Sawah di Lampung Selatan Tetap Terairi Berkat Irigasi Tersier

Kompas.com - 24/09/2019, 08:30 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

Ilustrasi sawahDok. Kementerian Pertanian Ilustrasi sawah

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian ( Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, dalam pengelolaan irigasi tersier membutuhkan peran Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).

P3A merupakan salah satu lembaga atau kelompok petani di pedesaan yang andal dan berperan penting dalam pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan air irigasi. 

"Lembaga ini secara khusus mewadahi para petani yang terkait dengan tata kelola air irigasi di tingkat usaha tani sekaligus pengelolaan sumber daya air lainnya," jelas Sarwo Edhy melalui rilis tertulis, Senin (23/9/2019).

Baca juga: Maksimalkan Pemanfaatan Embung, Kementan Latih Petani

Adapun peningkatan kualitas jaringan irigasi tersier terus dilakukan Kementan untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau. Salah satunya di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel).

Sarwo Edhy menjelaskan, pembangunan atau rehabilitasi jaringan irigasi yang sudah dilaksanakan mampu memberikan kontribusi perluasan coverage area tanaman yang terairi.

"Namun demikian, saat ini masih perlu ditingkatkan dalam penyediaan dan pengelolaan air irigasi, pemanfaatan, serta pemeliharaan jaringan irigasi berjalan secara berkelanjutan," ujar Sarwo Edhy.

Menyokong produksi

Ketua P3A desa setempat, Ali Mustopa menyebut, infrastruktur irigasi tersebut merupakan bantuan dari pemerintah.

Penyediaan air irigasi selama masa tanam kemarau mengandalkan pasokan air dari Gunung Rajabasa.

Jaringan air yang lancar menyokong produksi padi di wilayah tersebut menjadi stabil. Jaringan irigasi mampu mengairi lahan seluas lebih dari 50 hektar.

Peningkatan fasilitas jaringan irigasi pun dilakukan sepanjang 380 meter dengan menambah jaringan yang sudah ada.

Baca juga: Cegah Karhutla, Kementan Kenalkan Metode Pembukaan Lahan Tanpa Pembakaran

“Kendala yang ada, kontur tanah tidak merata. Akibatnya, air dari jaringan irigasi harus disedot menggunakan mesin ke lahan sawah yang tinggi, jadi fasilitas mesin sedot juga harus dimiliki petani,” ungkap Ali Mustopa.

Upaya untuk mendongkrak produksi padi di musim gadu (kering) dilakukan dengan memaksimalkan saluran irigasi.

Ali menjamin saat jaringan irigasi selesai dibangun, pengelolaan dan penyediaan air akan berjalan lancar.

"Meski mengeluarkan biaya sekitar Rp 7 juta hingga Rp 10 juta, biaya investasi untuk pengairan bisa ditutup dengan hasil saat panen. Satu sumur bor dengan pipa tiga inchi bisa dipakai untuk lahan seluas lima hektar," ujarnya.

Baca juga: Kementan Minta Pemda Validasi Luas Baku Lahan Pertanian

Sutrisno, salah satu petani pengguna air menyebut, masih memanfaatkan saluran irigasi alami. Petani di Desa Pasuruan tersebut memanfaatkan air siring alam yang berukuran kecil dengan cara dibendung.

“Saat pengolahan lahan, pemupukan, penyiangan gulma, hingga masa padi berbulir air harus dialirkan sehingga antar petani saling kerja sama,” ungkap Sutrisno.

Prinsip gotong royong untuk menyediakan air, dilakukan dengan membendung dan menelusuri saluran air.

Penelusuran bertujuan untuk memastikan saluran bersih dari sampah penyumbat. Lestarinya pasokan air dari Gunung Rajabasa, membuat petani masih mendapat pasokan air hingga masa padi berbulir.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke