Mentan Serahkan 10 Unit Alsintan kepada Poktan di Padang Pariaman

Kompas.com - 28/10/2020, 15:28 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Sejak adanya bantuan Alsintan, Petani kini hemat biaya produksi hingga 30 persen.dok. Humas Kementan Sejak adanya bantuan Alsintan, Petani kini hemat biaya produksi hingga 30 persen.

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyerahkan 10 unit alat mesin pertanian ( alsintan) kepada sejumlah kelompok tani (poktan) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman, Yurisman Yakub mengatakan, alsintan tersebut berasal dari tiga sumber dana, yaitu Kementerian Pertanian (Kementan), Pemerintah Sumbar, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman.

Alsintan itu dikelola kelompok tani dan akan digunakan untuk membantu kerjanya,” kata Yurisman, Selasa (27/10/2020), seperti dalam keterangan tertulisnya.

Dia menambahkan, dari 1.300 poktan di Padang Pariaman, baru sekitar 1.000 yang sudah memiliki alsintan, sisanya masih menggunakan cara tradisional.

Baca juga: Dorong Produktivitas Petani di Baubau, Kementan Salurkan Alsintan

“Kami masih mengupayakan 300 kelompok lagi, baik dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Padang Pariaman serta Sumbar maupun pemerintah pusat,” kata Yurisman.

Pada kesempatan tersebut, SYL mengatakan, di tengah upaya penanggulangan Covid-19, sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung.

“Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 275 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementan dan semua pelaku pembangunan pertanian,” ujar SYL.

Mendengar hal tersebut, Yurisman mengatakan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan produksi padi di Padang Pariaman guna menjamin ketersedian pangan bagi warga setempat.

Baca juga: Jawab Aspirasi Anggota DPR, Kementan Salurkan 88 Unit Alsintan ke Petani Pati

“Per tahunnya, Padang Pariaman surplus beras 120.000 ton. Beras ini tidak dijual di Sumbar saja, tapi juga ke luar Sumbar,” ujarnya.

Untuk mendukung hal tersebut, SYL pun berjanji akan terus memberi bantuan sarana produksi, alat prapanen dan pascapanen, serta mendorong petani menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan mengembangkan pertanian berbasis korporasi klaster.

Sebagai informasi, sebelumnya Kementan memberi bantuan senilai Rp 39,4 miliar untuk pertanian di Sumbar, yang disalurkan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar Rp 18,2 miliar, serta Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Rp 12,8 miliar.

Sisanya diberi melalui Direktorat Jenderal Perkebunan sebesar Rp 4,3 miliar, dan Direktorat Jenderal Hortikultura sebanyak Rp 3,9 miliar.

Baca juga: 159 Poktan di Kabupaten Serang Terima Bantuan Alsintan dari Kementan

“Kami akan terus dorong pemenuhan kebutuhan dalam negeri supaya dapat mengurangi impor dan meningkatkan volume ekspor. Bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag), Badan Urusan Logistik (Bulog), dan pihak lainnya, kami juga berusaha menjaga stabilisasi harga,” kata SYL.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, alsintan tak hanya berguna untuk menjamin ketersediaan pangan, tapi juga memberi penghasilan tambahan kepada poktan atau gabungan kelompok tani (gapoktan).

Caranya, poktan atau gapoktan dapat membentuk Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), koperasi, dan kelompok usaha bersama (KUB) untuk mengembangkan alsintan bantuan pemerintah.

Di sejumlah daerah, keberadaan UPJA telah terbukti mampu memberi nilai tambah kepada poktan atau gapoktan.

Baca juga: Perbengkelan Alsintan Diperlukan untuk Jaga Nilai Tambah Petani

“Ada salah satu UPJA yang mengelola alsintan. Dalam kurun dua bulan, mereka bisa mendapat hasil dari sewa hingga Rp 46 juta,” ujar Sarwo.

Sarwo pun menekankan, petani harus bisa memanfaatkan bantuan alsintan semaksimal mungkin. Sebab, petani yang menggunakan alsintan usaha taninya lebih efektif dan efisien.

“Kalau membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5-6 hari per hektar (ha), dengan traktor petani hanya butuh waktu 3 jam per ha, sehingga penggunaan alsintan 40 persen lebih efisien,” tuturnya.

Terkini Lainnya
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Kementan
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke