Program Asuransi Usaha Ternak Tunjukkan Tren Positif

Kompas.com - 06/08/2019, 09:17 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Suasana kandang sapi perah Desa Susu (Dairy Village), Ciater, Jawa Barat, Selasa (11/12/2018). Peternakan sapi perah mandiri modern dan berkelanjutan pertama di Indonesia ini merupakan kerjasama Frisian Flag Indonesia dan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara Lembang.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Suasana kandang sapi perah Desa Susu (Dairy Village), Ciater, Jawa Barat, Selasa (11/12/2018). Peternakan sapi perah mandiri modern dan berkelanjutan pertama di Indonesia ini merupakan kerjasama Frisian Flag Indonesia dan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara Lembang.

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian ( Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, realisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Kerbau (AUTS/K) selama empat tahun terakhir menunjukkan tren positif.

Perlu diketahui, realisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) hingga Juli 2019 telah mencapai 87.419 ekor sapi dengan total nilai preminya sebesar Rp 17,48 miliar. Adapun target AUTS tahun ini sebesar 120.000 ekor sapi.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencatat, angka tersebut sudah hampir mendekati realisasi AUTS sepanjang 2018, di mana sapi yang terlindungi program AUTS mencapai 88.673 ekor dengan nilai premi sebesar Rp 17,73 miliar.

Head of Commercial Group Head Asuransi Pertanian, Mikro & Program Pemerintah Jasindo M. Iqbal mengatakan, dari realisasi keikutsertaan AUTS tahun ini, sudah terdapat peternak yang mengajukan klaim atas sapinya.

"Berdasarkan data Jasindo hingga Juli, nilai klaim yang sudah dibayarkan sebesar Rp 2,53 miliar," ujar Iqbal.

Masih ada kendala

Meski terjadi peningkatan, Sarwo mengatakan masih ada beberapa kendala dalam pelaksanaan program AUTS/K ini. Kementan pun terus berupaya memperbaiki.

"Salah satunya ditemukan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk beberapa nama petani" kata Sarwo Edhy sesuai rilis tertulis yang Kompas.com terima, Senin (5/8/2019).

Hal ini mengakibatkan pendaftaran AUTS/K sebanyak 65.472 ekor, tapi realisasi bantuan premi 80 persen baru mencapai 7.553 ekor.

Selain kendala di atas, masih banyak petugas lapangan yang belum memahami pendaftaran melalui aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP).

Tidak sedikit pula petugas dinas kabupaten yang belum dapat mengunggah SK DPD ke aplikasi SIAP.

Baca juga: Usaha Peternakan Berisiko Tinggi, Bengkalis Luncurkan AUTS

"Kami akan terus gencarkan sosialisasi aplikasi SIAP kepada peternak dan penyuluh, karena dengan aplikasi ini bisa memudahkan peternak untuk mengikutkan sapi atau kerbaunya ke program AUTS/K," jelas Sarwo Edhy.

Asal tahu saja, asuransi ini diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pedoman Bantuan Premi Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Kerbau.

Risiko yang dijamin oleh AUTS adalah sapi atau kerbau yang mati karena penyakit, kecelakaan, beranak dan hilang karena kecurian.

"Sapi memang rentan. Jadi kalau dia salah makan, keracunan, jatuh lalu patah tulang akan kami cover. Kami juga meng-cover pencurian, tetapi yang pencurian tidak banyak, kebanyakan itu karena penyakit," tutur Iqbal.

Ilustrasi sapi.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi sapi.

Kaji ulang

Lebih lanjut, Iqbal mengaku pihaknya menginginkan program AUTS ini agar dikaji ulang.

Pasalnya, tahun lalu Jasindo harus mengeluarkan biaya klaim lebih besar dibandingkan premi yang dibayarkan.

Pada 2018, premi AUTS sebesar Rp 17,73 miliar, tetapi klaim yang dikeluarkan mencapai Rp 22 miliar.

Menurut Iqbal, setelah kajian tersebut dilakukan, dia berharap ada keputusan apakah akan menaikkan tarif premi asuransi atau kebijakan lainnya. 

Baca juga: Kementan Gandeng Kemendes PDTT Revitalisasi Pembangunan Kawasan Ekonomi 4.0

Untuk program AUTS ini, total premi asuransi yang dibayar adalah sebesar Rp 200.000 per ekor per tahun, di mana pemerintah membayar Rp 160.000 per ekor per tahun dan sisanya dibayar peternak swadaya atau sebesar Rp 40.000 per ekor per tahun.

Sementara itu, nilai pertanggungan yang ditetapkan sebesar Rp 10 juta per ekor per tahun.

Terkini Lainnya
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Kementan
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke