Antisipasi Musim Kemarau, Kementan Upayakan Pembangunan Infrastruktur Air

Kompas.com - 01/04/2020, 08:51 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Beberapa petani tampak sedang membangun indrastruktur air.DOK. Humas Kementerian Pertanian Beberapa petani tampak sedang membangun indrastruktur air.

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengantisipasi perubahan iklim, terutama saat musim kemarau.

Dia menjelaskan, salah satu caranya adalah dengan membangun embung, dam parit, dan long storage.

“Karena memang manfaat infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage baru terasa ketika kemarau datang," ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Menteri yang akrab disapa SYL ini menyebut, infrastruktur air ini sangat berguna dalam pengelolaan lahan kering maupun tadah hujan.

“Bangunan air seperti embung dan dam parit sangat bermanfaat, meskipun sumber airnya kecil bisa ditampung dulu, Setelah terkumpul air bisa dialirkan ke sawah-sawah petani.” tambahnya.

Baca juga: Kementan Gencarkan Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier

Dengan begitu, lanjut SYL, petani bisa menambah pertanaman dalam setahun, dari satu kali menjadi dua kali.

Terkait dam bertingkat, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan Sarwo Edhy menambahkan, pembangunan dam parit berbeda dengan embung karena dilakukan dengan membendung sungai kecil atau parit alami.

Dalam pengembangannya, sungai yang dibendung memiliki debit minimal 5 liter per detik dengan luas lahan usaha tani yang dapat diairi minimal 25 hektar.

Tak hanya itu, pembangunan dam parit juga bisa memiliki sumber daya air yang lebih besar bila dibangun secara bertingkat dari hulu ke hilir dalam satu aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) mikro.

Baca juga: Naikkan Indeks Pertanaman Padi, Kementan Rehabilitasi Jaringan Irigasi

"Model pengembangan dam parit bertingkat di DAS hulu sangat ideal untuk dikombinasikan dengan pengelolaan air dan sedimen di waduk atau embung besar," jelasnya.

Model pengembangan dam parit di beberapa daerah

Lebih lanjut, Sarwo mencontohkan beberapa model pengembangan dam parit yang dilakukan beberapa daerah, misalnya di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Dam parit ini dibangun Kelompok Tani (Poktan) Mappabengngae III di Kelurahan Tiroang, Kecamatan Tiroang dan memiliki luas layanan hingga 75 hektar.

Ada pula dam parit yang dibuat Poktan Maju Karya di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang dengan luas layanan mencapai 32 hektar.

Sementara itu, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Usaha Tani Makmur di Desa Pangadegan, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap membangun embung dengan dimensi 18×13×2,5 meter kubik dan mampu melayani areal sawah seluas 31 hektar.

Baca juga: Tanggulangi Kerugian Petani Akibat Faktor Alam, Kementan Galakkan Program AUTP

"Dari pembangunan embung dan dam parit ini peningkatan Indeks Pertanaman (IP) yang diharapkan semula 200 menjadi 300," harap Sarwo.

Terkait pembangunan infrastruktur air ini, dia pun memperingatkan agar pemeliharaan air sungai dan bangunan air harus dirawat.

"Biar saat musim kemarau debit air tidak kecil dan musim hujan air tidak meluap, sebaiknya perawatan, pemeliharaan dan konservasi harus dilakukan," tuturnya.

Dia mencontohkan, pemeliharaan bisa dilakukan melalui konservasi daerah hulu atau pengerukan sedimen sungai yang sebaiknya dilakukan rutin sebelum musim penghujan datang.

Kemudian, bisa juga melalui perawatan rutin seperti membersihkan sampah yang menghalangi aliranair.

Baca juga: Tingkatkan Indeks Pertanaman Padi, Kementan Canangkan Program RJIT

"Semuanya bisa dilakukan dengan komitmen bersama di desa setempat," tukas Sarwo.

Terkini Lainnya
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kementan
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke