Kementan Kembangkan Mekanisasi 4.0 untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Kompas.com - 01/09/2019, 10:16 WIB
Anissa DW,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan puluhan unit alat mesin pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bantuan ini dalam rangka meningkatkan hasil produktivitas pertanian.Dok. Humas Kementan Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan puluhan unit alat mesin pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bantuan ini dalam rangka meningkatkan hasil produktivitas pertanian.

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian ( Kementan) sejak tahun 2018 memulai riset dan rekayasa teknologi alat dan mesin pertanian (Alsintan) berbasis Internet of Thing (IoT), Cyber-physical System, dan Management Information System.

Hal itu dilakukan Kementan sebagai upaya meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Tak hanya itu, modernisasi pertanian dengan menerapkan teknologi 4.0 ini, menjadi salah satu terobosan peningkatan produksi dan efisiensi sistem usaha tani.

Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan, kerangka teknologi 4.0 di bidang pertanian dikemas dalam bentuk Mekanisasi 4.0. Langkah itu, terang Andi, sekaligus menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 disegala bidang.

"Hari ini kami ditugaskan Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk melakukan uji coba pertanian 4.0 di Balai Besar Padi Sukamandi. Ini merupakan bukti nyata pembangunan pertanian ke depan semakin full teknologi modern,” ucapnya dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (1/9/2019).

Baca juga: Potensi Ekspor Pertanian Kepri Menjanjikan

Lebih lanjut, Andi mengatakan, mekanisasi itu tidak hanyanmeningkatkan kualitas produksi dan menghemat biaya. Namun, juga meningkatkan kesejahteraan petani serta mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Agung Prabowo mengatakan, Kementan telah menciptakan banyak karya untuk membangun Mekanisasi 4.0.

Contohnya, drone penebar benih padi, robot tanam padi, autonomous tractor, dan mesin panen plus olah tanah yang terintegrasi.

Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan, Andi Nur Alam Syah bersama Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Agung Prabowo, dan Kepala Balai Besar Padi Sukamandi, Priatna Sasmita saat melakukan uji coba pertanian 4.0 di Balai Besar Padi Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Sabtu (31/8/2019).Dok. Humas Kementerian Pertanian Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan, Andi Nur Alam Syah bersama Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Agung Prabowo, dan Kepala Balai Besar Padi Sukamandi, Priatna Sasmita saat melakukan uji coba pertanian 4.0 di Balai Besar Padi Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Sabtu (31/8/2019).

"Keempat alsintan tersebut saat ini bisa menjadi solusi petani Indonesia dalam melakukan usahatani modern," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (1/9/2019).

Keunggulan

Andi mengungkapkan, drone penebar benih itu mampu menebar benih untuk satu hektar lahan dalam waktu 1 jam. Kapasitasnya mencapai 50 sampai 60 kg per hektar.

Drone penebar benih itu pun mampu bekerja mandiri sesuai pola atau alur yang sudah dibuat pada perangkat android dan dipandu oleh GPS.

"Drone ini mampu melakukan resume operation, sehinhga operasi yang tertunda dapat dilanjutkan kembali agar tidak terjadi overlap dan dilakukan secara otomatis. Baterainya mampu beroperasi selama 20 menit dengan kapasitas angkut maksimal 6 kg benih padi," ungkapnya.

Kemudian ada Robot Tanam Padi yang berfungsi untuk menanam bibit padi di lahan sawah. Robot ini mampu berkomunikasi melalui IoT lewat GPS serta dapat bekerja mandiri.

Baca juga: Galakkan Program Serasi, Kementan Buat Road Map Pergiliran Ekskavator

"Robot Tanam Padi dapat difungsikan untuk menanam bibit padi di lahan sawah yang mampu berkomunikasi melalui GPS," sambungnya pada kegiatan uji coba di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Sabtu (31/8/2019).

Adapun spesifikasi Robot Tanam Padi itu, yakni lebar tanam 30 cm, 6 baris tanam, kecepatan kerja 2 km per jam dengan lebar kerja 1,8 m, serta memiliki kapasitas kerja 0,36 hektar per jam atau 3 jam per hektar.

Selanjutnya, Autonomous Tractor, yakni traktor roda 4 tanpa awak yang dikendalikan oleh sistem navigasi berbasis IoT. Alat ini dapat melakukan pengolahan lahan sesuai dengan peta perencanaan menggunakan GPS.

Terakhir, alsintan berupa panen padi terintegrasi dengan olah tanah. Alat ini mampu melakukan 2 proses kegiatan sekaligus, yaitu proses memanen padi dan olah tanah dengan rotari.

Baca juga: Gubernur Sumsel Apresiasi Program Serasi yang Dijalankan Kementan

Alsintan itu, kata Andi, mampu mempercepat dan mengurangi pekerjaan olah tanah, memutus siklus perkembangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) padi, serta mengkondisikan sanitasi lingkungan pasca panen yang baik.

"Melalui implementasi Mekanisasi 4.0 di sektor pertanian, diharapkan proses usaha tani menjadi semakin efisien guna menekan biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan daya saing," pungkasnya.

Terkini Lainnya
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Kementan
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Kementan
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Kementan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Kementan
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Kementan
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke