Hindarkan Petani dari Tengkulak, UPJA Ini Beli Langsung GKP ke Petani

Kompas.com - 27/05/2020, 11:48 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Beberapa petani sedang menjemur gabah.DOK. Humas Kementerian Pertanian Beberapa petani sedang menjemur gabah.

KOMPAS.com – Selain menyediakan alat mesin pertanian ( alsintan), Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) juga dapat memanfaatkan saldo keuntungannya untuk membeli Gabah Kering Panen (GKP) dari petani.

Ketua UPJA Marga Jaya di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Rojim mengatakan, langkah UPJA membeli GKP petani memiliki banyak manfaat buat petani.

“Biasanya hasil GKP petani dijual kepada tengkulak atau masyarakat yang punya usaha penggilingan sendiri. Tapi sekarang, petani bisa menjual GKP kepada UPJA,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (27/5/2020).

Menurutnya, manfaat dari pembelian GKP langsung ini sangat positif karena harga disesuaikan dengan pasaran sehingga sama-sama menguntungkan.

Lebih dari itu, lanjut Rojim, pembelian GKP oleh UPJA juga dapat membantu petani, terutama dalam menghilangkan ketergantungan terhadap tengkulak.

Baca juga: Kurangi Gagal Panen, Kementan Terus Galakkan Program Asuransi Pertanian

Dia juga mengungkapkan, selain harga yang sesuai, petani juga terbantu dengan kehadiran UPJA Marga Jaya lantaran banyak dari mereka belum membayar penyewaan alsintan saat pengolahan lahan.

Hal itu terjadi, karena petani baru bisa membayar sewa alsintan saat menjual GKP ke UPJA.

"UPJA yang berkembang melalui penerapan modernisasi pertanian, akan menumbuhkan minat petani-petani di sekitar untuk memulai kembali bekerja di sawah,” ungkapnya.

Bahkan, sambungnya, bisa menambah jumlah petani-petani milenial di sekitar lingkungan dengan membuka lapangan pekerjaan bagi mereka.

Dalam keterangan tertulisnya Kementan menjelaskan, saat ini UPJA Marga Jaya tengah membawahi 33 Kelompok Tani (Poktan) dengan areal seluas 2.000 hektar (ha).

Baca juga: Jaga Stabilitas Pangan, Kementan Terus Optimalisasi Lahan Rawa

UPJA ini sudah melayani proses pengolahan lahan dan pemanenan dengan penghasilan bersih bisa mencapai Rp 125 juta per musim tanam.

Untuk membantu aktivitas pertanian, UPJA Marga Jaya menyediakan traktor roda empat 3 unit, traktor roda dua 36 unit, vertical dryer 1 unit, power thresher 8 unit, pompa air 10 unit, dan rice transplanter 12 unit.

Selain itu, ada pula combine 8 unit (1 unit combine harvester besar yang dibeli dari hasil/keuntungan UPJA) dan beberapa alat yang dibantu Brigade Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan kabupaten Bangka Selatan.

Kegiatan pengelolaan alsintan di UPJA Marga Jaya antara lain jasa sewa traktor roda dua Rp 1 juta per ha, traktor roda empat Rp 1 juta per ha dan combine harvester Rp 1,6 juta per ha.

“Luas lahan yang diolah setiap tahun bertambah dengan adanya aktivitas UPJA, memberikan semangat lebih bagi petani-petani pemula yang selama ini lahannya belum diolah menjadi semangat untuk mengolah lahannya kembali,” tambah Rojim.

Baca juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Kementan Optimalkan Pemanfaatan Lahan Rawa

Tidak hanya di Desa Rias, Toboali, pelayanan yang dilakukan UPJA Marga Jaya juga bisa dinikmati di desa lainnya hingga kecamatan tetangga, yaitu Kecamatan Pulau Besar.

Pemberdayaan alsintan

Perlu diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) telah menyalurkan alsintan pra panen sebanyak 447.047 unit sejak tahun 2014 hingga 2019.

Beberapa alsintan yang disalurkan tersebut terdiri dari traktor roda 2, traktor roda 4, cultivator, pompa air, rice transplanter dan hand sprayer.

"Bantuan tersebut disalurkan kepada Poktan, Gapoktan, UPJA maupun Dinas dalam bentuk brigade di wilayah sentra produksi guna mencapai tujuan swasembada pangan yang berkelanjutan," ujarnya.

Baca juga: Kementan Upayakan Pemanfaatan Alsintan Melalui UPJA dan KUB

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebelumnya mengatakan, bantuan tersebut disalurkan kepada Poktan, Gabungan Poktan (Gapoktan), UPJA, maupun DInas.

Penyaluran tersebut dilakukan dalam bentuk brigade di wilayah sentra produksi guna mencapai tujuan swasembada pangan yang berkelanjutan.

“Pemberdayaan alsintan melalui UPJA dapat meningkatkan kegiatan ekonomi petani,” ungkapnya, Kamis (14/5/2020).

Pelayanan jasa alsintan dapat berupa jasa sewa alsintan, jasa olah tanah, jasa tanam, jasa panen, dan jasa simpan pinjam.

"Selain memberikan pendapatan, alsintan juga lebih terawat dan siapa pun bisa menggunakannya. Penggunaan teknologi pada alsintan diharapkan mampu meningkatkan produksi padi pada tahun-tahun mendatang,” harapnya.

Baca juga: UPJA Tani Karya Mandiri Hidupkan Pertanian di 7 Desa, Kementan Apresiasi

Dengan teknologi, saya berharap tidak mendengar adanya penurunan produksi. Gunakanlah alat canggih yang ada supaya kita bisa mencapai swasembada pangan dan ekspor. Kita harus serius dalam mengurus pertanian ini,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal PSP Kementan Sarwo Edhy mengatakan, selain ke UPJA, petani juga bisa melakukan sewa pinjam alsintan yang dikelola Brigadir Alsintan dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) di daerah masing-masing.

“Dengan menggunakan Alsintan, petani akan lebih hemat dan lebih cepat dalam proses menanam juga panen,” ungkapnya.

Terkini Lainnya
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke