Penuhi Kebutuhan Pangan Nasional, Program Cetak Sawah Harus Dilakukan

Kompas.com - 20/05/2020, 19:26 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kegiatan cetak sawah Kementan melalui Direktorat Jenderal Sarana dan Prasana Pertanian terbagi dua. Pertama cetak sawah yang sebenarnya atau dalam arti mengubah lahan tidur menjadi sawah serta optimalisasi lahan.Dok Kementerian Pertanian Kegiatan cetak sawah Kementan melalui Direktorat Jenderal Sarana dan Prasana Pertanian terbagi dua. Pertama cetak sawah yang sebenarnya atau dalam arti mengubah lahan tidur menjadi sawah serta optimalisasi lahan.

KOMPAS.com - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy menilai, program cetak sawah harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.

“Dalam beberapa tahun terakhir, Kementan telah melakukan cetak sawah dengan memanfaatkan sumber daya lahan, air, dan petani yang ada di daerah,” kata Sarwo, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sawah baru memang dicetak pada lahan-lahan yang memiliki sumber air.

“Kami utamakan pada lahan yang memiliki sumber air tetap, baik berupa irigasi, embung, atau sumur bor. Lahan sawah tersebut harus bisa ditanami 1-3 kali dalam setahun,” kata Syahrul.

Baca juga: Mentan: Optimasi Lahan Rawa Jadi Jawaban Ketahanan Pangan Indonesia

Dalam perencanaannya, Syahrul melanjutkan, kegiatan cetak sawah harus menyertakan dokumen lingkungan, seperti Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) bila cetak sawah dilakukan pada lahan seluas 500 hektar (ha).

“Calon lokasi cetak sawah memiliki tipologi yang berbeda baik vegetasi maupun kondisinya. Maka dari itu, perencanaan yang dilakukan harus benar-benar baik agar lahan yang ada dapat dioptimalkan,” kata Syahrul.

Salah satu kegiatan cetak sawah yang diterapkan dengan baik berada di Mangarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pencetakan sawah di Mangarai dilakukan sejak 2016 pada lahan seluas 52 ha. Varietas yang ditanam adalah varietas ciherang dengan produktivitas sekitar 4-5 ton per ha.

Baca juga: BPPT-BPS Rampungkan Data Lahan Baku Sawah

Hingga saat ini, lahan tersebut masih dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya oleh Kelompok Tani (Poktan) Longko Rembung Desa Longko, Kecamatan Wae Ri’i.

Cetak sawah juga dilakukan di Desa Tanglapui, Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, NTT.

Di Alor, cetak sawah dilakukan sejak 2018 pada lahan seluas 100 ha.

Hingga saat ini, lahan tersebut memiliki produktivitas yang cukup tinggi, dan dimanfaatkan dengan baik oleh petani.

Baca juga: Dibanding 2018, Luas Baku Sawah 2019 Naik Jadi 7,46 Juta Ha

“Setelah cetak sawah, Kementan melalui Ditjen PSP juga membangun jalan usaha tani, embung, dan alsintan,” kata Sarwo.

Sarwo menyatakan, pembelian alsintan memberi keuntungan berupa kemudahan produksi dan peningkatan produktivitas.

Sarwo pun berpesan agar lahan sawah tidak dialihfungsikan untuk kegiatan lain.

“Tidak dipungkiri pembangunan di segala bidang cukup mempengaruhi sektor pertanian, terutama pada alih fungsi lahan. Hal ini sangat mengancam kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional,” kata Sarwo.

Terkini Lainnya
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke