Kurangi Impor, Pengembangan Komoditas Substitusi Harus Lekas Dilakukan

Kompas.com - 19/02/2020, 19:21 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Bawang putih impor asal China di Pasar Anyar Kota Tangerang, Rabu (12/2/2020)KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Bawang putih impor asal China di Pasar Anyar Kota Tangerang, Rabu (12/2/2020)

KOMPAS.com – Pengembangan komoditas pangan sibstitusi impor merupakan hal yang penting untuk segera dilakukan dalam rangka mengurangi ketergantungan pada negara lain.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) Andi Syakir saat bertemu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Hasyim Limpo.

Pertemuan tersebut berlangsung di Agriculture War Room (AWR) Kementerian Pertanian ( Kementan), Selasa (18/2/2020).

“Setidaknya, ada 15 komoditas pangan strategis yang saat ini masih bergantung kepada impor dengan tingkat ketergantungan 30-100 persen,” ujar Andi dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Ini Upaya Kementan Jaga Pasokan dan Harga Pangan hingga Lebaran

Ia melanjutkan, ke-15 komoditas itu di antaranya bawang putih, gandum, dan gula yang sejatinya dapat dihasilkan dari sumber daya dalam negeri.

“Kuncinya adalah pewilayahan, dukungan sarana produksi, pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan penerapan teknologi yang tepat,” imbuh Andi.

Dampak virus corona pada komoditas pangan

Sementara itu, Menteri Syahrul mengatakan jika saat ini dunia pertanian tengah dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang karena wabah virus corona.

“Salah satu raksasa dunia di bidang pertanian, yakni China sedang menhadapi tekanan ekonomi yang luar biasa,” kata dia.

Menurut Syahrul, ekonomi China yang tahun ini diprediksi tumbuh 5,2 persen akan berdampak pada negara lain, sehingga harus diantisipasi bersama.

“Bagaimana kita bisa membuka peluang pasar internasional baru bagi produk pertanian kita, atau bahkan memenuhi kebutuhan pangan dari dalam negeri,” kata Mentan.

Baca juga: Ditjen PSP Kementan Bahas Pengelolaan Anggaran 2020, Ini Hasilnya

Syahrul juga mengatakan jika membangun pertanian merupakan tanggung jawab bersama yang butuh kerja kolaboratif dengan mengesampingkan ego sektoral.

Peragi pun, imbuh dia, tidak boleh hanya berhenti pada tataran teori. Peran dan kontribusi Peragi harus strategis dan implementatif karena Kementan juga butuh masukan dan saran.

Pada kesempatan itu, Menteri Syahrul dikukuhkan Peragi menjadi anggota kehormatan dengan penyematan pin emas Peragi.

“Terima kasih dan saya mengapresiasi. Sungguh, ini benar-benar sebuah kehormatan,” kata Menteri Pertanian.

Baca juga: Stabilkan Harga, Kementan Gelontorkan Cabai di 6 Pasar DKI

Ia pun lantas mengajak Peragi untuk membuat dan membahas konsepsi untuk mencari solusi bagaimana menyediakan 300.000 ton daging dan gula yang selama ini masih diimpor.

Peragi sendiri merupakan organisasi profesi ahli agronomi yang didirikan 9 Agustus 1977 di Bogor dengan jaringan luas di tiap provinsi dan kabupaten se-Indonesia.

Anggota Peragi berasal dari para peneliti di perguruan tinggi dan lembaga litbang, birokrasi pusat dan daerah, pelaku bisnis swasta, serta wirausaha. Ada pula pendiri Startup dari milenial.

Terkini Lainnya
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke