Capaian Positif Kementan Dalam 6 Bulan, NTP Hortikultura Naik

Kompas.com - 08/06/2020, 11:12 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo  saat mengecek komoditas ekspor Indonesia di Pabrik Indofood Sukses MakmUr Tbk, Divisi Bogasari, Jakarta Utara, Rabu (27/11/2019).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo saat mengecek komoditas ekspor Indonesia di Pabrik Indofood Sukses MakmUr Tbk, Divisi Bogasari, Jakarta Utara, Rabu (27/11/2019).

KOMPAS.comKementerian Pertanian ( Kementan) terus berupaya menyejahterakan petani, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan 260 juta masyarakat Indonesia.

Hasilnya, Kementan pun mencatatkan capaian kinerja positif dalam enam bulan. Salah satu catatan positif adalah Nilai Tukar Petani (NTP) Pertanian Hortikultura yang tinggi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), NTP Pertanian Triwulan I Tahun 2020 naik menjadi 103,29 dibanding tahun lalu yang hanya 102,80.

NTP Pertanian Hortiluktura pun menjadi yang paling tinggi pencapaiannya, yakni 104,33. Semua angka tersebut menunjukkan kesejahteraan petani meningkat karena pendapatan lebih besar daripada pengeluaran.

Baca juga: Begini Cara Kementan untuk Perluas Lahan Pangan

Selain NTP Hortikultura yang tinggi, kesuksesan Kementan mengendalikan pasokan dan harga bahan pangan pokok nasional menjadi indikator kesuksesan.

Tidak ada gejolak harga signifikan pada berbagai komoditas, seperti beras, daging ayam, telur, cabai, bawang putih, dan daging saat puasa dan lebaran di tengah badai pandemi Covid-19.

Memang ada kenaikan harga bawang merah sejak April 2020. Meski demikian, kenaikan harga itu masih terkendali dan tidak memicu gejolak di masyarakat.

Kenaikan harga itu malah membuat petani bawang merah bisa menikmati harga yang bagus, mengingat mereka sempat merugi pada akhir 2019 karena anjloknya harga bawang merah.

Baca juga: Akademisi UI Minta Kementan Manfaatkan Momentum Meningkatnya Ekspor Pertanian

Kinerja positif Kementan itu diapresiasi Anggota Komisi IV DPR RI Syafrudin. Ia mengapresiasi kerja keras Kementan menjaga pasokan dan harga di tengah pandemi Covid-19 yang tidak menentu.

Menurut dia, masalah pertanian sangat kompleks dan tidak bisa dilihat sesaat. Enam bulan masih terlalu dini untuk menilai kinerja menteri atau kabinet.

"Kalaupun ada yang melihat kekurangan, tidak cukup dengan berdebat. Apalagi hanya untuk hal-hal yang dianggap masih kurang saja. Mari lebih fleksibel melihatnya," kara Syafrudin dalam keterangan tertulis, Minggu (7/6/2020).

Dirinya pun optimis pemerintahan Jokowi bersama kabinetnya, terutama Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mampu menyejahterakan petani.

Baca juga: Kunjungi Karawang, Mentan Tegaskan Kebutuhan Pangan Rakyat Indonesia Aman

Optimisme itu terlihat saat Mentan berkunjung ke Bima ketika para petani antusias menyambutnya karena harga bawang merah dan jagung sangat bagus.

"Ini perlu terus dipertahankan. Kalau dalam situasi tidak normal saja bisa, apalagi situasinya normal,” ujar Syafrudin.

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto menjelaskan sebab harga bawang merah yang sempat naik.

Menurut dia, kenaikan harga itu disebabkan tingginya permintaan pasar saat puasa dan lebaran, serta pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang malah meningkatkan konsumsi dan stok rumah tangga.

Meski demikian, harga bawang merah akan kembali normal seiring dengan masa panen di berbagai sentra.

Tingkatkan produksi bawang putih

Anton pun menjelaskan bahwa Kementan saat ini terus berupaya mendorong produksi bawang putih untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Hal itu karena Indonesia saat ini masih harus mengimpor bawang putih untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.

“Kebutuhan bawang putih nasional sekitar 570.000 ton per tahun, sementara produksi lokal baru 88.000 ton per tahun,” kata Anton.

Kebijakan impor bawang putih pun saat ini harus ditempuh karena negara wajib menjamin ketersediaan pangan bagi rakyatnya di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Kementan Berikan Stimulus Kepada 2,76 Juta Petani Miskin

Upaya nyata Kementan itu kian tampak sejak 2017 dengan mengembangkan sentra pertanian bawang putih, salah satu yang terbesar di Temanggung.

Pengembangan dilakukan dengan pengadaan sarana produksi, alat mesin pertanian, hingga pemasaran.

“Kementan juga memfasilitasi penanaman melalui skema kemitraan dengan pelaku usaha penerima Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih,” kata Anton.

Pihaknya pun juga akan fokuspada peningkatan daya saing yang mana kuncinya ada di perbaikan ukuran dan harga.

Baca juga: Peringati Hari Lahir Pancasila di Tengah Covid-19, Mentan: Saatnya Berbuat untuk Bangsa Negara

Anton juga sedikit menyinggung tingginya angka impor sayuran yang mencapai lebih dari 11 triliun.

“Istilah impor sayuran adalah semata nomenklatur statistik yang mengacu data BPS,” kata dia.

Angka itu meliputi semua jenis sayuran segar dan olahan yang mayoritas dari negara subtropis, seperti bawang putih, bawang bombai, dan kentang olahan industri.

“Kalau produksi sayuran segar untuk konsumsi, masih sangat aman, bahkan bisa ekspor,” kata Anton.

Terkini Lainnya
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kementan
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke