutkan dengan PCR untuk mengkonfirmasi secara genetik, empat lalat yang terkonfirmasi sebagai Bactrocera occipitalis.

Keri menegaskan, penelitian Susanto dilaksanakan dengan mengobservasi lalat buah selama kurang lebih 15 tahun di sentra mangga Sumedang Jawa Barat.

Hasil penelitian itu telah dipublikasikan di jurnal internasional dengan tidak menemukan lalat buah Bactrocera occipitalis di Sumedang, Jabar.

Keri menambahkan, pada Senin (5/9/2022 ), final report riset kolaborasi tim Injabar Unpad, Faperta Unpad, Barantan Kementan RI dan didukung PT Minaqu Indonesia telah dipaparkan pada tim Ministry of Agriculture Forestry and Fisheries (MAFF) Jepang.

Baca juga: Terancam Gagal Panen, Kementan Imbau Petani Balikpapan Maksimalkan Asuransi Pertanian

Pemaparan tersebut difasilitasi Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang, Atase Pertanian, Atase Perekonomian, dan Atase Perdagangan RI untuk Jepang.

Dari paparan tersebut, MAFF mengapresiasi penelitian dan riset yang dilakukan. Saat ini, MAFF tengah menyusun rekomendasi.

"Jadi pertama tidak perlu takut karena lalat buah itu ada tapi tidak banyak, dan posisinya di Tarakan Kalimantan, jauh dari sentra mangga di Jabar,” terangnya Keri.

Kedua, lanjut dia, masyarakat juga tidak perlu khawatir karena ada proses karantina terhadap semua produk-produk buah dan sayuran.

Aturan tersebut dinilai cukup ketat untuk pemindahan produk dari Kalimantan ke Jawa. Selain itu, tidak ditemukan Bactrocera occipitalis di sentra Mangga di Sumedang Jabar.

“Tentu kita berharap, proses ekspor mangga kita ke Jepang dapat segera berjalan dengan baik. Riset dan diplomasi ini untuk mendukung pembukaan akses ekspor mangga Gedong Gincu ke Jepang,” sebutnya.

Baca juga: Genjot Produksi Jagung, Kementan Gandeng Bayer Indonesia

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta agar ekspor buah mangga Indonesia dapat dilakukan secara masif.

Menurutnya, potensi mangga Indonesia sangat besar dan bisa dijadikan sebagai modal utama dalam meningkatkan kinerja ekspor buah.

Sentuhan teknologi pun menjadi upaya utama untuk merealisasikan potensi tersebut.

Terlebih, Indonesia menduduki posisi kelima sebagai produsen buah mangga dunia setelah India, China, Thailand, dan Meksiko.

Pada 2018, produksi mangga di Indonesia bahkan mencapai 2.184.399 ton. Prestasi ini dapat menjadi peluang besar dalam peningkatan ekspor buah di Indonesia.

"Peningkatan kinerja ekspor buah dapat dilakukan melalui penerapan teknologi dan sistem jaminan mutu di seluruh rantai produksi melalui penerapan standardisasi produk hasil pertanian dari hulu ke hilir," jelasnya.

Baca juga: Harga Gandum Meningkat, Komisi IV Dukung Kementan Perluas Substitusi Pangan Lokal dengan Sorgum

Terkini Lainnya
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Kementan
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Kementan
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Kementan
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kementan
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Kementan
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Kementan
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Kementan
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
Kementan
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Kementan
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Kementan
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke