KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi) fokus pada persoalan air.
Hal ini supaya air hujan tidak terbuang percuma ke laut, tapi dapat dimanfaatkan supaya menjadi karbohidrat.
"Perhimpi akan jadi sangat penting jika ilmu dan keahliaan para pakarnya dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara," kata dia seperti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/10/2019).
Mentan sendiri mangatakan itu saat menghadiri kongres ke-8 Perhimpi dan simposium ke-9 di IPB Internasional Convention Center, Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/10/2019).
Baca juga: Strategi Mentan Menarik Antusias Milenial untuk Bertani Dinilai Tepat
Maka dari itu, Amran mengatakan, kehadiran Perhimpi harus mampu menopang dan menguatkan ekonomi nasional dengan program kerja nyata, seperti penelitian cuaca dan pengelolaan manajemen air.
"Kalau Perhimpi mampu bekerja dengan baik nilai ekonomi kita pasti meningkat. Asal jangan seminar saja. Tapi kerja nyata. Tapi saya yakin, Perhimpi sudah berkontribusi besar pada sektor pertanian Indonesia," tukasnya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi) Fadjry Djufry mengatakan, ke depan pihaknya akan fokus melakukan gerakan menghemat air dan mengupayakan menampung air hujan.
"Hal ini seperti arahan Bapak Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Kami pastikan, visi Perhimpu sama dengan pemerintah untuk membangun pertanian menjadi lebih baik," ujar Fadjry yang juga Ketua Badan Litbang Pertanian, Kementan.
Menurut Fadjry, ke depan Perhimpi juga akan melibatkan pemerintah daerah dalam mengelola embung yang sudah dibangun pemerintah pusat. Kemudian melibatkan para petani dalam memantau situasi perairan di lapangan.
Baca juga: Kementan: Irigasi Perpompaan Punya Manfaat Besar untuk Petani
"Petani itu adalah cermin bagaimana kami menangani perubahan iklim global dan perubahan iklim lokal. Bersama mereka (Pemda dan petani), kami bisa menyesuaikan kondisi perubahan yang terjadi," katanya seperti dalam keterangan tertulisnya.
Fadjry mengatakan, Perhimpi juga akan melibatkan para ahlinya dalam mendukung dan mensukseskan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) yang diluncurkan Kementerian Pertanian (Kementan).
"Banyak sekali yang akan kami kerjakan ke depan. Semua demi pertanian kita maju dan lebih baik. Kita sama-sama tahu bahwa dampak perubahan iklim itu bisa berdampak langsung pada inflasi dan sebagainya. Makanya kami harus siap dan sigap," katanya.
Sebagai informasi, rangkaian kongres ke-8 Perhimpi yang digelar sejak 2 hari lalu ini menetapkan juga Fadjry Djufry sebagai ketua baru periode 2019-2024 untuk menggantikan Dr. Kasdi Subagyono.