Ini Peran Vital Pertanian dalam Pembangunan Indonesia…

Kompas.com - 01/10/2019, 17:00 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com – Direktorat Keuangan Negara dan Analitis Moneter, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat terdapat peningkatan belanja barang alat dan mesin pertanian.

Selain itu, input produksi di daerah juga berpengaruh sebesar satu persen dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi subsektor pertanian, peternakan, perburuan, dan jasa pertanian tingkat provinsi sebesar 0,33 persen.

Data tersebut membuktikan bahwa terobosan kebijakan pengelolaan anggaran belanja yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian ( Kementan) terbukti produktif.

Direktur Perencanaan Mikro dan Analisis Statistik Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandra Buana mengatakan rasio efektivitas belanja sektor pertanian dibandingkan dengan sektor perikanan mencapai 254 persen.

Baca juga: Genjot Percepatan Investasi, Kementan Luncurkan Program Inovasi

“Produktivitas sektor pertanian memang mengungkit pertumbuhan Indonesia,” ungkapnya sesui rilis tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (1/10/2019).

Lebih lanjut, Eka menyatakan Indonesia masih tergantung terhadap komoditas sehingga pertanian menjadi faktor penting dalam perekonomian Indonesia.

Asal tahu saja, sektor pertanian bisa meningkatkan 3,7 persen pertumbuhan ekonomi. Hal ini membuat pertanian dibutuhkan untuk dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Berbagai terobosan kebijakan dalam pengelolaan anggaran belanja yang dilakukan Kementan sangat signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,”terangnya.

Indikator lainnya

Senada dengan Eka, Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik ( BPS) Setianto menyebutkan sejumlah indikator memang menunjukkan kinerja sektor pertanian semakin mengkilap.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rumah tangga usaha pertanian Indonesia pada 2018 naik sebesar 5,92 persen dibandingkan dengan 2013.

Sementara itu, nilai tukar petani (NTP) sebagai salah satu indikator kesejahteraan petani juga meningkat sebanyak 0,58 persen pada Agustus 2019.

Baca juga: Kementan: Jangan Palsukan Pestisida

“Pertanian secara keseluruhan mengalami pertumbuhan secara positif. Pertanian menyumbang 0,7 persen dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05 persen di triwulan kedua 2019. Pertanian juga mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen dibandingkan triwulan pertama 2019,” papar Setianto.

Hasil riset yang dilakukan Bappenas maupun BPS menunjukkan bahwa pertanian memiliki peran yang vital dalam pembangunan Indonesia secara keseluruhan. Rektor Universitas Paramadina Firmanzah menyebutkan pertanian perlu diarahkan sebagai kekuatan ekonomi.

“Untuk mencapai itu, maka kita perlu terus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang kita miliki dan juga membangun pusat-pusat riset pertanian,” tegasnya.

Terobosan Kementan

Pada kesempatan yang sama, pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy menyebutkan keberhasilan pembangunan pertanian saat ini tidak bisa dilepaskan dari terobosan-terobosan yang dijalankan oleh Kementan.

Ichsan menilai Kementan menjalankan kebijakan anggaran secara efektif sehingga memiliki dampak yang riil terhadap pembangunan pertanian.

“Belanja sarana prasarana Kementan terus meningkat, ada keberpihakan mereka kepada petani di perdesaan,”bebernya.

Baca juga: Kementan Imbau Petani Perhatikan Jadwal Musim Tanam

Untuk diketahui, di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman, Kementan sejak 2015 hingga 2019 telah melakukan refocusing anggaran untuk membiayai program strategis Kementan seperti program Upaya Khusus, Sapi Indukan Wajib Bunting, dan Alat Mesin Pertanian.

Tercatat, dari Pagu Anggaran 2019 sebesar Rp 21,68 trilliun, sebanyak 84 persen anggaran digunakan untuk belanja sarana prasarana petani, 10 persen anggaran belanja pegawai, 3 persen untuk belanja operasional, dan 3 persen lagi untuk belanja modal.

Refocusing tersebut meliputi moratorium pengadaan mobil dan motor, moratorium membangun atau rehabilitasi kantor, hingga memangkas biaya perjalanan dinas dan rapat-rapat.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com