Masuki Era 5.0, SDM Pertanian Indonesia Harus Mampu Kuasai Teknologi

Kompas.com - 04/07/2021, 20:14 WIB
Alek Kurniawan,
A P Sari

Tim Redaksi

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat menghadiri acara pelatihan ?Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) untuk Meningkatkan Produktivitas Tanam Padi? di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (4/7/2021).DOK. KEMENTAN Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat menghadiri acara pelatihan ?Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) untuk Meningkatkan Produktivitas Tanam Padi? di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (4/7/2021).

KOMPAS.comMenteri Pertanian ( Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa era 4.0 telah dilewati dan Indonesia akan segara memasuki era 5.0.

Pada era baru itu, pertanian akan tetap menjadi sektor penting. Artinya, pemanfaatan teknologi dan mekanisasi di bidang pertanian tidak terhindarkan.

Hal itu Mentan SYL katakan saat Kementerian Pertanian ( Kementan) memberi pelatihan “Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) untuk Meningkatkan Produktivitas Tanam Padi” kepada ribuan penyuluh dan petani di Indonesia.

Baca juga: Kementan Buka 766 Formasi pada CPNS 2021, Ini Rinciannya

“Menurut saya, bangsa yang maju itu kalau agamanya baik dan pertaniannya bagus. Saat ini, kita ada di era itu. Artinya, kalau mau desanya bagus, kecamatan bagus, kabupaten bagus, provinsi bagus, dan negara bagus, perbaiki agama dan pertanian,” ujar Mentan SYL saat membuka acara di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (4/7/2021).

Pria yang pernah menjadi Gubernur Sulsel tersebut menegaskan bahwa bertani adalah kegiatan yang hebat dan keren.

Bahkan, saat pandemi Covid-19 menghentak dunia dan membuat semua orang tidak berdaya serta melambatkan pertumbuhan perekonomian dunia, pertanian mampu menjadi sektor yang tetap bertahan dan tumbuh.

Baca juga: Dongkrak Pertanian Produktivitas, Kementan Realisasikan Program Pembangunan Jalan

“Kalau kita lihat dari pendapatan domestik bruto (PDB), hanya pertanian yang naik. Sektor lain semua minus. Ekspor pertanian Indonesia juga naik 15,79 persen dengan nilai Rp 451,77 triliun pada 2020,” ujar SYL pada acara yang diselenggarakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) itu.

Selain itu, lanjutnya, triwulan I 2021 Indonesia sudah menyumbang 39,99 persen pendapatan sektor ekspor pertanian.

Penggerak pertanian Indonesia

Sebagai pelaku utama pembangunan pertanian di Indonesia, kinerja pertanian ditentukan oleh kerja penyuluh dan petani.

Maka dari itu, dirinya medorong BPPSDMP agar mampu memberi pelatihan dan mencetak tenaga-tenaga terlatih untuk terus menggerakan pertanian ke arah yang lebih maju, mandiri dan modern.

“BPPSDMP dengan semua kepala dinas (kadis) harus menyiapkan orang yang harus dilatih untuk menaikkan kualitas pertanian, nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha pertanian (NTUP). Siapkan satu juta orang,” tuturnya.

Baca juga: Berkat RJIT Kementan, Produktivitas Petani di Sukabumi Meningkat Pesat

Penggunaan teknologi, lanjutnya, dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kualitas sumber daya manusia (SDM) juga punya peran penting dalam penggunaan mekanisasi.

Mentan berharap, agriculture war room (AWR) yang dibangun juga dapat mendukung pembangunan pertanian di segala aspek, mulai dari mempersiapkan SDM terlatih hingga penjualan hasil petani berbasis digital.

“Kita harus hadirkan inovasi untuk mendukung itu. Misalnya, menghadirkan traktor taksi di setiap kabupaten. Negara lain sudah pakai teknologi,” katanya.

Baca juga: Kementan Raih WTP, Mentan SYL: Kami Ada di Jalan yang Benar

Mentan juga mengatakan bahwa pertanian tidak boleh hanya teori. Penyuluh pertanian lapangan (PPL) pun harus senantaisa memegang ponsel dan terhubung dengan AWR.

“Penelitian dan pengembangan (litbang) pertanian harus maksimal. Ciptakan pula varietas baru. Cari tahu mengapa Amerika Serikat dan Jepang bisa unggul. Sebab, kita seharusnya juga bisa seperti mereka,” ujar Mentan.

Meningkatkan kualitas SDM

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian.

“Kami sudah memulai pelatihan pemupukan berimbang, pelatihan kesuburan tanah, pelatihan varites padi jagung kedelai, pelatihan kewirausahaan pertanian, dan pemanfaatan kredit usaha rakyat (KUR). Kali ini, kami melakukan pelatihan pemanfaatan alsintan untuk meningkatkan produktivitas tanaman,” katanya.

Baca juga: Kementan Targetkan Realisasi Serapan Anggaran Capai 40 Persen hingga Akhir Juni

Dedi menjelaskan, pelatihan kali ini diikuti oleh 120 orang secara offline dan 1.000 peserta secara online melalui Zoom.

Selain itu, ada sekitar 11.000 orang yang tegabung melalui YouTube. Adapun terdapat 8.000 penyuluh dan 2.700 petani yang ikut pelatihan, terutama petani milenial.

“Pada pelatihan ini, peserta diberikan materi mengenai teknis operator traktor roda dua dan roda empat, pembuatan pupuk organik seperti kompos, pembuatan pestisida nabati, dan pemanfaatan KUR,” katanya.

Terkini Lainnya
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Kementan
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke