Gara-gara Alsintan, Anak Milenial Minati Sektor Pertanian

Kompas.com - 20/06/2020, 17:33 WIB
Reygi Prabowo,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan puluhan unit alat mesin pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bantuan ini dalam rangka meningkatkan hasil produktivitas pertanian.Dok. Humas Kementan Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan puluhan unit alat mesin pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bantuan ini dalam rangka meningkatkan hasil produktivitas pertanian.

KOMPAS.com - Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini telah mengakibatkan perubahan di semua sektor kehidupan. Tak terkecuali pertanian, yang membutuhkan alat dan mesin pertanian ( alsintan).

Nah, penggunaan alsintan tersebut ternyata bisa dijadikan daya tarik bagi generasi muda untuk terjun langsung ke dunia pertanian.

Ini jelas kabar bagus karena sektor pertanian selama ini mengalami penurunan tenaga kerja.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sebenarnya tuntutan terhadap sektor pertanian tidak pernah berkurang. Namun, tenaga kerja sektor ini justru berkurang.

Makanya sebagai solusi, alat dan mesin pertanian harus digunakan. Apalagi penggunaan alsintan banyak sekali manfaatnya bagi para petani.

“Misalnya, di saat buruh tani untuk mengolah lahan tidak ada, mereka bisa memanfaatkan traktor roda 2 atau roda 4. Waktu olah lahan bisa menjadi lebih cepat dan lebih banyak lahan yang bisa digarap,” tuturnya, Jumat (19/06/2020).

Asal tahu saja, selain untuk mengolah lahan, alsintan juga mempunyai banyak kegunaan lain, seperti memindahkan bibit ke lapangan menggunakan transplanter, dan memanen menggunakan combine harvester.

Kisah Zulfikar

 

Ketertarikan mlilenial terhadap pertanian akibat alsintan dikelaskan pula oleh Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy.

Menurutnya anak muda menjadi tertarik karena penggunaan alsintan bisa membuat tenaga kerja yang minimal mendapatkan hasil lebih optimal.

Alsintan bisa mengubah pola pikir anak-anak muda tentang pertanian. Dengan alsintan, tidak ada lagi kesan kotor dan lainnya. Justru kondisi ini bisa menjadi peluang baru buat mereka yang kreatif,” terangnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/6/2020).

Sarwo Edhy mencontohkan bagaimana alsintan membuat anak seorang petani di Kabupaten Pangkajeni dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Zulfikar, menjadi ikut turun ke sawah.

Salah satu alat mesin pertanian (Alsintan) traktor kini dapat disewa di UPJA, brigade Alsintan, hingga KUB.DOK. Humas Kementerian Pertanian Salah satu alat mesin pertanian (Alsintan) traktor kini dapat disewa di UPJA, brigade Alsintan, hingga KUB.

Zulfikar adalah petani muda yang tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa semester 4.

“Saya bersama kakak dan bapak dengan saling bergantian menanam menggunakan transplanter. Karena panen padi telah usai otomatis para petani kembali menanam padi,” tutur Zulfikar.

Menurut Zulfikar, dalam menanam ada yang menggunakan pompa air untuk mendapatkan air dan menggunakan air dari irigasi.

Penanaman padi ini nantinya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan dan juga dijual untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

“Menanam padi merupakan hal yang umum. Namun bedanya, saya menggunakan alsintan transplanter. Saat melakukan proses tanam padi, saya perlu menyiapkan bibit terlebih dahulu yang sudah siap untuk ditanam,” ujar Zulfikar.

Baca juga: Cegah Krisis Pangan, Mentan Imbau Petani Lakukan Percepatan Tanam dengan Alsintan

Langkah berikutnya, Zulfikar mengatur bibit sesuai dengan keadaan mesin transplanter dan kemudian menjalankan mesin sesuai dengan standar operasi.

Di tempat asal Zulfikar, di Desa Panaikang, Kecamatan Minasatene, profesi warganya pada umumnya adalah petani padi yang ditunjang dengan irigasi Sungai Leang Londrong.

Hal ini memungkinkan para petani dapat melakukan aktivitas penanaman sebanyak tiga kali setahun.

“Namun sekarang, petani mulai mengikuti perkembangan teknologi pertanian. Mulai dari persiapan lahan, penggarapan lahan, penanaman, panen, hingga pasca panen, menggunakan hand traktor, transplanter, dan combine harvester,” katanya.

Baca juga: Anggaran 900 Miliar Lebih, Kementan Minta Daerah Optimalkan Alsintan

Zulfikar menambahkan, menggunakan mesin transplanter sangatlah mudah. Petani pun tidak perlu waktu yang lama untuk menanam padi di sepetak sawah.

“Hanya perlu melakukan pembibitan dalam baki mesin transplanter, hingga menghasilkan gulungan bibit padi siap tanam. Selanjutnya, letakkan bibit padi di atas mesin kemudian menjalankan mesin supaya padi tertanam secara otomatis,” ujar Zulfikar.

Terkini Lainnya
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Kementan
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke