Produksi Beras RI Selalu Surplus Sejak 2018, Ini Tanggapan Akademisi IPB

Kompas.com - 10/09/2021, 20:40 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

Dosen Program Studi Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB University) Prima Gandhi DOK. Humas Kementerian Pertanian Dosen Program Studi Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB University) Prima Gandhi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) telah menunjukkan hasil yang memuaskan atas upayanya meningkatkan produksi beras Indonesia melalui berbagai program.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (10/9/2021), Badan Pusat Statistik ( BPS) mencatat, Indonesia mengalami surplus beras dari tahun ke tahun sejak 2018.

Pada 2018, tercatat beras Indonesia surplus hingga 4.370.000 ton. Kemudian pada 2019, surplus beras mencapai 2.380.000 ton dan tahun lalu, Indonesia masih surplus beras hingga 1.970.000 ton.

Akademisi Institut Pertanian Bogor ( IPB University) Prima Gandhi mengatakan, menurut data BPS, sejak 2019 hingga September 2021, tidak ada impor beras umum di Indonesia.

“Bahkan, 2021 sudah mulai ekspor beras premium. Artinya, perberasan Indonesia semakin membaik dan ketahanan pangan semakin kuat,” tuturnya, Jumat (10/9/2021).

Baca juga: Surplus Beras 200 Ton, Bupati Hendy: Kami Akan Dorong Jember Jadi Lumbung Padi Nasional

Sebagai informasi, BPS memprediksi akan terjadi surplus sebanyak lebih dari 3 juta ton pada musim tanam pertama periode Oktober 2020 hingga Maret 2021.

Sementara itu, karena musim tanam kedua periode April-September 2021 juta akan panen pada Juli-Desember 2021, maka akhir Desember nanti diprediksikan Indonesia akan mengalami surplus beras secara signifikan.

Prima memaparkan, berdasarkan data BPS, sejak 2017 tidak ada rekomendasi impor jagung pakan ternak di Indonesia, karena produksi dalam negeri telah mencukupi kebutuhan pakan.

Bahkan, saat ini Indonesia sudah mulai memasok jagung rendah aflatoksin untuk bahan baku industri makanan dan minuman. Produksi ini pun sudah mulai diekspor.

Prima mengatakan, kegiatan ekspor dan impor pangan di pasar global merupakan hal yang wajar dan tidak tabu.

Baca juga: 1.000 Paket Beras Disiapkan untuk Peserta Vaksinasi Covid-19 di Pademangan

“Sebab, semua negara saling mengisi dan saling membutuhkan. Yang terpenting adalah prinsip ekspor pertanian harus lebih besar dibandingkan impor alias neraca perdagangan mesti surplus,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa surplus neraca perdagangan total untuk sektor pertanian periode 2020 mencapai Rp 165,4 triliun.

Menurut data BPS, surplus neraca perdagangan sektor pertanian tersebut diperoleh dari nilai ekspor sebesar Rp 450,7 triliun dan impor sebesar Rp 285,4 triliun.

Selain itu, dalam hal tata kelola, kata Prima, Indonesia menjadi negara besar keempat setelah China, Amerika, dan India.

Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan, maka dibutuhkan sistem stok logistik dan distribusi yang mampu menjaga pasokan pangan dan stabilitas harga.

“Ini diharapkan mampu meredam dinamika harga akibat sifat tanaman musiman dan keragaman potensi sumber daya wilayah. Ingat, harga naik atau turun itu bukan penyebab, tetapi sebagai akibat,” ujar Prima.

Baca juga: Tri Mumpuni, Alumnus IPB yang Masuk Daftar Ilmuwan Muslim Berpengaruh Dunia

Menurutnya, kolaborasi yang baik lintas Kementerian dan lembaga adalah kunci untuk mempertahankan stabilitas harga.

Prima memaparkan, sektor pertanian Indonesia sudah teruji tangguh. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan sektor pertanian sebagai bantalan pertumbuhan ekonomi ketika pandemi Covid-19 melanda.

“Untuk itu, dari kinerja pertanian ini buat apa mengungkit kinerja masa lalu? Lebih baik fokus memperbaiki saat ini dan mengakselerasi program ke depan. Hari esok harus lebih baik dari hari ini,” tegas Prima.

Masih menurut laporan BPS, indikator pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pertanian selalu tumbuh positif.

Pada 2020, tercatat PDB pertanian tumbuh 1,75 persen, ekspor pertanian tumbuh 15,79 persen, dan nilai tukar petani (NTP) naik 0,74 persen.

“Tetap semangat dan optimistis dengan kemampuan yang ada, kita pasti bisa. Program 2020-2024 mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern patut kita support, sehingga ketahanan pangan semakin kuat dan petani semakin sejahtera,” tutur Prima.

Terkini Lainnya
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Kementan
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Kementan
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Kementan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Kementan
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Kementan
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke