Ini Langkah Mentan Amran Terkait Kasus Suap Impor Bawang Putih

Kompas.com - 13/08/2019, 14:25 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

Komoditi bawang putih dijajakan pedangan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/5/2019). KOMPAS.com/MURTI ALI LINGGA Komoditi bawang putih dijajakan pedangan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/5/2019).

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andir Amran Sulaiman mengambil langkah tegas dengan mencopot seluruh pejabat Eselon II,III, dan IV yang dalam kasus impor bawang putih terkait dengan verifikasi wajib tanam di Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura.

Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian ( Kementan) Justan Siahaan mengatakan langkah tegas yang diambil oleh Mentan ini merupakan dukungan kepada Komisi Pemberantas Korupsi ( KPK) untuk melakukan penyelidikan.

“Hal ini sehubungan dengan penggeledahan yang dilakukan KPK di Kantor Ditjen Hortikultura, Senin (12/8/2019) terkait kasus yang menjerat anggota DPR RI komisi VI I Nyoman Dhamantra pada kasus suap ijin impor bawang putih,” ujar Justan melalui rilis tertulis, Selasa (13/8/2019).

Menurut Justan, Kementan sangat terbuka bagi KPK untuk mengumpulkan informasi dan mengungkap kasus suap impor bawang putih secara terang benderang sehingga publik jelas melihat masalah ini.

Baca juga: Bappenas: Program Kementan Berhasil Memacu Pertumbuhan Ekonomi

Meskipun sebenarnya belum diketahui keterlibatan pejabat Kementan, tapi Mentan merasa perlu mengambil langkah tegas, kongkrit, dan segera sebagai komitmennya dalam anti korupsi.

Langkah ini perlu untuk memitigasi risiko reputasi Kementan yang sedang diakui kinerja positifnya dalam perekonomian Indonesia.

“Sejak awal Kementan telah bekerja sama dengan KPK dan secara khusus tiga personil KPK ditempatkan di Kementan untuk pencegahan korupsi,” kata Justan.

Pegawai Ditjen Hortikultura, lanjutnya, juga terbukti sudah berani melaporkan ke KPK terkait pemberian gratifikasi. Selain itu, mereka juga sudah mem-blacklist sebanyak 72 importir bawang nakal.

Langkah tegas Mentan Amran ini juga untuk menjaga marwah Kementerian Pertanian sebagai Lembaga yang telah mendapatkan penghargaan anti gratifikasi dua kali (2017 dan 2018) dari KPK.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran saat mengunjungi tempat pemeriksaan fisik terpadu CDC Banda, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (6/8/2019).KOMPAS.com/Mico Desrianto Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran saat mengunjungi tempat pemeriksaan fisik terpadu CDC Banda, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Ribuan pegawai

Justan mengungkapkan, di Kementan setidaknya ada sekitar 400 orang pegawai yang telah dipecat karena terindikasi kasus Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Bahkan, secara keseluruhan pegawai yang telah didemosi dan mutasi karena “bermain-main” di Kementan ada sebanyak 1.432 pegawai.

“Ini adalah tanggung jawab moril beliau sebagai pimpinan tertinggi Kementerian dan tidak ingin terjadi pembiaran terhadap isu yang berkembang. Ini adalah langkah antisipasi saja.

Silakan KPK lanjutkan proses hukum dan kami akan mendukung 1000 persen,” tegas Justan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Momon Rusmono menambahkan, pihaknya sangat mendukung langkah tegas dan berani Mentan.

Baca juga: Kasus Suap Impor Bawang Putih, KPK Segel Ruangan di Kemendag dan Kementan

Hal itu menurut Momon adalah bentuk tanggung jawab moril para eselon I dan dukungan untuk selalu menggaungkan anti KKN serta anti mafia.

“Para eselon I Kementan sepakat untuk mencopot semua pejabat yang terkait dengan rekomendasi impor bawang putih meskipun belum tentu mereka bersalah,” ujar Momon.

Mereka, lanjutnya, dianggap lalai dalam pengawasan dan pelaksanaan proses rekomendasi impor bawang putih. Ini untuk menjaga kepercayaan publik dan menjaga integritas seluruh pegawai Kementan.

“Namun, manakala nantinya tidak terbukti bersalah, pejabat tersebut akan dipulihkan nama baik mereka dan dikembalikan pada posisi semula. Ini bagian dari revolusi mental dan reformasi birokrasi di dalamnya yang dijalankan oleh Kementan,” jelas Momon.

Apresiasi

Asal tahu saja, dalam beberapa waktu terakhir berbagai apresiasi dan catatan positif berhasil didapatkan Kementan sebagai hasil revolusi mental dan reformasi birokasi di internal kementerian ini.

Saat berdialog dengan peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku terkesan pada kemajuan mekanisasi pertanian yang dijalankan oleh Kementan.

Dengan memodernisasi pertanian, para petani kini tidak perlu lagi membakar hutan atau lahan untuk memulai membuka lahan di berbagai daerah.

Baca juga: Kementan Bentuk Brigade untuk Optimalkan Alsintan

Selain itu hasil riset Bappenas terakhir juga menyatakan program Mentan Amran dinilai memacu pertumbuhan ekonomi.

Secara khusus, riset ini melihat efektivitas belanja kementerian dan lembaga pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hasilnya menunjukkan program Menteri Amran Sulaiman dan Susi Pudjiastuti memacu pertumbuhan ekonomi daerah.

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro beberapa waktu lalu juga turut mengapresiasi upaya Kementan dalam memacu produksi nasional yang capaiannya mampu melampaui target-target.

Terkini Lainnya
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Kementan
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Kementan
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Kementan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Kementan
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Kementan
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke