Petani Bisa Ajukan Pembangunan Jaringan Irigasi ke Dinas Pertanian

Kompas.com - 22/04/2020, 10:10 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kelompok Tani Ngudi Makmur Gunungkidul, melakukan Peletakkan Batu Pertama Pembangungan Embung atau Dam Parit.DOK. Humas Kementerian Pertanian Kelompok Tani Ngudi Makmur Gunungkidul, melakukan Peletakkan Batu Pertama Pembangungan Embung atau Dam Parit.

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, petani dapat mengajukan pembangunan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) berupa embung atau dam parit, ke Dinas Pertanian kabupaten atau kota masing-masing.

Rumus program RJIT adalah jaringan sudah rusak, di sekitarnya ada sawah yang diairi, ada sumber air, dan ada petani.

“Nanti dinas bisa meneruskannya ke Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP untuk ditindaklanjuti. Bantuan ini diharapkan bisa menyejahterakan petani,” kata Sarwo, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Pembangunan embung atau dam parit dapat meminimalisir kerugian petani sebab embung akan menampung air hujan dan mengairi sawah.

Baca juga: Tingkatkan Indeks Pertanaman Padi, Kementan Canangkan Program RJIT

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pembangunan embung merupakan antisipasi datangnya musim kering.

“Luas layanan minimal 25 hektar (ha) tanaman pangan, serta 5 ha hortikultura, perkebunan, dan peternakan,” kata Syahrul.

Salah satu kelompok petani yang mulai memanfaatkan irigasi dam parit adalah Kelompok Tani Ngudi Subur, di Desa Putat, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, DIY.

Petani di sana memiliki dam parit selebar 2 meter (m) yang diestimasikan dapat mengairi kurang lebih 30 ha lahan sepanjang tahun.

Baca juga: Dengan Optimalisasi Irigasi, Kementan Optimis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan (DPP) Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan, program pembangunan dam parit merupakan bantuan Kementan tahun anggaran 2020.

Bantuan tersebut dikerjakan swakelola oleh kelompok tani secara padat karya.

“Menghadapi musim kemarau petani diimbau segera olah lahan dan percepat tanam,” kata Bambang.

Ketua Kelompok Tani Ngudi Subur Slamet Raharjo berharap, adanya dam parit bisa membuat petani menanam hingga tiga kali dalam setahun dan meningkatkan produksi.

Baca juga: Sebagian Dana RJIT Disalurkan Melalui Sistem Swakelola oleh Petani

“Mudah-mudahan kelak mampu panen tiga kali dalam setahun karena ketersediaan air di sawah tercukupi,” kata Slamet.

Sejauh ini, Sarwo mengatakan, sudah 400 unit infrastruktur jaringan Irigasi yang dicanangkan akan dibangun di 30 provinsi dan lebih dari 226 kabupaten atau kota.

“Sebagian besar dananya disalurkan melalui sistem swakelola petani. Dengan begitu, Jaringan Irigasi Tersier (JIT) yang direhabilitasi umumnya akan lebih bagus dan petani merasa lebih memiliki,” kata Sarwo.

Selama ini, Ditjen PSP juga memonitoring optimalisasi pemanfaatan JIT. Ke depannya juga akan dilakukan pendataan serta pemetaan jaringan irigasi yang sudah dan belum direhabilitasi.

Terkini Lainnya
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia
Kementan
Kunjungan ke Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam Padi
Kunjungan ke Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam Padi
Kementan
Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Kebut Tanam Padi Gogo di Lahan Sawit Muara Enim
Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Kebut Tanam Padi Gogo di Lahan Sawit Muara Enim
Kementan
Jokowi bersama Mentan Amran dan Menteri Lain Nobar Laga Indonesia Vs Vietnam
Jokowi bersama Mentan Amran dan Menteri Lain Nobar Laga Indonesia Vs Vietnam
Kementan
Sinergi Jadi Kunci Perbaikan Tata Kelola Sawit
Sinergi Jadi Kunci Perbaikan Tata Kelola Sawit
Kementan
Kementan Pastikan Stok Gula Aman Selama Ramadhan hingga Lebaran
Kementan Pastikan Stok Gula Aman Selama Ramadhan hingga Lebaran
Kementan
Kawal Daulat Pangan, Kementan Percepat Optimalisasi Lahan dan Perluasan Areal Tanam di Kalteng
Kawal Daulat Pangan, Kementan Percepat Optimalisasi Lahan dan Perluasan Areal Tanam di Kalteng
Kementan
Pacu Produksi Padi Banten, Ditjenbun Kementan Tanam Padi Gogo di Lebak dan Serang
Pacu Produksi Padi Banten, Ditjenbun Kementan Tanam Padi Gogo di Lebak dan Serang
Kementan
Tiba di Lokasi Terdampak Banjir di Kendal, Mentan Amran Berdialog dengan Para Petani
Tiba di Lokasi Terdampak Banjir di Kendal, Mentan Amran Berdialog dengan Para Petani
Kementan
Mentan Amran Pastikan Tambahan Anggaran untuk Peningkatan Produksi Pangan dan Pupuk Bersubsidi Segera Terealisasi
Mentan Amran Pastikan Tambahan Anggaran untuk Peningkatan Produksi Pangan dan Pupuk Bersubsidi Segera Terealisasi
Kementan
Percepatan Masa Tanam, Mentan Amran Bersama Kodam Diponegoro Lakukan Pompanisasi di Jateng
Percepatan Masa Tanam, Mentan Amran Bersama Kodam Diponegoro Lakukan Pompanisasi di Jateng
Kementan
Atasi Darurat Pangan, Kementan Laksanakan Program Tanam Padi Gogo di Kabupaten Kediri
Atasi Darurat Pangan, Kementan Laksanakan Program Tanam Padi Gogo di Kabupaten Kediri
Kementan
Cegah Krisis Pangan, Kementan Lakukan Kick Off Padi Gogo di Lahan Kebun Kelapa Bone Bolango
Cegah Krisis Pangan, Kementan Lakukan Kick Off Padi Gogo di Lahan Kebun Kelapa Bone Bolango
Kementan
Hadapi El Nino, Kementan Tanam Padi Gogo di Perkebunan Sawit Kabupaten Paser
Hadapi El Nino, Kementan Tanam Padi Gogo di Perkebunan Sawit Kabupaten Paser
Kementan
Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP
Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke