Per Maret 2021, Realisasi Pupuk Subsidi Capai 1,9 Juta Ton

Kompas.com - 05/04/2021, 20:24 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kementerian Pertanian terjun langsung ke lahan pertanian untuk mengatur secara ketat pendistribusian pupuk bersubsidi untuk para petani, Kamis (17/9/2020).DOK. Humas Kementan Kementerian Pertanian terjun langsung ke lahan pertanian untuk mengatur secara ketat pendistribusian pupuk bersubsidi untuk para petani, Kamis (17/9/2020).

 

KOMPAS.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian ( Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, realisasi pupuk subsidi dari awal Januari hingga 30 Maret 2021sekitar 1,9 juta ton dari target 9,04 juta ton.

Artinya, penyaluran pupuk subsidi lebih kurang 21,05 persen dari target penyaluran di 2021.

"Penerima manfaat langsung pupuk bersubsidi adalah petani kecil dengan luas garapan 2 hektare (ha)," jelas Sarwo Edhy, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tentang pupuk bersubsidi dan Kartu Tani di Jakarta, Senin (5/4/2021).

Sementara itu, lanjut dia, sasaran penerima manfaat subsidi pupuk pada 2021 sebanyak 16,6 juta petani berbasis nomor induk kependudukan (NIK).

Hal itu mencakup 32 juta hektar (ha) luas tanam yang digunakan, di antaranya untuk tanaman pangan, hortikultura, hingga perkebunan.

Baca juga: Hingga Maret 2021, 1,9 juta Ton Pupuk Subsidi Sudah Disalurkan

Sarwo menjelaskan, dengan alokasi subsidi sebesar Rp 25,276 triliun, rata-rata alokasi subsidi setiap petani sebesar Rp 1,52 juta per tahun atau Rp 766.000 per ha per tahun.

" Subsidi pupuk mendorong penggunaan pupuk agar mengoptimalkan potensi genetik produktivitas varietas unggul. Pada daerah yang produktivitasnya sudah tinggi, subsidi pupuk berperan mempertahankan produktivitas agar tidak turun," imbuhnya.

Meski demikian, Sarwo Edhy mengatakan, terdapat sejumlah kendala dalam pengelolaan pupuk bersubsidi.

Kendala itu, di antaranya keterbatasan anggaran, kapasitas petugas pendamping petani terbatas jumlah dan kualitasnya, sarana pendukung sistem pendataan dan pengawalan penyaluran pupuk kurang memadai, serta rawan penyimpangan.

Baca juga: Plafon KUR Tanpa Jaminan Akan Naik Jadi Rp 100 Juta, Bunganya 6 Persen

Selain itu, ia mengaku, Kementan turut berupaya meningkatkan transparansi pelayanan publik.

Upaya tersebut dilakukan Kementan dengan menambah personal penyuluh pertanian, peningkatan infrastruktur pendukung pada kostratani kecamatan, dan akselerasi digitalisasi sistem elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK), kartu tani dan sistem e-verifikasi validasi yang mudah diakses.

“Kebijakan subsidi pupuk mempunyai dampak ekonomi yang tinggi dan positif terhadap subsektor tanaman pangan,” ucap Sarwo.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebutkan, subsidi pupuk pada 2021 berlaku bagi enam jenis pupuk. Pupuk tersebut, di antaranya urea, SP36, amonium sulfate (ZA), nitrogen, phospat, dan kalium (NPK), NPK formula khusus, serta pupuk organik.

“Pemerintah tetap mengupayakan stok pupuk selalu tersedia selama menjalani pembatasan sosial atau masa penanganan Covid-19,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (5/4/2021).

Terkini Lainnya
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke