KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada akumulasi nilai ekspor pada sektor pertanian Indonesia sejak 2015 hingga 2018 mencapai Rp 1.764 triliun atau terjadi peningkatan sebesar 29,7 persen.
Data itu menunjukkan bahwa komoditas ekspor Indoensia semakin bertambah.
Ambil contoh komoditas sawit dan produk hortikultura pada manggis dan nanas, pertanian Indonesia menjadi yang terbaik di dunia pada sektor itu.
Baca juga: Cegah Karhutla, Kementan Kenalkan Metode Pembukaan Lahan Tanpa Pembakaran
Namun demikian, untuk melihat jumlah nilai ekspor terbanyak, kita perlu mengetahui kinerja semua sektor pertanian secara keseluruhan.
Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah ekspor dan total produksi dari lahan pertanian secara keseluruhan di sebuah negara.
Selain Indonesia, ada empat negara lainnya di dunia yang memiliki jumlah ekspor dan lahan pertanian terbesar. Silakan simak ulasan berikut.
Negara ini terus mempertahankan diri menjadi negara dengan kinerja pertanian terbaik di dunia. Amerika Serikat memiliki lahan pertanian seluas 4 juta kilometer persegi pada 2015.
Ekspor pertanian AS pun mencapai 118.3 miliar dollar Amerika pada 2018 dengan mayoritas dari komoditas Jagung senilai 9 milliar dollar Amerika yang menguasai 50 persen pangsa pasar dunia.
Lalu, negara ini juga menghasilkan pendapatan dari kedelai sebesar 16 milliar dollar Amerika dengan pangsa pasar dunia 50 persen, serta gandum sebesar 5,4 miliar dollar Amerika dengan pangsa pasar global mencapai 18 persen.
China menjadi negara dengan kekuatan pertanian paling kokoh di dunia. Luas garapan lahan pertanian negara tirai bambu ini mencapai 5,2 juta kilometer persegi.
Menurut data Basf.com, China menyumbang 7 persen dari total areal pertanian secara global dan turut menyuplai makanan untuk 22 persen populasi dunia.
China sendiri unggul di sektor kapas, beras, kentang, dan banyak produk sayuran.
Baca juga: Kementan Minta Pemda Validasi Luas Baku Lahan Pertanian
Sayuran sendiri total ekspornya senilai 18 miliar dollar Amerika pada 2018, sedangkan produk perikanan China berhasil membukukan sebanyak 6.6 miliar dollar Amerika.
Kemudian kapas sebesar 15 milliar dollar Amerika, teh sebanyak 1,5 miliar dollar Amerika, dan beras 378 juta dollar Amerika.
Walaupun pertaniannya kuat, China masih perlu mengimpor kedelai dan gandum untuk kebutuhan pokok makanan rakyatnya. Bahkan, China defisit dalam impor sebesar 103 milliar dollar Amerika.
Negara ini menjadi negara ketiga dengan lahan pertaniannya mencapai 3,6 juta kilomenter persegi.
Australia sendiri mampu membukukan ekspor pertanian sebesar 50 milliar dollar Amerika. Mayoritas pemasukan devisa dari sektor pertanian dihasilkan oleh produk tanaman pangan sebesar 10 miliar dollar Amerika dan peternakan yang menjadi jargon negara kangguru sebesar 10,4 miliar dollar Amerika.
Brasil memiliki luas lahan pertanian sebesar 2,8 juta kilometer persegi. Negeri Samba ini membukukan ekspor pertanian sebesar 35 miliar Amerika pada 2018.
Ekspor kedelai Brasil mencapai rekor 83,6 juta ton pada 2018, dengan permintaan paling besar dari China.
Kedelai Brasil menjadi andalan ekspor pertanian negara tersebut dengan membukukan sebesar 25.9 milliar dollar Amerika dan gula komoditas andalan kedua sebesar 11,4 milliar dollar Amerika pada 2018.
Jika mengacu pada data Indexmundi, Indonesia memiliki jumlah lahan pertanian sebesar 570.000 kilometer persegi.
Total nilai ekspor komoditas pertanian Indonesia pada 2015 mencapai Rp 403,8 triliun. Pada 2018 ekspor Indonesia mencapai Rp 416,8 triliun atau sekitar 29,21 milliar dollar Amerika.
Akumulasi nilai ekspor sejak 2015 hingga 2018 mencapai Rp 1.764 triliun atau terjadi peningkatan sebesar 29,7 persen.
Mengacu data BPS pada 2013, jumlah volume ekspor produk pertanian Indonesia adalah 33,5 juta ton.
Baca juga: 6 Strategi Kementan Amankan Produksi Komoditas Pangan Saat Kemarau Panjang
Kemudian, pada 2016 mengalami dua kali kenaikan mencapai 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton. Begitu juga pada 2017, ekspor produk pertanian bertambah lagi jumlahnya yakni 41,3 juta ton. Di tahun 2018, ekspor produk pertanian mampu mengukuhkan jumlah sebesar 42,5 juta ton.
Keunggulan Indonesia turut dipengaruhi oleh kinerja komoditas sawit. Pada 2018, produksi sawit Indonesia mencapai 32,02 juta ton.
Menurut data Investopedia, 50 persen sawit dunia diekspor dari Indonesia dengan total 17,89 milliar dollar Amerika.