Indonesia Kembali Ekspor Kacang Hijau ke China dan Filipina

Kompas.com - 07/09/2019, 07:00 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi melepas ekspor kacang hijau ke China dan Filipina sebanyak 35 kontainer di Kalianak, Surabaya, Jumat (6/9/2019), Dok. Humas Kementan Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi melepas ekspor kacang hijau ke China dan Filipina sebanyak 35 kontainer di Kalianak, Surabaya, Jumat (6/9/2019),

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian ( Kementan) Suwandi melepas ekspor kacang hijau ke China dan Filipina sebanyak 35 kontainer di Kalianak, Surabaya, Jumat (6/9/2019),

Suwandi memberikan apresiasi kepada para ekportir, termasuk kepada PT Aman Buana Putera atas dukungannya terhadap produk lokal pertanian Indonesia.

Ia menilai kegiatan niaga, termasuk eksportir, mampu mendorong roda perekonomian Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk terus menggenjot ekspor pangan guna meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan petani.

Baca juga: Kementan: Perlu Penyediaan Informasi dalam Perluasan Lahan Pertanian

"Contohnya kacang hijau ini. Perputaran uangnya triliunan per tahun, hanya dari Jawa Timur. Secara nasional, melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kacang hijau Januari sampai Juni 2019 sebesar 3.489 ton," beber Suwandi dalam rilis tertulis, Jumat (7/9/2019).

Angka tersebut, lanjutnya, terdiri dari bentuk segar 3.378 ton dan olahan 111 ton, naik 53 persen dibanding periode yang sama pada 2018 yang hanya mencapai 1.625 ton.

Adapun ekspor kacang hijau 2017 sebesar 29.059 ton (segar 28.570 ton dan olahan 490 ton).

Selanjutnya pada 2018 menjadi 32.957 ton (segar 32.392 ton dan olahan 565,18 ton), naik 12 persen dari 2017.

Baca juga: Kementan Berharap Jabar Dapat Lakukan Percepatan Tanam

Suwandi menjelaskan kacang hijau sebagai produk tanaman pangan ini sebagian diperuntukkan untuk konsumsi dalam negeri dan diolah menjadi berbagai variasi penganan, termasuk dari taoge.

Lalu, sebagian lagi diperuntukkan untuk ekspor. Umumnya kacang hijau Indonesia dikirim ke Taiwan, Filipina, India, Mesir, dan Yaman.

"Saya menantang PT Aman selaku eksportir untuk bisa memperluas jangkauan ekspornya ke negara-negara tersebut," ucapnya.

Perlu diketahui, hingga saat ini tercatat ada total 17 eksportir kacang hijau dari Indonesia, termasuk PT Aman Buana Putera.

Tahun lalu, jelas Suwandi, para ekportir ini mampu mengirim kacang hijau sebanyak 33 ribu ton ke berbagai negara tujuan.

"Total ekspor tahun 2018 tersebut naik 12 persen dari tahun sebelumnya. Karena itu, kami berharap ekspor 2019 ini juga akan terus meningkat," ungkap Suwandi.

Petani Jawa Timur

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistio menyambut gembira adanya pelepasan ekspor ini. Pasalnya, karena sebagian produk dihasilkan sendiri oleh petani-petani dari Jawa Timur.

"Kami mencatat ada beberapa kabupaten di provinsi ini yang menjadi penghasil utama kacang hijau, seperti Bojonegoro, Sampang, Sumenep, dan Gresik," ujar Hadi.

Untuk kegiatan ekspor ini, pihaknya pun berharap para petani bisa mendapat harga yang layak dari pembeli atau para eksportir.

Baca juga: Perbaiki Sistem, Kementan Yakin Angka Ekspor Pertanian Terus Meningkat

Sementara itu, Kepala Balai Besar Karantina Jawa Timur M. Musyaffak Fauzi menyatakan dukungan yang sama, yakni memberikan dukungan dalam bentuk fasilitas kemudahan ijin ekspor.

Oleh karena itu, ia berharap agar para eksportir bisa terus memasok produk-produk berkualitas sesuai standar negara-negara tujuan.

"Khusus untuk PT Aman, ada catatan positif tersendiri. Sementara banyak importir lain yang menunjukkan penurunan tren ekspor, PT Aman justru terus menunjukkan tren meningkat. Jadi kami berharap agar tren positif ini bisa terus dipertahankan," tuturnya.

Berbagai daerah

Direktur PT Aman Buana Putera, Aman Buana Putera menjelaskan kacang hijaunya diperoleh langsung dari para petani di Jawa Tengah serta Jawa Timur, seperti Lamongan dan Demak.

"Ke depan kami menargetkan untuk 2019 ini antara 5.000 sampai 7.000 ton kacang hijau Indonesia akan diekpor ke berbagai negara tujuan," jelas pria kelahiran 1992 ini.

Perlu diketahui, luas panen nasional kacang hijau 2018 sebesar 247.850 hektar (ha) dengan provitas 1,2 ton per ha. Dengan demikian, produksi nasionalnya mencapai 304.850 ton.

 

Baca juga: Ini Upaya Strategis Kementan dalam Percepatan Tanam Padi

Sementara itu harga kacang hijau di tingkat petani Rp 11.730 per kilogram (kg) hingga Rp 14.850, contohnya di Kabupaten Tuban.

Namun, dari catatan Petugas Informasi Pasar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, harga rata-rata Agustus 2019 adalah Rp 18.500 per kg. Kemudian, harga ekspor sekitar Rp 14.000 – Rp 15.000 per kg (tergantung kadar dan keseragaman ukuran dan warna).

Asal tahu saja, luas panen kacang hijau di Jawa Timur sebesar 66.498 ha. Varietas yang dominan di sana adalah Murai, Perkutut, Sameong, Kutilang, Vima-1, Vima-2, dan Vima-3.

Adapun niaya total sebesar Rp 7 juta per ha dan biaya impas atau break event point-nya sebanyak Rp 5.790 per kg.

Terkini Lainnya
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Kementan
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Kementan
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Kementan
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Kementan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Kementan
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Kementan
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke