Cegah Gejolak Pangan Akibat Pandemi, Mentan Minta Warga Jangan Panic Buying

Kompas.com - 30/04/2020, 11:20 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengimbau masyarakat untuk tenang dengan tidak melakukan panic buying,, Kamis (30/4/2020).Dok. Kementrian Pertanian Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengimbau masyarakat untuk tenang dengan tidak melakukan panic buying,, Kamis (30/4/2020).


KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengimbau masyarakat untuk bersikap tenang dengan tidak melakukan panic buying yang bisa menimbulkan gejolak pangan selama pandemi Covid-19.

Adapun untuk pedagang, Mentan Syahrul mengimbau mereka agar tidak memanfaatkan situasi ini menjadi kisruh dan keruh.

"Insya Allah kalau masyarakat tidak panik dan tidak ada pedagang yang memainkan situasi ini, maka kebutuhan kita benar-benar aman," kata Syahrul.

Menurut keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Syahrul mengatakan, hingga saat ini  semua kebutuhan pokok yang dibutuhkan mencukupi. Pemerintah pun pemerintah sudah menghitung neraca stok pangan yang ada.

Baca juga: 2,44 Juta Petani Dapat BLT, Komisi IV Minta Kementan Kawal Penyalurannya

“Adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan lockdown beberapa negara memang berpengaruh, namun kami menjamin stoknya aman," tegas Syahrul.

Mentan kelahiran Makasar ini mengatakan, semua kementrian juga diminta oleh Bapak Presiden bekerja sama menutup defisit melalui perbaikan alur distribusi bahan pangan.

“Artinya kami tidak melakukan penguncian, tidak ada isolasi, dan tidak membuat rintangan terhadap distribusi pangan," kata Syahrul di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (30/4/2020).

Menurut Syahrul, kerja sama antar kementerian terkait distribusi ini dilakukan dengan menyalurkan pangan dari daerah surplus ke daerah yang minim produksinya.

Baca juga: Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Kucurkan Bantuan Padat Karya

"Yang terpenting adalah distribusi kita berjalan dengan lancar. Identifikasi wilayahnya kita punya pemetaannya,” ujar Syahrul.

 

Pemerintah pun akan melakukan perbaikan distribusi melalui kerja sama dari Kementan, Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Kementerian Perdagangan.

Hal ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan 11 kebutuhan bahan pokok nasional dalam kondisi aman dan terkendali.

Adapun kebutuhan pokok yang dipantau diantaranya beras, daging sapi dan ayam, minyak goreng, telur, bawang putih, bawang merah, aneka cabai dan gula.

Baca juga: Antisipasi Kemarau di Tengah Pandemi Covid-19, Kementan Bangun Infrastruktur Air

Meski demikian, Syahrul membenarkan apa yang disampaikan Presiden terkait adanya beberapa provinsi yang mengalami defisit stok walau sudah diintervensi.

"Namun setelah kita intervensi, artinya komoditas komoditas dari daerah yang surplus itu kita alihkan, lalu masuk ke daerah yang defisit,” kata Syahrul.

Syahrul mengatakan, sedikitnya terdapat 28 provinsi yang saat ini dalam kendali dan dua diantaranya perlu mendapat perhatian lebih yaitu Kalimantan Utara dan Maluku.

Lebih lanjut, Syahrul memaparkan, berdasarkan catatan Kementan sampai dengan bulan April sedikitnya terdapat lima provinsi yang mengalami defisit produksi.

Baca juga: Kementan akan Tindak Tegas Distributor dan Penyalur Pupuk Bersubsidi yang Curang

Wilayah yang mengalami defisit produksi tersebut yakni Kalimantan Tengah, Provinsi Bali dan Kalimantan Barat, Sumatera Utara dan Riau.

Terkini Lainnya
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke