KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, program embung dari Kementerian Pertanian ( Kementan) merupakan hal penting untuk menjaga irigasi pengairan lahan pertanian agar tetap baik.
Karenanya, Kementan berencana merealisasikan program Embung 2022 di Kabupaten Tabanan, Bali. Melalui program ini, Kementan optimistis produktivitas petani akan meningkat.
“Ketika musim kemarau tiba petani tak perlu khawatir karena ada embung ini yang akan memasok air sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga,” tutur Mentan SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (4/2/2022).
Baca juga: Mentan RI-Australia Tanda Tangani MoU Kerja Sama Perdagangan Pertanian
Menambahkan Mentan SYL, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, program Embung 2022 dapat meningkatkan produktivitas, IP pertanian, dan kesejahteraan petani.
“Mengapa demikian? Karena embung memberikan pasokan air stabil untuk lahan sawah, sehingga perkembangan budidaya padi petani berjalan dengan baik,” paparnya.
Ia menjelaskan, embung merupakan water management yang akan mengatur air hujan dan air tanah.
Baca juga: Mentan SYL Sebut Kenaikan Harga Telur Ayam Masih Dalam Titik Batas Wajar
“Embung bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi juga bisa untuk mendukung aktivitas perkebunan, hortikultura, juga ternak,” jelas Ali Jamil.
Senada dengan Ali Jamil, Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan Rahmanto mengatakan, embung berperan sebagai faktor teknis yang dapat membantu meningkatkan produktivitas petani.
“Pada akhirnya (jika produktivitas petani meningkat), kesejahteraan petani juga meningkat,” ujarnya.