KOMPAS.com - Memasuki triwulan terakhir tahun 2019, kondisi harga beras nasional tercatat tetap stabil.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian ( Kementan) Agung Hendriadi yang juga sebagai Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan dalam rilisnya menegaskan keyakinannya kalau harga beras nasional aman dan terkendali.
“Mencermati kondisi 'perberasan' nasional saat ini, pemerintah optimistis harga dan pasokan beras sampai akhir 2019 bahkan sampai awal 2020 dapat terjaga stabil dan aman," jelas Agung, Kamis (3/9/2019).
Baca juga: Kementan: Jangan Palsukan Pestisida
Hal tersebut, lanjutnya, didukung pula dengan data-data harga maupun stok dan pasokan, baik yang ada di pemerintah maupun swasta yang menunjukkan sampai akhir September 2019 tetap stabil dan aman.
Data Badan Pusat Statistik ( BPS) menunjukkan harga beras rata-rata bulanan periode Januari-September 2019 mengalami penurunan sekitar 0,16 persen per bulan.
Rinciannya, dari Rp 11.656 per kg pada Januari menjadi Rp 11.509 per kg pada September.
Kondisi harga beras Januari-September 2019 dibandingkan tahun 2018 pada periode yang sama juga menunjukkan harga lebih stabil yang ditunjukkan dengan angka koefisien variasi (cv) yang lebih rendah, yaitu sebesar 1,12 persen, sedangkan tahun 2018 sebesar 2,63 persen.
Stabilnya harga beras berpengaruh pada kondisi harga komoditas pangan strategis lainnya sehingga berdampak pada tingkat inflasi.
Rilis BPS pada awal Oktober 2019 menyebutkan andil bahan makanan pada September justru deflasi sebesar 0,27 persen.
Sejalan dengan kondisi harga beras yang stabil, kondisi stok beras baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta juga menunjukkan kondisi yang aman.
Baca juga: Tanggapan Kementan bagi Petani yang Belum Mendapatkan Pupuk Bersubsidi
Data Perum Bulog per akhir September 2019 tercatat bahwa stok beras mencapai 2,35 juta ton.
Kondisi tersebut sangat aman mengingat standar cadangan beras pemerintah berkisar 1-1,5 juta ton.
Hal itu masih didukung dengan kegiatan penyerapan gabah dan beras yang masih terus berlangsung sampai akhir tahun sehingga stok beras pemerintah akan tetap terjaga aman.
Menurut pantauan stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta sebagai barometer perdagangan beras nasional juga menunjukkan kondisi yang aman dan stabil.
Baca juga: Kementan Terus Kejar Target Realisasi Asuransi Usaha Tani dan Ternak
Per akhir September 2019, stok beras di PIBC mencapai 49.378 ton atau 64,59 persen di atas stok normal akhir bulan sebesar 30.000 ton.
Kondisi stok tersebut juga jauh lebih tinggi sekitar 10,08 persen dibanding stok tahun 2018 pada periode yang sama, yaitu sebesar 44.855 ton.