KOMPAS.com – Kementerian Pertanian ( Kementan) melaporkan, indeks pertanaman (IP) Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Sido Makmur di Desa Tebing Kaning, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu mengalami peningkatan.
Hal tersebut terjadi berkat realisasi program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier ( RJIT) dari Kementan yang diterima P3A Sido Makmur.
Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Rahmanto mengatakan, RJIT yang direalisasikan dengan panjang saluran 113 meter dapat meningkatkan IP pada lahan seluas 55 hektar (ha).
" Program RJIT Kementan mampu meningkatkan luas area tanam dan partisipasi P3A, gabungan P3A, kelompok tani (poktan), serta gabungan poktan dalam mengelola jaringan irigasi," kata Rahmanto, dikutip dari keterangan pers resminya, Selasa (15/2/2022).
Baca juga: Lewat JUT dan RJIT, Kementan Ingin Memaksimalkan Produktivitas Pertanian
Salah satu contoh yang bisa dilihat, kata dia, adalah Poktan Gema Rahayu di Desa Suwakan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Berkat RJIT, poktan ini berhasil meningkatkan produktivitas pertanian mereka.
“Produktivitas (Poktan Gema Rahayu) dari rata rata 6,5 gabah kering panen (GKP) menjadi 7,5 GKP per hektar,” katanya.
Tak hanya itu, kata Rahmanto, program RJIT juga dapat meningkatkan kesempatan kerja dan membuka lahan sawah baru seluas 10 ha.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, air harus selalu ada dalam pertanian. Karenanya, manajemen air penting untuk diperhatikan.
Baca juga: Anggota DPR Apresiasi Kementan yang Dorong Pekarangan Pangan Lestari
“ Program RJIT merupakan salah satu dari sejumlah kegiatan Kementan yang dilaksanakan demi mendukung manajemen air,” ujar Mentan SYL.
Adapun Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Ali Jamil menambahkan, pengelolaan air dalam kegiatan pertanian perlu ditata dengan baik.
“Misalnya, (diatur) di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, sehingga air dapat betul-betul dimanfaatkan untuk mencapai tiga kali panen,” paparnya.
Lebih lanjut, Ali Jamil mengatakan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai hilir.
Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tabanan, Kementan Gulirkan Program Irigasi
Menurutnya, kerusakan atau tidak berfungsinya salah satu bangunan irigasi dapat memengaruhi seluruh kinerja sistem irigasi. Akibatnya, efisiensi dan efektivitas irigasi menjadi berkurang.
"Kami berharap program RJIT dari Kementan mampu meningkatkan infrastruktur jaringan agar fungsi layanan irigasi dan produktivitas lahan juga ikut meningkat," ujarnya.